DW-15

2K 95 2
                                    

"Pa..pi.."suara seseorang yang sangat lemah namun masih mampu terdengar oleh orang sekitarnya itu terdengar di ruangan ini.

Papi rizal melirik ke arah prilly yg sedang terbaring di atas ranjangnya.

"Sayang kamu udah bangun"ucap papi rizal senang sembari berjalan kearah prilly.
"Ini papi kan, aku di mana pi, knpa semuanya gelap"ucap prilly yang masih lemah sambil menggerakkan tangannya ke arah suara sang papi.

Papi rizal dan gritte hanya diam mematung mendengar ucapan prilly.

"Papi kok diam aja, ini kenapa gelap pi, pi jawab aku dong"ucap prilly lagi saat tak ada yang merespon ucapannya.

"Prilly, lo tenang dulu ya"bukan papi nya yang bicara namun gritte.
"Itte ini lo kan, kenapa gue gak bisa lihat kalian, apa yang terjadi sama gue setelah kecelakaan itu te, jawab gue"ucap prilly yang sudah mulai menangis.

"Prill lo yg sabar ya, untuk sementara ini lo belom bisa melihat, lo mengalami kebutaan akibat kecelakaan itu, bahkan udh hampir dua minggu lo gak sadarkan diri, kami semua khawatir sama lo pril"ucap gritte yang menenangkan prilly sembari memeluknya.

"Gue gak mau buta te, gue pengen bisa lihat lagi kayak dulu"ucap prilly di sela² tangisnya.

"Papi kok diam aja sih, papi gak sayang lagi ya sama aku karena sekarang aku buta"lanjut prilly lagi.

"Kamu ngomong apa sih bie, papi sayang sama kamu, apapun yang terjadi sama kamu papi tetap sayang lah sama kamu"ucap papi rizal sambil memeluk prilly.

"Ali mana pi, apa setelah aku bertengkar malam itu sama dia dan setelah dia mencaci maki aku sekarang dia pergi ninggalin aku setelah mengetahui kalau aku buta"ucap prilly menangis sesenggukan.

"Jawab aku pi, ali mana?"tanya prilly lagi kepada sang papi.

"Sayang kamu udah sadar ya?"tanya seseorang yang baru saja memasuki ruangan prilly.

"Ma, itu mama kan, mama dimana, aku gk bisa lihat semuanya ma"ucap prilly lagi sambil menangis.

"Mama disini sayang, kamu yang sabar ya, ini hanya sementara syg, nnti kamu bisa lihat seperti semula kok"ucap mama ali sambil memeluk prilly utk memberikannya ketenangan.

"Iya ma, tapi ali mana, aku dari tadi gk ada dengar suara dia, dia pergi ninggalin aku ya ma, aku benci sama dia ma, setelah dia mencaci maki aku sekarang dia malah pergi tinggalin aku"ucap prilly sambil menangis di pelukan mertuanya itu.

"Sayang kamu yg tenang dulu dong, mama juga gak tau ali kemana, tapi dia gak ninggalin kamu kok, sebelum dia pergi dia minta mama buat fokus jagain kamu terus, katanya semuanya akan kembali seperti semula, jadi kamu jangan negatif thinking dulu ya sayang"ucap mama ali yang masih memeluk prilly.

*******

"Hai kk, makan dulu ya, mama udah buatin makanan spesial utk kakak ni"ucap balqis adik ali yang kini sudah menyodorkan sesendok nasi ke hadapan prilly.

"Kakak belum lapar qis, nanti aja ya"tolak prilly halus sambil menatap lurus ke depan.
"Yahh kakak jangan gitu dong, nanti kakak tambah sakit kalau kayak gini terus, makan ya kak"pujuk balqis lagi yang masih sabar menghadapi prilly.

"Ayo dong kak, mama udah capek loh ini buatin makanan spesial untuk kakak, masa kakak gak mau makannya sih, mama pasti kecewa kalau tau kakak gak mau makan masakannya"lanjut balqis lagi yang masih tetap ingin membujuk prilly untuk makan.

Mendengar kata² balqis prilly jadi tak tega jika melihat mamanya kecewa karena ia tak memakan masakan mamanya itu, ya walaupun sampai sekarang ia masih belum bisa melihat, tapi ia tetap tak ingin mamanya itu menampilkan wajah kekecewaannya walaupun ia tak bisa melihatnya.

"Yaudh tapi sikit aja ya qis, soalnya kakak bener² ga nafsu makan"ucap prilly yang kini mau memakan masakan mamanya itu.

"Iya kak gPp, yaudah sini aku suapin"ucap balqis sambil kembali menyodorkan sesendok nasi ke hadapan prilly yang kini di terima baik oleh prilly.
Suapan demi suapan sudah prilly habiskan.

"Udah ya qis, kakak udah kenyang banget"ucap prilly saat sudah menelan suapan ke 5.

"Yaudah deh kak gPp, yang penting kakak udah makan, sekarang kakak istirahat dulu ya, gak usah mikirin yang lain² dulu kak, dan masalah bang ali aku yakin dia pergi pasti ada alasan yang kuat kak, dia itu sayang sama kakak, jadi gak mungkin kalo dia ninggalin kakak"ucap balqis kepada prilly.

"Iya qis, semoga aja ucapan kamu bener ya"ucap prilly sembari tersenyum hambar.

*******

Sudah 2 minggu lebih ali masih belum kembali, dan prilly pun sampai sekarang belum bisa melihat.

"Pi aku kapan sih bisa lihat lagi, aku pengen lihat kalian semua, aku pengen kayak dulu lagi"ucap prilly sambil menangis di pelukan sang papi.

Baru saja balqis pamit kepada prilly karena hari ini ia sedang ada jam kuliah dan sekarang papi nya bersama gritte lah yang menemani prilly.

"Sabar ya bie, kami udah berusaha buat cariin donor mata buat kamu tapi belum ada yang cocok"balas papi nya sembari mengelus pucuk kepala putrinya itu dengan sayang.

Prilly hanya diam di dalam pelukan sang papi, dan beberapa menit kemudian papi rizal merasakan hembusan nafas yang teratur dari putrinya itu, dan ternyata perkiraan papi rizal benar bahwa prilly sudah tertidur dalam pelukannya.

Papi rizal membenarkan posisi tidur putrinya itu agar ia merasa lebih nyaman, setelah itu ia pun mengajak gritte untuk makan siang di dalam ruang inap prilly ini karena sebelum kesini mereka berdua memang belum makan siang dan gritte sudah membeli makanan di restoran saat di tengah perjalanan tadi untuk makan nya dan papinya di rumah sakit ini sembari menemani prilly.

*******

Setelah beberapa hari prilly sadar dari komanya itu, sekarang ia pun sudah tidak terlalu sedih lagi dengan keadaannya karena bnyak orang di sekitarnya yang peduli terhadapnya.

Mereka semua tak henti²nya menghibur prilly, meskipun prilly tidak bisa melihat apa yang mereka lalukan, namun ia tetap tersenyum karena merasakan kehangatan dari orang² disekitarnya itu.

Sekarang prilly tidak begitu memikirkan tentang ali, ia tak ingin pusing² lagi memikirkan tentang ali, yang ia tau sekarang adalah bahwa ali sudah tak peduli lagi dengannya karena sampai sekarang ali masih belum ada menjenguknya.

"Sayang, mama mau bicara sama kamu"ucap mama ali kepada prilly saat hanya dia,prilly,papi rizal, dan papa syarief saja yang berada di ruangan ini.

"Bicara aja ma, aku siap dengerin kok"balas prilly sembari tersenyum entah ke arah mana karena ia tak bisa melihat mamanya itu sekarang sedang ada di sebelah mana.

"Setelah mama bilang semuanya kamu janji jangan kembali terpuruk kayak kemarin² ya syg"ucap mama ali menatap sendu ke arah menantunya itu.

"Iya ma, inshaa Allah aku kuat dengernya"ucap prilly yang kini masih tersenyum.

"Kayaknya yang mau mama omongin ini serius banget ya ma"ucap prilly masih dengan senyumnya, namun bukan senyum bahagia yang terlihat melainkan senyum hambar.

Setelah berbicara dengan rizal dan syarief tentang masalah ini mama ali pun siap untuk menjelaskan ini kepada prilly karena mereka tidak ingin jika tidak di beri tahu sekarang maka akan ada kesalah pahaman nantinya.

"Sebenarnya selain mengalami kebutaan akibat kecelakaan itu kamu juga mengalami keguguran prill"ucap mama ali sambil memejamkan matanya.

Susah payah prilly mencerna ucapan mama mertuanya itu dan sekarang ia sudah dapat mencerna nya dengan baik.

Bagai di timpah oleh reruntuhan yang amat besar rasanya saat prilly mendengar hal itu.

Prilly tak tau jika dirinya sedang hamil dan sekarang bukan berita gembira bahwa ia sedang mengandung yang ia dapatkan melainkan berita bahwa ia telah mengalami keguguran.
Sungguh ini adalah saat² tersulit bagi prilly saat ini, ia harus menghadapi semuanya sendirian tanpa ada suami disampingnya.

Haihalo sampai disini dulu😅
Jangan lupa vote ya😊
Yang lagi kesepian gak ada yang ngechat kalian boleh inbox aku kok supaya kita bisa lebih kenal dekat gitu😂
Pasti aku balas kok😊

Dream WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang