Part 6

5 0 0
                                    

Pukul 04.30 Sarah telah bangun dari tidurnya. Langsung saja ia menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan berwudhu.

Setelah selesai dengan aktivitasnya di dalam kamar, Sarah segera keluar menuju kamar saudara tersayangnya.

Tok Tok Tok

"Kak bangun"
"Udah bangun belom, KAK KEVIN" lanjutnya tak sabaran.

"Iya dek, gue udah disini kali" ucap Kevin dari arah belakangnya.

"Aku kak aku bukan gue"

"Sorry adekku sayang, sekarang turun yuk kakak mu ini sudah lapar" Kevin mengedipkan sebelah matanya. Sarah bergidik ngeri karenanya.

"Dasar playboy cap wajan"

"Adek durhaka kamu" Kevin mencubit gemas hidung mungil adiknya itu.

"KAK SAKIT IH" Sarah berusaha menjauhkan tangan Kevin dari hidungnya. Kevin hanya tertawa melihat ekspresi kesal adik semata wayangnya itu.

🌸🌸🌸

"Udah lama Rah" tanya Haris ketika lelaki itu baru saja memarkirkan motor sportnya di halaman rumah berdesign minimalis itu.

"Gak juga sih"

Mendengar suara motor Haris, Mirna keluar dari dalam rumah. Melihat itu Haris turun dari motornya.

"Ass...pagi tan" ucap Haris seraya mencium punggung tangan Mirna.

"Pagi juga Haris"

"Tante makin cantik aja" puji Haris.

"Bisa kamu Ris tapi makasih ya, oh ya mama kamu udah pulang dari Malang"

"Belum tan katanya sih entar malem"

Sarah berdehem guna menghentikan obrolan keduanya. Mirna sangat  dekat dengan semua sahabat anaknya terutama Aldo dan Haris.

"Permisi tuan dan nyonya sepertinya sekarang sudah waktunya berangkat sekolah"

"Ya udah ayo kita berangkat, tan kita berangkat dulu ya" Haris kembali mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.

"Berangkat Ma" Sarah melakukan hal yang sama seperti Haris.

Seperti biasa Haris menjemput Sarah dan mengantar perempuan itu sampai ke kelasnya. Murid di kelas XI IPA 2 baru beberapa orang saja.

"Hi Ris Rah" ucap Naira dan Nissa.

"Hi, tumben cepet"

"Iya lah biasa" jawab Naira.

Haris yang sudah mengerti maksud itu pun hanya mengangguk.

Sedari tadi ada hal yang menarik perhatian Sarah. Perempuan itu menatap kearah tiga perempuan sekelasnya.

"Lagi ngapain mereka, Nai" tanya Sarah.

Naira melirik sekilas orang yang dimaksud Sarah.

"Gak tau dari tadi mereka udah gitu"

Tak ingin dibuat penasaran Sarah menghampiri sosok ketiganya diikuti Haris yang sepertinya sama penasaran seperti dirinya.

"Hi" sapa Sarah ramah.

"Eh lo Rah" balas Lisa.

"Ternyata ada lo juga Ris" ucap Fely salah tingkah. Haris hanya menampilkan senyum ramahnya yang ternyata dapat berefek cukup besar bagi Fely.  Terbukti perempuan itu menundukkan sedikit kepalanya.

THE ONLY MY FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang