6

13.6K 1.1K 171
                                    

(Don't forget to play the song on the media!~)

Langkah kaki mungil milik gadis bersurai merah muda itu memenuhi koridor Hashirama yang tetap ramai walau jam pelajaran pertama sudah dimulai. Maklum saja, sejauh ini hanya kelasnya saja yang muridnya didalam semua, entahlah untuk hari ini.

Sakura menarik nafas pelan dan membuka pintu kelas. Keningnya mengkerut begitu melihat kondisi kelas.

Kakashi sensei tetap menjelaskan pelajaran di depan seperti biasanya, para murid juga berada didalam kelas seperti kemarin. Hanya saja bedanya, jika kemarin semua kompak duduk rapi memperhatikan Kakashi sensei, kali ini mereka hanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Naruto dan Kiba bahkan bermain kejar-kejaran mengelilingi kelas.

Emerald Sakura bergulir ke meja paling belakang, ia bisa menangkap sosok berambut raven membelakangi papan tulis dan asik bermain catur dengan Shikamaru.

Sakura mengerjapkan matanya, lalu berjalan memasuki kelas melalui pintu depan dan meminta maaf pada Kakashi karena datang terlambat.

"Tidak apa, Haruno-san. Kau murid pertama yang meminta maaf karena datang terlambat."

Sakura hanya menyengir tidak enak. Ia dipersilahkan duduk oleh Kakashi sensei yang kembali menulis sesuatu di papan. Sepertinya tidak ada yang menyadari kedatangannya-seperti biasa.

Ino yang sedang membaca majalahnya mendongak. Ia tersenyum saat melihat Sakura berjalan ke arahnya. "Hai, Sakura! Tumben kau terlambat!"

Baru saja Sakura ingin membalas sapaan Ino, sebuah gebrakan meja mengalihkan seluruh atensi murid dikelas. Sakura bahkan berhenti ditempatnya berdiri, menatap sosok raven yang masih membelakanginya.

Sasuke, lelaki itu dengan cepat membereskan pion caturnya dan memasukkan asal ke laci terdekat. Shikamaru yang hendak protes segera mengurungkan niatnya begitu menyadari Sakura ada disana.

Sasuke berdiri dari duduknya dan kembali ke kursinya sendiri. Seakan tidak terjadi apa-apa, lelaki dengan mata yang tajam itu mengambil bukunya di laci lalu membukanya seakan ia sudah membacanya sejak pagi sekali.

"Waktunya belajar," sahutnya tegas. Hal itu ditujukan pada semua warga kelas.

Kelas masih hening, memperhatikan tingkah laku sang pemimpin yang tiba-tiba kooperatif. Sedetik kemudian, para murid yang tadinya amburadul, segera menempati kursi masing-masing dan mengeluarkan buku mereka. Sakura tidak mau tahu buku apa yang mereka keluarkan, perutnya terasa geli.

Ino hanya menggelengkan kepalanya kecil lalu menoleh pada Sakura. "Hei, kenapa kau diam disana?"

Sakura tersadar dari lamunannya dan segera mendekati kursinya. Ia sedikit melirik pada Uchiha yang duduk dibelakangnya, tapi lelaki itu sibuk membaca bukunya yang membuatnya terlihat sangat serius. Sakura mengulum senyumnya melihat tingkah lelaki itu.

Sakura mendudukkan bokongnya di kursi dan mengeluarkan dua buku. Ia meletakkan yang satu di atas meja, dan menoleh ke belakang.

"Sasuke," panggilnya pelan. Ia harus berbisik karena kelas dalam kondisi hening dan hanya terdengar bunyi gesekan kertas di buku.

Sasuke, lelaki onyx itu mendongak dari bukunya. "Oh, hai Sakura. Kau datang terlambat."

Sakura menggaruk belakang telinganya. "Uh, ya. Aku tidur terlambat tadi malam."

Sasuke menopang dagunya, menatap emerald cantik didepannya. "Itu tidak bagus untuk kesehatanmu."

Sakura tersenyum tipis. "Rambutmu kembali seperti semula."

Lelaki itu menyentuh rambutnya sesaat. "Ya, seseorang bilang rambutku yang ini lebih bagus."

Sakura mengulum senyumnya, tahu jika dirinya yang dimaksud Sasuke. Ia lalu menyodorkan bukunya di atas meja lelaki itu. "Baca buku ini kalau kau mau belajar. Sekarang belajar fisika, bukan sastra jepang."

Being Gangster GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang