🐯
Sampai di kelas, aku bisa melihat raut wajah Taehyung yang geram mendapati anak-anak kelas sudah seperti kuda liar yang baru dilepaskan ke alam. Netraku merangkum jelas beberapa anak berdiri di atas kursi. Ada juga yang berdandan dan mengobrol tentang make-up dengan heboh.
Minhyun dan Sungwoo terlihat menarikan lagu salah satu boy band Korea.Tentu mereka berdua membawakannya dengan sangat enerjik. Ditonton oleh para murid perempuan yang sudah setia mengelilingi keduanya. Termasuk Bona, gadis sialan tadi. Hebatnya, tidak ada satupun dari mereka yang menyadari keberadaan kami berdua.
.
Sraaaaakkk....
.
Taehyung membanting pintu kelas dengan sedikit kasar.
"Ya ampun, Kim Taehyung," Beberapa anak akhirnya menoleh ke arah kami. Taehyung menatap mereka satu persatu, yang masih terkesiap akan kehadirannya. Lelaki itu mengacak rambut bagian belakangnya sendiri sebal. "Tolong, tenanglah. Kang Ssaem akan masuk kelas sebentar lagi."
"Kwangmin-ah, Youngmin-ah, turun dan kembali ke kursimu," ujarnya tegas membuat dua orang yang berdiri di atas meja pun mematung. Serentak, mereka semua bergerak untuk kembali bersikap normal di tempat masing-masing. Kini aku yang sedari tadi mematung di balik tubuh ketua kelasku pun bergerak menuju ke kursi di paling belakang.
Benar saja. 5 menit setelah Taehyung duduk, Kang In Ho guru kami baru saja masuk kelas. Taehyung pun terdengar mendesah lega karena anak-anak kelasnya sudah berhasil ia taklukkan. Aku yang duduk di belakangnya refleks sedikit terkekeh saat mendengar helaan napas Taehyung barusan. Baru aku pahami, Kang Ssaem akan hanya menyalahkan si ketua kelas jika murid-muridnya bermasalah.
Aku memutar-mutarkan pulpen hitam di antara jari tangan. Kedua netraku dengan lancangnya menyusuri punggung lebar milik Taehyung yang duduk tepat di depanku, padahal aku ingin memperhatikan pelajaran.
"Taehyung-ah, tak heran jika kau anak dari seorang Jenderal." ucap Seungwoo setengah berbisik pada Taehyung yang duduk di sebelahnya.
"Diamlah!"
"Sungguh ini pujian untukmu. Kau------"
"Lanjutkan omong kosongmu atau kau sudah tidak sayang dengan kakimu?" Raut wajah Seungwoo langsung berubah 180 derajat. Sedangkan Taehyung tetap dengan wajah tenangnya.
Aku sempat kaget tak sengaja menangkap dengar informasi itu. Jenderal? Taehyung benar-benar anak orang penting? Setelah sekian lama bersekolah di sini, aku baru sadar telah salah masuk lingkungan. Kyunggi adalah sarang dari anak-anak dari keluarga yang berpengaruh besar di negeri ini. Tak heran banyak dari mereka termasuk dalam golongan chaebol. Mungkin hanya segelintir saja yang berstatuskan 'nobody', termasuk dirinya sendiri.
Hingga menjelang malam, sekolah masih terlihat ramai oleh murid-murid yang memiliki pelajaran tambahan. Para murid wajib menghabiskan waktu hingga malam, hanya demi memperbaiki nilai. Setidaknya bisa lulus dari batas remedial. Bukankah itu prinsip dasar seorang murid? Tapi bahkan mungkin murid-murid di sini bisa bunuh diri hanya karena tak lolos dalam ujian remedial. Yah, itu hanya salah satu kenyataan akan kejamnya dunia pendidikan di Korea Selatan yang sedang aku jalani.
Hanya murid-murid tertentu yang memilih untuk meninggalkan sekolah sesaat lonceng sekolah berbunyi di akhir kegiatan resmi belajar mengajar. Tentunya mereka yang telah memenuhi nilai. Ditambah mereka yang malas untuk hadir di kelas tambahan. Karena toh banyak murid berperingkat pun banyak yang ikut dalam kelas tambahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bliss For Violet (✔)
Fanfiction[PRIVATE] FOLLOW ME FIRST Lee Anna, gadis dengan beribu rahasia di dalam dirinya itu tercekat. "Anggap saja itu hanya sebuah kebetulan belaka." Kim Taehyung, lelaki normal yang menyimpan sisi lain luka di hatinya. Ia bertemu dengan seseorang yang me...