Part 7

1 1 0
                                    

Aldo memasuki lapangan sedangkan Sarah telah duduk di bangku penonton bersama Nissa.

Sesampainya Aldo di lapangan, lelaki itu melambaikan tangan ke arah Sarah dan Nissa diikuti dengan Haris, Andre, dan Ervan.

Jelas saja aksi itu mengundang teriakan histeris dari bangku penonton.

"Gila Aldo senyumnya meleleh gue"

"Ervan manis banget sih kamu"

"Oh my God Haris "

"Andre ya ALLAH makin greget kalo kayak gitu"

Masih banyak lagi celotehan lainnya. Sarah dan Nissa yang mendapatkan lambaian dari keempatnya hanya tersenyum seraya mengangguk.

Pertandingan dimulai dengan kedua belah pihak tim yang saling berjabat tangan.

Tak membutuhkan waktu lama bagi SMA Pembangunan 1 untuk unggul dari lawannya. Kemampuan Andre dan tim sudah tidak dapat diragukan lagi. Terbukti dengan skor 15-3 mengakhiri permainan babak pertama.

Tentu saja SMA Nusa Bangsa tidak ingin mengenyam kekalahan gencar melakukan penyerangan di babak kedua ini. Namun, gerakan dari Andre dan tim bukanlah tandingan mereka.

Di kursi penonton pun pecah dengan sorakan-sorakan dan teriakan histeris  siswa SMA Pembangunan 1. Salah satu pemain NB tersenyum miring.
Tiba-tiba...
BLUK

Bola itu tepat mengenai kepala Sarah. Sarah memegangi kepalanya yang terasa berdenyut tak lama kemudian semuanya gelap.

Nissa yang berada disebelah gadis itu berteriak histeris.
"RAH SARAH BANGUN"
"ALDO, HARIS, AH SIAPAPUN TOLONG " Nissa terus memegangi tubuh sahabatnya itu.

Hal itu membuat Aldo, Ervan, dan Haris berlari menuju kursi penonton. Dengan sigap Aldo mengangkat tubuh perempuan itu dan berlari menuju UKS. Diikuti oleh semua sahabatnya kecuali Andre.

Suasana di lapangan menjadi mencekam tidak ada lagi suara euforia penonton. Semua itu disebabkan oleh Andre yang menatap tajam lelaki yang membuat Sarah pingsan.

"BANGSAT" Andre itu menerjang lelaki tersebut hingga tersungkur. Pekikan dan ringisan mereka yang melihatnya tak terelakan.

"Apa-apaan lo maen nyerang gue gitu aja" ucap lelaki bernama Deni tak terima seraya menegakkan tubuhnya.

"Lo cukup tau apa kesalahan lo bangsat" desis Andre tajam. Banyak dari mereka bergidik ngeri melihat Andre yang begitu mengerikan saat ini.

Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi Andre segera menyerang lelaki itu lagi. Deni kembali tersungkur dengan lebam diwajahnya. Berbanding terbalik dengan Andre yang tidak memiliki lebam sedikit pun.

Andre berjongkok disebelah Deni sembari menarik kerah baju lelaki itu.

"Lo mau minta maaf atau habis di tangan gue" Andre menaikkan sebelah alisnya.

"In your dream" Deni berdecih mengakibatkan darah keluar dari mulutnya.

Andre kembali menyerang lelaki itu dengan membabi buta. Walaupun, Doni telah memperingatinya ia tidak peduli sama sekali. Mungkin ia tidak akan semarah ini jika lelaki tersebut tidak sengaja atau bahkan langsung meminta maaf.

"Dre udah bego mati anak orang" Doni berusaha menarik tubuh Andre agar berhenti. Namun, sia-sia tenaga Andre lebih besar darinya. Sehingga ia hanya bisa menahan serangan dari teman-teman Deni yang ingin menyerang Andre.

"Ni orang pantes buat dapet ini kalo lo kalah terima aja NJING"
"MATI LO DI TANGAN GUE" manik mata lelaki itu menjadi sangat pekat membayangkan Sarah yang merasakan sakit terkena lemparan bola basket yang keras membuatnya semakin kalut. Bahkan guru pun tak mampu membuatnya berhenti.

THE ONLY MY FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang