Part 13

1 0 0
                                    

Saat ini bel istirahat telah menggema di seluruh ruangan. Hal itu langsung disambut baik oleh para siswa. Begitu juga Inayah dan yang lainnya.

Hari ini rencananya mereka akan mencari partner untuk mengikuti LCTF. Sedari tadi mereka menghampiri beberapa murid namun, tak satupun dari mereka berminat mengikuti lomba tsb.

"Anggi sini deh" panggil Ica kepada seorang gadis berkulit sawo matang. Gadis bernama Anggi itu pun mendekat.

"Kenapa Ca"

"Gini lo kan lumayan pinter tuh lo mau gak ikutan LCTF jadi partner temen gue"

"G-gue gak deh cari anak yang laen aja soalnya gue lagi gak pengen ikutan lomba gituan"

"Tapi Anggi ini peluang bagus buat lo tenang aja Inayah pinter kok 11-12 sama Sarah" tambah Lisa yang mulai geram.

"Gimana ya gue lagi males beneran deh lagian dua bulan lagi gue mau ke bandung ada nikahan saudara gue" keempatnya hanya bisa menghela napas.

"Yaudah deh kalo gitu thanks ya waktunya" ucap Fely. Inayah menyenderkan tubuhnya kedinding kelas.

"Kenapa gak ada yang mau" tanyanya pada diri sendiri.

"Sabar aja Nay mungkin mereka udah down duluan secara tim Sarah pemenang tahun lalu apalagi waktu itu mereka masih pada kelas X" Ica mengusap bahu Inayah lembut.

"Kalo gue pinter dah gue embat nih kesempatan" omel Lisa.

Tiba-tiba seorang pria dengan perawakan tinggi tegap, rahang yang kokoh, hidung mancung, dengan gaya yang dapat dikatakan urakan itu menghampiri keempatnya dengan senyum manisnya yang membuat para siswi terpekik tertatahan.

"Aduh ngapain sih Andre kesana enakan juga kesini nyamaperin gue"

"Senyumnya itu loh menghanyutkan njir"

"Apa salah satu dar mereka gebetannya si Andre ya"

"Kalah start dong gue"

Ya, lelaki itu Andrea Pradipta salah satu most wanted boy yang digandrungi para perempuan sebayanya.

"Manis banget ya ALLAH mama tolong Fely gak kuat"-Fely.

"Ini disenyumnya dikasih gula kali ya"-Ica.

"Mau ngapain lo" ketus Lisa membuat Fely dan Ica mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Santai mbak maen ngegas ae lo gue kesini cuma mau ngasih ini ke kalian yanag kayaknya lagi pada kehausan" Andre memberkan air mineral kepada empat perempuan dihadapannya.

"Makasih" jawab keempatnya serentak dengan ekspresi berbeda-beda. Ica dan Fely dengan tatapan kagumnya, Lisa dengan wajah malasnya, dan Inayah dengan senyum manisnya.

"Oh ya nama lo Inayah kan pindahan dari Surakarta temen sekelasnya 3NS"

"Stalking lo bro" sahut Lisa sedangkan Andre hanya memutar bola matanya malas. Inayah menyikut perut Lisa agar perempuan itu dapat diam.

"Iya aku Inayah"

"Gue Andre anak kelas XI IPA 4" seperti halnya Haris lelaki ini juga tidak mengulurkan tangannya.

"Bentar-bentar jangan bilang lo naksir Inayah nih" ucap Ica akhirnya setelah tersadar dari pesona seorang Andre. Andre hanya tersenyum tipis.

"Andre" pekik seorang perempuan yang tengah berjalan dengan seorang pria disampingnya.

"Sarah"

"Ngapain lo disini kalian udah saling kenal"

"Baru juga kenal" jawab Andre jujur.

"Tumben seorang Andre nyamperin cewek ada apa nih jangan-jangan..." sarah sengaja menggantungkan kalimatnya dengan tersenyum penuh arti.

"Gak ada jangan-jangan" Andre hendak menyentil hidung sahabatnya itu. Namun, dengan cepat Sarah bersembunyi di balik tubuh Aldo.

"Beraninya sembunyi sini lo"

"Biarin sakit tau sentilan lo itu" Sarah memberut kesal sedangkan keempat perempuan dihadapannya mengulum senyum melihat tiga sosok sahabat itu.

"Klo kalian di gombalin sama Andre jangan mau suka ngeselin orangnya tapi dia bukan playboy kok" ucapnya yang lebih seperti mempromosikan Andre.

"Lo kayak ngedukung sayang kalo gitu ngomongnya" ucap Aldo sambil mencubit gemas hidung Sarah. Tanpa mereka tau dari tadi seorang gadis bahkan menahan napasnya melihat kejadian itu.

"Ish" gerutunya sambil mengelus hidung mancungnya itu.

"Haha mamam tuh sayang btw makasih ya Rah promosinya"

"Terserahlah oh ya kalian ngapain disini bukannya di kantin" tanya Sarah seakan ingat sesuatu.

"Ehm kita lagi cari partner buat Inayah dari tadi gak nemu"

"Mau gue bantuin gue tahu loh partner yang mungkin cocok sama lo Inayah"

"Makasih tapi aku gak mau ngerepotin kamu Rah"

"Gapapa gue gak merasa direpotin lagian kita temen jadi lo mau kan gue bantuin atau gak gini aja..."

"Udah Rah orangnya aja gak mau gak usah maksa" ucap Aldo yang terkesan ketus dan dingin. Bukannya jahat atau apa ia tidak suka bila sahabatnya memohon seperti itu.

"Aldo" peringat Sarah melihat keempat perempuan dihadapannya yang terlihat gugup dan takut.

"Ya...ya lagian siapa suruh lo udah nawarin baik-baik tapi di tolak mentah-mentah gitu" Inayah meneguk salivanya dengan susah payah sedangkan Sarah hanya mampu menghela napas pelan.

"M-maaf"

"Dasar cewek bego turutin aja kemauannya Sarah dan masalah lo akan lebih mudah"

"Udah-udah Al, Rah lo berdua gak laper kita kantin yuk" lerai Andre.

"Oke gue juga laper nih kita duluan ya  kalo ada apa-apa jangan sungkan minta tolong ke gue kalo gak ke Andre kayaknya dia suka sama salah satu dari kalian" ucap Sarah ketika dua lelaki itu telah melangkah terlebih dahulu. Keempatnya mengangguk dengan senyum yanag menghiasi wajah mereka.

"Ternyata menyukaimu lebih sulit dari yang ku bayangkan"

THE ONLY MY FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang