(Don't forget to play the song on the media!♡)
***
Sakura menatap jendela bus pagi ini dengan perasaan mengantuk. Ia tidak bisa tidur semalaman karena apa yang terjadi kemarin. Ucapan Sasuke, ucapan hinata semua memaksanya untuk tetap terjaga.
Ia sebenarnya tidak benar-benar serius mengatakan semua itu pada Sasuke. Ia hanya kecewa karena lelaki itu tidak mengatakan yang sebenarnya pada Sakura dan membiarkan Sakura salah paham dengan sendirinya.
Ia tahu, ia tahu tidak semestinya ia merasa seperti itu pada Sasuke. Mau Sasuke berbohong padanya, jujur padanya, Sakura harusnya tidak peduli. Hal ini lah yang terusb mengganjal pikirannya sejak malam-enggan menarik kesimpulan terburuk.
Sakura melangkah turun dari bus, menapakkan kakinya yang terbalut sepatu keds putih di halte depan jalan masuk Hashirama. Sama seperti sebelum-sebelumnya saat ia naik bus pagi menuju Hashirama, orang-orang di atas bus akan kompak menatapnya saat ia turun didepan sekolah penuh reputasi buruk itu.
Sakura sebenarnya tidak terlalu masalah dengan itu semua, karena Hashirama memang bukan sekolah yang 'normal'.
Perlu berjalan kaki setengah kilo meter untuk sampai di gedung Hashirama. Sakura menarik nafas kecil, lalu melangkah santai seperti biasanya. Ia datang lebih pagi, selain karena ia memang kerap bangun cepat, ia ingin menghindari keramaian di koridor lantai satu.
Tapi pagi ini.... berbeda dari biasanya.
Sakura tidak berkutik saat menemukan koridor lantai satu yang seharusnya masih sepi, sudah penuh dengan para siswa tahun pertama. Mereka berlalu-lalang sambil menyebarkan polusi udara melalui asap rokok, berlarian dengan telanjang dada, dan berkelahi satu sama lain.
Definisi kacau, itulah gambaran Hashirama pagi ini dari emerald gadis bersurai merah muda di lobby koridor Hashirama.
Sakura menggigit bibir bawahnya dan mematung di lobby, menimang pilihan untuk masuk atau bolos saja untuk hari ini.
"Oh rambut pink! Pacar Sasuke!"
Sakura lantas tersentak dan menoleh ke belakang. Tepatnya pada seorang lelaki yang baru saja berteriak. Ia sebenarnya tidak ingin merasa sebagai pacar sasuke, tapi jika itu datang dengan 'pink', sudah jelas dirinya yang dimaksud.
Sakura menaikkan alisnya bingung saat melihat seorang lelaki berambut jingga dengan wajah penuh tindik di beberapa bagian. Hidungnya ditindik dan dipasang 3 piercing membuat Sakura bergidik.
Lelaki itu mendekati Sakura dan berdiri disebelahnya lengkap dengan senyuman ramah. "Kau pacar Sasuke yang itu 'kan?"
Sakura menaikkan sebelah alisnya, was-was. "A-aku bukan pacar Sasuke, kau salah orang."
"Tidak, tidak! Sudah jelas itu kau! Aku melihatmu dengan Sasuke di koridor lantai tiga beberapa hari lalu," seru lelaki itu. "Aku tidak menegurmu saat itu karena kalian sepertinya akan 'bermain', hehehe."
"Um? Bermain? Kapan?" ulang Sakura bingung. Perasaannya tidak enak.
"Sasuke tidak memakai bajunya saat itu dan kau menyentuh punggungnya. Bermain apa lagi kalau bukan seks, 'kan?"
Emerald Sakura melebar. "Yang benar saja! Aku bukan perempuan seperti itu!"
"Oh ya? Lalu apa yang kalian lakukan?"
Sakura menutup mulutnya, merasa kesal karena sudah dituduh yang tidak-tidak oleh lelaki yang tidak dikenalnya ini.
Lelaki itu menaikkan alisnya melihat keterdiaman Sakura. Seketika ia sadar bahwa ia belum memperkenalkan dirinya. "Ah benar juga! Kau belum mengenalku. Aku Yahiko, sekelas dengan Itachi kakaknya Sasuke."
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Gangster Girlfriend
FanfictionHampir semua orang tahu, Sasuke Uchiha akan melakukan apa saja untuk seorang Sakura Haruno. (rated M) ©June of 2018 by javanicuse.