Part 26. The Last Kiss.

2.6K 384 61
                                    


🐯

Malam itu, Suga berhasil diselamatkan oleh para pengawalnya walau ia dalam keadaan pingsan dan babak belur. Joongki sendiri yang melepaskan lelaki berambut hijau itu. Alasannya semata karena beberapa bodyguard itu berhasil menangkap Mingyu dan mengancam akan membunuhnya di tempat. Mau tak mau Big Boss harus ambil keputusan yang sulit demi Mingyu. Reputasinya sebagai idol pun lebih dipertaruhkan jika saja kedoknya terbuka.

Dari kejauhan aku melihat Taehyung yang mengacak rambutnya sendiri. Lelaki itu baru saja mengganti baju seragamnya dengan kostum khusus pelajaran olah raga yang sebenarnya ia benci. Namun berkat sang ayah, aku tahu Taehyung terpaksa berusaha keras mendapatkan nilai sempurna di situ. Saat ia baru saja keluar dari ruang ganti, tiba-tiba saja Yerin lebih dulu muncul di depan pintu ruang ganti laki-laki.

"Taehyung-ah, kau lama sekali. Aku ingin memberikan ini padamu," seru gadis itu bersemangat. Ia tampak menyodorkan sebuah kotak yang dibungkus dengan kain berwarna merah.

Taehyung mengernyit bingung. "Apa ini?"

"Dosirak buatanku. Kau pasti menyukainya. Aku masih ingat makanan favoritmu," ucap Yerin sedikit memaksa. Gadis itu tersenyum puas sewaktu kotak makan siangnya segera diambil oleh Taehyung.

"Kim Taehyung-ssi," panggilku menyela tidak ingin menunggu lebih lama. Secara bersamaan, Taehyung dan juga Yerin menoleh ke arah belakang lelaki itu.

"Oh, annyeonghaseyo Anna-ssi?" sapa Yerin dengan senyuman penuh keganjilan. Memperlihatkan seolah tak pernah terjadi apapun di antara kami berdua.

Tentu saja aku mengontrol diri tanpa terbawa emosi saat melihatnya. "Annyeonghaseyo."

"Ada apa?" tanya Taehyung beralih padaku.

Menyadari ada Yerin di situ, aku pun kembali malas untuk melanjutkan ucapanku. Kepalaku menggeleng pelan yang membuat Taehyung paham akan situasi canggung di antara kami bertiga.

"Yerin-ah, kembalilah ke kelasmu," perintah Taehyung.

Gadis yang disuruhnya itu mengerucutkan bibir pada Taehyung. "Aku tahu kok... Taehyung-ah, pastikan kau menghabiskannya, ya?" Lelaki itu hanya mengangguk asal.

Yerin menatap sinis cenderung kesal ke arahku, lalu beranjak pergi untuk kembali ke kelas. Ia sudah akan melewati tempat aku berdiri. Tapi Yerin sengaja menabrak bahuku lalu mengeluh tidak jelas.

"Auw, ini sakit sekali. Huftttt, tapi ya sudahlah, tak apa. Annyeonghaseyo," ucap Yerin dengan nada yang dibuat-buat.

Sontak saja aku memutar bola mataku sangat malas. Amat sadar jika gadis itu selalu mencari keributan denganku. Aku hanya sekadar cukup waras untuk tak meladeni gadis itu.

"Tadi kau mau bilang apa?" tanya Taehyung penasaran setelah gadis menyebalkan itu pergi. Satu tangan Taehyung menyimpan dosirak dari Yerin ke balik punggungnya.

Aku yang menyadari itu langsung menyeletuk, "Untuk apa disembunyikan? Aku sudah lihat kok."

"Ah, maaf," ucap Taehyung salah tingkah lalu terkekeh menutupinya. "Jadi, ada apa? Tak biasanya kau mengajakku berbicara lebih dulu."

"Itu---apa aku bisa meminjam kunci ruang musik?" tanyaku ragu.

Taehyung menaikkan satu alisnya. "Kau berniat membolos jam pelajaran olah raga?" Takut-takut aku mengangguk pelan. Sudah pasti dia tak akan mau memberikan kunci itu padaku.

"Tunggu di sini, aku ambilkan," ucap Taehyung tanpa berpikir lama.

Lelaki itu segera masuk ke kamar ganti laki-laki. Seingatku, kunci ruang musik selalu ia bawa di saku celana seragam sekolahnya. Aku mengembus napas panjang karena lega sebab ternyata Taehyung tak mempermasalahkan kemalasanku untuk sekarang.

Bliss For Violet (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang