Part 3

11 3 0
                                    

Bel masuk telah berbunyi keseluruh penjuru SMA Pembangunan 1.

Aldo melihat Haris tengah sibuk dengan tumpukan buku Fisika. Perlu diingat jika lelaki yang satu ini tidak sedang mengerjakan pr disekolah. atau hal sejenis lainnya. Aldo, Haris, dan Sarah termasuk orang-orang cerdas di sekolahnya. Jangan tanyakan soal sahabat mereka yang lain. Mereka berlima tidak jauh berbeda dari ketiganya walau tidak di bidang yang sama.

"Ris apaan yang ketinggalan kemarin" tanya Aldo seraya mendudukan dirinya disebelah Haris.

"Apaan apanya" jawab Haris bingung tapi tangannya masih mencoret-coret kertas di hadapannya dengan rumus-rumus yang memabukkan itu.

"Itu Sarah bilang barang lo ada yang ketinggalan, apaan" ucap Aldo memperjelas.

"Oh itu, buku gue ketinggalan di perpus jadi gue ambil dulu tadi"

"Aldo, besok jangan lupa kalo kita ada sparing" ujar Andre dari kursi belakang.

"Iya entar lo lupa lagi" sahut Ervan.

"Iya gue udah tau kali"

"Kali apa Do kali jodoh" ujar Andre sambil terkekeh melihat wajah kesal Aldo.

"Lo tuh kali, kampret"

"Udah-udah ribut mulu lo berdua" lerai Ervan.

Di kelas yang berbeda semua siswa sudah duduk dengan rapi di tempatnya masing-masing. Terdengar suara heels yang mendekati ruang kelas XI IPA 2.

"Pagi anak-anak" sapa bu Siska semangat.

"Pagi bu"

"Ibu cantik banget hari ini" ucap Doni yang mendapat sorakan dari beberapa siswa.

Bu Siska merupakan wali kelas XII IPA 2. Jadi wanita paruh baya itu sudah paham betul dengan kelakuaan murid-muridnya itu.
"Oh gitu, berarti kemarin-kemarin gak cantik gitu, hah??? " jawab bu Siska sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Mampus lo Don, senjata makan tuan" celetuk Robby.

"Ng, gak gitu juga sih buk" seisi kelas tertawa melihat wajah masam Doni.
"Oh iya buk " Doni menunjuk sesuatu ke arah luar kelasnya.

"Kenapa mau jahilin ibu"

"Itu buk ada cewek di luar" semua orang menatap seorang perempuan bertubuh mungil di luar kelas.

"Ya ampun ibu sampai lupa..oh ya Inayah ayo masuk" ucap bu Siska mempersilahkan.
"Oke anak-anak kita kedatangan teman baru nih, Inayah silahkan perkenalkan dirimu".

Inayah tersenyum ramah. "Hai, namaku Inayah Salsabilla, panggil aja Inayah. Aku pindahan dari Surakarta. Aku pindah kesini karna ayahku pindah tugas. Ada yang ingin bertanya".

"Apa lagi coba yang mau ditanya tanpa ditanya aja udah panjang gitu, apa lagi ditanya bisa panjang tuh" celetuk naumi.

"Eh apaan sih lo Naumi bilang aja lo iri" sahut Lisa.

"Hah iri? Gue? Sama dia? Gak mungkin" balas Naumi sengit.

"Iya kenapa juga Naumi iri sama dia gak penting" tambah Naira.

Tidak tahan mendengar perdebatan itu Sarah membalikkan tubuhnya.
"Udahlah gak perlu ribut, dia juga anak baru entar dia ngerasa kalo kalian ngebully dia, gimana" Sarah tidak perlu mengencangkan urat lehernya saat berbicara tapi mampu membungkam mulut ketiganya.

"Yang dikatakan Sarah benar, Inayah silahkan duduk disebelah sana" bu Siska menunjuk bangku kosong di sebelah Lisa.

THE ONLY MY FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang