PART 18

1.4K 65 0
                                    

Sasha masih dalam pendiriannya,diam tak bergeming meski ada yang menolongnya untuk segera berteduh.Karena sedikit pegal,akhirnya orang yang tadi memayungi sasha angkat bicara.

"Nak.Ayo ikut bapak"Ajak orang yang memayungi sasha.Sasha menggeleng.

"Kenapa?disini hujan loh.Nanti kamu sakit"ucapnya lagi untuk berusaha membujuk sasha.Seketika sasha tertegun,dia mengenal suara itu.Suara yang selama ini dia rindukan,suara yang selama ini dia banggakan dan itu adalah suara PAPAnya.Orang yang memayungi sasha adalah ayahnya,disaat yang tepat seperti ini allah mempertemukan dia dengan ayahnya dengan mudah.Seketika itu sasha mendongakan kepalanya membiarkan air hujan menimpa langsung pada wajahnya.Sasha berdiri dan...

"PAPA"Ucap sasha lirih hampir tidak terdengar.

"Ss--sasha.Anak kk-kesayangan papa"Tak ingin membuat waktu lama,sasha langsung berhambur pada pelukan ayahnya.Disana dia menumpahkan segala rindu dan keluh kesahnya selama ini,sama dengan ayahnya yang memeluk sasha dengan tak kalah erat yang menunjukan bahwa dia tak ingin lagi jauh dari sasha.Rasanya sasha tak ingin melepaskan pelukan hangat ayahnya seperti ini,tapi sasha sudah sangat menggigil.

"Papa,sasha rinduu banget sama papa"ucap lirih sasha sambil mengggenggam kedua tangan ayahnya.

"Papa juga rindu kamu sayang.papa udah cari kamu kemana-mana"Ujar papa sasha sambil menangkup sisi wajah anak semata wayangnya."Sekarang kita pulang ya kerumah papa,disana ada mama kedua kamu sama adik-adik kamu.Mereka baik kok"tambah papanya.Sasha hanya mengangguki saja,karena memang di rumahnya dia sedang sendirian karena pasti ibunya sudah berangkat.

Sesampainya di rumah pak rio (papanya sasha),sasha dimapahi oleh papanya.Saat melewati pelataran rumah papanya,ada satu motor yang sasha kenali.Sasha hapal sekali motor itu,tapi mungkin itu hanya kesamaan saja pikirnya.

"Maaa.Lihat ayah bawa siapa ma"teriak pak rio sambil terus memapah sasha masuk kedalam rumahnya.

"Ehh ini siapa yah?"tanya seorang wanita paruh baya yang baru saja membukakan pintu.

"Ini anak kandung papa ma.Papa udah ketemu"

"Wahh ini.Cantik ya yah.Ayo masuk nak"Ajaknya pada sasha."Baik ya"batin sasha.Sasha mengikuti arah langkah papa dan ibu tirinya.Ketika di ruang tamu,alangkah kagetnya saat melihat siapa yang sedang duduk di sofa.

"Reza?"panggilnya dalam hati."ngapain juga reza disini?dan siapa cewek yang membelakang itu"tambahnya.

"Nak ini papa bawa sodara kamu"ucap seorang wanita paruh baya tadi.Seorang perempuan yang membelakang tadi pun membalikan badannya dan...

"Sasha"

"Sisil"ucap sisil dan sasha berbarengan.Sedangkan reza?reza terdiam.Ntah terdiam karena kepergok sasha atau karena tidak mengerti dengan apa yang terjadi dengan sasha dan sisil.

"Kamu kok?dan reza?"tanya sasha yang kebingungan dengan keadaan.Baru saja sasha akan berucap lagi,sasha sudah kehilangan kesadaran.Papa dan ibu tirinya panik,segera sasha dibopong oleh papanya dan dibawa ke kamar sisil.

"Yah telpon dokter.Mama mau gantiin bajunya dulu,terus pacarnya sisil suruh pulang udah malem"

"Iya ma"

"Papaaa"lirih sasha.

"Iya nak"ucap ibunya sisil sambil mengusap pelan pipi sasha.

"Sasha ada dimana?papa kemana?"

"Oh nama kamu sasha.Papa kamu ada kok,tenang kamu ada di rumah mama"

Krek...

Pintu kamar terbuka,datanglah sosok ayah yang sasha rindukan.

FAKE FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang