⚠ :: Siapin kripik, soda, atau apapun soalnya part ini lebih panjang dari sebelum-sebelumnya :: ⚠
***
(Don't forget to play the song on the media!♡)
***
Sakura melangkah pelan menyusuri lapangan Hashirama dan berbelok di sebuah taman kecil yang menjadi satu-satunya tempat terbersih di sekolah itu. Ia mencari sebuah bangku yang nyaman ditempati duduk dan meletakkan tas sekolahnya disana. Sambil menoleh ke kanan dan kiri, ia kemudian mendudukkan dirinya pelan.
Seharusnya sekarang Hashirama sudah sepi karena sudah waktunya pulang. Sejak bersekolah disini, bel pertanda pulang adalah bunyi favoritnya karena ia tidak tahan dengan Hashirama yang sangat bobrok ini. Tapi sekarang entah kenapa ia ingin berjalan-jalan di Hashirama dan teringat tentang taman ini.
Taman ini adalah tempat dimana ia melihat Sasuke pertama kali. Berbicara tentang Sasuke, lelaki itu tidak pernah kelihatan batang hidungnya beberapa hari belakangan. Terakhir Sakura melihat Sasuke adalah senin kemarin, itu saat terjadi penyerangan di Hashirama oleh Sengoku, juga saat dimana Sasuke dikabarkan membunuh salah seorang anggota Sengoku.
Sampai sekarang tidak ada kabar jelas mengenai itu. Ino bahkan tidak begitu tahu tentang masalah itu, yang menurut Sakura pasti Ino menyembunyikan sesuatu darinya.
Jika Sasuke memang benar telah membunuh seseorang untuknya, Sakura harus segera menemui Sasuke secepatnya. Bagaimanapun ia juga terlibat dalam hal ini. Tapi sayangnya tidak ada satupun yang mau memberitahunya dimana Sasuke berada.
Sakura menggigit bibir bawahnya dan mendesah keras. "Ugh, menyebalkan," dengusnya sebal.
Ia benci perasaan seperti ini. Ia sulit tidur di malam hari memikirkan masalah ini, meski ia sendiri yang meyakinkan Sasuke bahwa lelaki itu akan baik-baik saja.
Disamping itu, ia ingin tahu, apa Sasuke benar-benar baik-baik saja atau lelaki itu tengah menjalani waktu berat karenanya?
Sakura khawatir, tapi tidak tahu harus melampiaskan kekhawatirannya pada siapa.
"Pinky?"
Sakura tersentak, ia menoleh ke belakangnya dan menemukan si jabrik kuning sahabat Sasuke itu sedang berjalan mendekatinya.
"Hai, Naruto," sapa Sakura akhirnya saat Naruto berdiri disebelahnya.
"Yo, kenapa kau sendirian disini?" tanya Naruto sambil mendudukkan dirinya disebelah Sakura dengan memberi sedikit jarak.
"Hanya mencari udara segar. Kau sendiri kenapa tidak pulang?"
"Aku baru bangun."
"Kutebak, pasti kau habis tidur di atap sekolah, kan?"
Naruto menaikkan sebelah alisnya. "Darimana kau tahu?"
Sakura terkekeh kecil. "Sasuke bilang kalian sering tidur disana, bahkan kalian mandi di toiletnya, 'kan?"
Naruto memamerkan cengiran khasnya. "Ya, kau harus coba sesekali mandi disini, airnya—"
"—Airnya enak. Ya, ya, ya. Aku tahu. Sasuke dan Shikamaru mengatakan hal yang sama."
Naruto terkekeh juga sambil mengeluarkan sekotak rokok dari kantong celananya. "Boleh aku merokok?" tanyanya pada Sakura.
Sakura ingin sekali berkata tidak, tapi entah kenapa ia memilih untuk mengangguk. "Ya, tapi jangan arahkan asapnya padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Gangster Girlfriend
FanfictionHampir semua orang tahu, Sasuke Uchiha akan melakukan apa saja untuk seorang Sakura Haruno. (rated M) ©June of 2018 by javanicuse.