Terdengar suara yang sangat menghangatkan bagi para siswa. Ya...bel istirahat baru saja berbunyi dengan indahnya. Naumi, Naira, Nissa, dan Sarah (3NS) keluar kelas menuju taman depan sekolah.
"Hai" ucap 3NS kepada para sahabatnya yang lain.
"Lama banget, biasanya juga cepet kecuali, lo ya Sarah" ucap Ervansambil melirik Sarah yang malah asik membaca novel dan memakan camilan di depannya.
"Kacang mahal njir" sahut Andre dengan tawanya.
"Hah udahlah, jadi kenapa lama" lanjut Ervan tanpa menghiraukan ledekan Andre.
"Jadi tadi itu kita ada pelajaran yang super mematikan" ucap Naira sambil terus berkaca.
"Eh...bentar deh bukannya tadi itu pelajaran kimia ya nai, lo gimana sih" ucap Nissa dengan polosnya.
Sontak semuanya tertawa dan menghela napas kesal.
"Kambuh deh lemotnya" gumam Naumi yang langsung mendapat tatapan tajam dari Haris.
"Emang gue salah ya Rah" lanjut Nissa dengan wajah bingung nya.
"Gak lo bener kok" Sarah mengelus pundak sahabatnya lembut.
"Ni anak kalo ginian lemot tapi kalo sastra aja cepetnya minta ampun" Aldo menggelengkan kepalanya.
"Udah daripada ribut-ribut gaje enakan kita nyanyi bareng aja, ayo Aldo" saran Ervan semangat.
Aldo mulai memetik senar gitar yang ada di pangkuananya. Lagu Kesempurnaan Cinta melantun indah dari kedelapannya.
Disisi lain Inayah yang ditemani oleh Fely dan Ica terus menatap kearah Aldo yang terlihat sangat keren. Manik mata perempuan satu ini tak dapat lepas dari salah satu ciptaan Tuhan itu.
"Inayah nanti lo mau makan apa, gue sih mau beli batagor sama es jeruk" cerocos Fely.
"Gue sih mau beli bakso sama jus alpukat aja" ucap Ica.
"Gue nanya Inayah bukan lo" uxap Fely jengkel.
Merasa diacuhkan keduanya menoleh ke arah Inayah yang salah fokus. Keduanya mengikuti arah pandang Inayah. Saling bertatapan itulah yang dilakukan kedua teman baru Inayah. Dalam satu kali gerakan Ica memotong jalan Inayah.
"Inayah lo sakit ya!!!" Ucap Ica dengan nada suara tak biasa.
"Aku sehat kok"
"Bukan itu maksudnya. Lo kenapa liatin Aldo gitu amat" jelas Fely.
"Emang kenapa" tanya Inayah yang masih tak mengerti.
"Lo harus tau kalo mereka berdelapan itu most wanted sekolah ini dan kabar baiknya lagi mereka sahabatan" dengan nada yang dapat dikatakan aneh di telinga Inayah.
Inayah berusaha menjadi pendengar yang baik. Ia merasa jika hal ini akan menjadi cerita yang panjang.
"Mereka semua gak cuma menang tampang tapi kemampuan mereka gak diragukan lagi"
"Lo liat Sarah dia itu k. PMR dan sekretaris OSIS, pinter jangan ditanya lagi. Naumi, dia k. Cheerleader dan model. Naira, dia wk. Cheerleader dan selebgram. Nissa, dia jago banget di bidang sastra"
"Lanjut ke yang cowok pertama yang lagi bawa buku ditangannya, dia Haris k. OSIS, ganteng, baik, pinter, multi talent lah pokoknya. Yang lagi makan, dia Ervan k. Futsal, baik, dan manis. Yang pake gelang warna biru, dia Andre orangnya rada badboy sih tapi dia k. Basket. Terakhir Aldo wk. OSIS dana basket, keren, pinter, tapi cuek plus galaknya suka gak ketulungan"
Inayah hanya mengangguk saja selama Ica dan Fely menjelaskan.
"Intinya lo gak usah deh suka sama salah satu dari cowok-cowok itu apalagi Aldo" tambah Ica.
"Kenapa"
"Ya ALLAH ni anak gak ngerti juga kan gue udah bilang kalo Aldo itu cuek apalagi Aldo sama Haris itu kayak terjebak cinta segitiga gitu sama Sarah" ucap Ica kesal.
'Gimana dong' batin Inayah berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ONLY MY FRIENDS
Teen FictionPersahabatan seperti sebuah simponi yang melengkapi satu sama lain. Mereka saling membutuhkan, mendukung, dan menyatu satu sama lain. Saling melengkapi kekurangan dan kelebihan satu sama lain tanpa memaksa dan menghujat.