Part 24. Unknown Target.

2.3K 383 83
                                    

WARNING

🐯

Kejadian perundungan terakhir memang bukanlah yang terparah untukku. Aku hanya bisa tertawa miris atas usaha mereka. Bahkan aku sudah pernah beberapa kali hampir meregang nyawa sebelum diselamatkan oleh Namjoon, dan ayahnya di lain waktu. Namun tak bisa disangkal, tetap saja itu berpengaruh di kehidupan nyata yang aku jalani.

Saat ini aku sudah bertekad bulat untuk menjauh dari sosok Kim Taehyung biarpun tidak ada satu pun pembicaraan tentang hubungan kami. Sepertinya lelaki itu juga sadar dan membiarkanku melakukan itu semua. Seperti beberapa hari ini, ia lebih memilih untuk bertukar tempat duduk dengan teman sekelas. Kami berdua tidak lagi satu meja.

Aku meregangkan tangan saat terbangun dari tidur siangku di kelas pada jam istirahat, lalu tiba-tiba satu panggilan masuk ke nomor pertama di ponselku. Hanya ada Taehyung di kelas ini, maka aku mengangkat panggilan itu hampir berbisik.

"Violet, apa kau sudah mendapat informasi tentang pemilik club yang kumaksud?" tanya seseorang di seberang sana.

"Pemiliknya atas nama Min Yoongi. Apa kau tahu orangnya, Kimchi-ya?"

"Huh? Aku pikir pemiliknya seseorang dari Big Hope Company?" tanya lelaki itu heran.

"Entahlah. Oh ya, menurut Namjoon Oppa, pemiliknya selalu ada di sana di hari Sabtu, dini hari."

"Benarkah? Baiklah, akan kusampaikan pada Big Boss. Kebetulan aku sedang di markas."

"Huh? Kau sedang membolos?"

"Tentu tidak bodoh! Hari ini sekolahku libur karena ada festival musim panas."

"Wah, apa itu menyenangkan?" tanyaku bersemangat.

"Serius, aku tak peduli. Bersiaplah untuk akhir minggu ini Violet. Sepertinya Big Boss akan mengumpulkan kita semua," ucap Mingyu lagi.

"Baik, Komandan," responku terkekeh.

"Tut... Tut.. Tut.."

.

"Taehyung-ah, Anna-ya, ayo ke kafetaria," seru seseorang yang tiba-tiba muncul dari pintu kelas 2-1.

Baru saja aku menutup telepon, langsung menoleh pada kedua orang yang baru saja memasuki kelas. Kedua orang itu adalah Jimin dan juga Jungkook. Namun Taehyung menggeleng, lelaki itu malah menyandarkan kepalanya di meja. "Aku nanti saja," lirih Taehyung.

"Heol! Kau memang tak asik!" keluh Jungkook.

Aku memilih segera berdiri. "Ayo pergi," ucapku saat mengetahui Taehyung tak ke kantin.

Walaupun kejadian saus basi sialan itu sudah lewat, tapi Jimin selalu menanyakan keadaan mataku. Lelaki itu terlalu manis dan memberi perhatian berlebih kepadaku. "Apa matamu sudah baik-baik saja?" tanya Jimin seperti biasanya.

Aku terkekeh dan menggelengkan kepala memberikan tanda supaya ia tak lagi khawatir. Kami bertiga pun keluar kelas, meninggalkan Taehyung yang entah kenapa ia juga ikut berusaha menjauh sejauh mungkin. Tak apa, toh semua akan baik-baik saja tanpanya.

Bliss For Violet (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang