DW-18

2.9K 154 14
                                    

Mama marisa mengerti sulit untuk prilly memaafkan ali, namun ada hal yang belum prilly ketahui mengapa selama berminggu² setelah prilly sadar dari komanya ali tidak ada menemuinya, ingin rasanya mama marisa memberi tahu kepada prilly alasan ali tersebut namun ali melarangnya.

Sekarang mobil yang di kendarai oleh ali sudah memasuki pekarangan rumah papi rizal.

"Mama gak mau singgah dulu?"tanya prilly kepada mertuanya sebelum ia keluar dari mobil.

"Nggak usah deh sayang, mama pulang aja mau langsung istirahat"jawab mama marisa sembari tersenyum.

"Makasih ya ma udah rawat aku selama di rumah sakit, dan makasih juga udah memberikan ku kasih sayang seorang ibu, aku sayang banget sama mama"ucap prilly tulus sembari memeluk mertuanya itu.

"Iya sayang, mama udah anggap kamu seperti anak kandung mama sendiri, mama juga sayang banget sama kamu"balas mama marisa tak kalah tulus.

Kemudian prilly keluar dari mobil tersebut setelah ia melepaskan pelukannya dengan mamanya itu.

Prilly langsung memasuki rumahnya tanpa berbicara dengan ali sedikitpun.

Entahlah, sepertinya prilly sudah kelewatan dengan mendiamkan ali seperti ini, karena bagaimana pun ali adalah suami sah nya, dosa jika sang istri tak melakukan tugasnya sebagai istri seperti prilly sekarang, namun apa daya, hati prilly juga masih sakit dengan apa yang sudah ali perbuat terhadapnya.

"Assalamu'alaikum"ucap prilly sembari melangkahkan kakinya ke dalam rumah.

"Wa'alaikumsalam non"ucap bi uke dengan sopan.

"Hm bi, papi sama gritte ada dirumah gak?"tanya prilly kepada pembantunya itu.

"Non gritte ada di kamarnya, kalau tuan baru saja berangkat ke kantor non, katanya ada meeting mendadak"jelas bi uke yg di angguki oleh prilly.

*******
"Gue rindu lo"ucap prilly sembari memeluk gritte yang sedang menonton tv di kamarnya.

"Yaampun prill lo kok bisa disini, bukannya pulang istirahat lo malah keluyuran"omel gritte membuat prilly mengerucutkan bibirnya.

"Ihh apaansih te, ini kan gue udah pulang, pulang ke rumah papi gue"jawab prilly sembari memeletkan lidahnya.

"Ihh kek bocah lo cul, maksud gue lo kok enggak pulang ke rumah ali?"tanya gritte yang mulai geram dengan prilly.

"Gue benci sama dia te, gue mau tinggal disini aja sama papi sama lo, untuk akhir² ini gue masih belom mau ketemu dia"jawab prilly yang sudah mulai serius.

"Emang ada apasih?"tanya gritte kepada prilly.

Prilly menceritakan semuanya dari mulai kejadian di cafe malam itu sampai ia kecelakaan dan mengalami kebutaan bahkan juga keguguran akibat kecelakaan itu dan ali pergi meninggalkannya, semua prilly ceritakan kepada gritte yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu.

"Gue tau pasti sulit buat lo maafin ali pril, tapi gue saranin lo harus tetap jalani tugas lo sebagai istri, mau sampai kapan lo ngebiarin ali hidup dalam penyesalan seperti ini, kalian itu sama² cinta, pernikahan kalian juga baru hampir tiga bulanan gitu loh prill, perjalanan cinta kalian itu masih panjang, jadi please jangan ambil keputusan yang membuat lo sendiri menderita, kembali lah pril, ali butuh lo dan lo butuh ali"jawab gritte menasehati prilly.

Memang gritte lebih dewasa sifatnya di bandingkan prilly, walaupun prilly lebih tua setahun dari gritte namun gritte lah yang berperan layaknya seorang kakak bagi prilly.

"Iya te, gue akan kembali tapi bukan sekarang, nanti ada saatnya"balas prilly masih tetap dengan pendiriannya.
Gritte hanya diam mendengar jawaban prilly karena ia tidak pernah lupa jika prilly sangatlah keras kepala dan susah untuk meruntuhkan pendirian awalnya.

Dream WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang