PART 44

1.5K 75 2
                                    

Sasha dan Aziz telah sampai dirumah keyla.Mereka melangkahkan kakinya menuju pintu masuk rumah keyla.

Ting.. tong..

"Key" teriak sasha. Seorang pembantu keluar membukakan pintu.

"Eh iya ada apa non?" Tanyanya.

"Keyla nya ada gak bi? Tanya Aziz tidak sabaran.

"Maaf sebelumnya den non, emang non keyla gak bilang mau pergi sama kalian?"

"PERGI?" ucap Aziz dan Sasha berbarengan. Karena mereka tidak tahu pasal keyla akan pergi wajar saja mereka kaget setengah mati.

"Iya non. Jadi gini non, non keyla mau sekolah ke luar negeri non kalo gak salah di London deh kayaknya. Disana non keyla sama kakek nenek nya non. Dan untuk ibu, ibu selama seminggu mau ikut juga tinggal disana, ibu mau liat perkembangan non keyla disana setelah itu baru bisa kembali lagi" Aziz melongo tak percaya mendengarnya. Sama halnya dengan Aziz sasha juga merasakan hal yang sama, malah Sasha menangis mendengar itu. Dia merasa tidak dianggap oleh sahabatnya ini bisa-bisanya pergi pindah sekolah saja dia tidak bilang.

"Terus keyla mau tinggal disana gitu bi?" Tanya sasha sambil menghapus air matanya.

"Ya selama non keyla sekolah disana pasti tinggal di London non. Kata non keyla kalo libur semester nanti juga pulang dulu buat liat kondisi ibu, sama nemuin kalian sahabatnya "

"Tapi kenapa keyla gak bilang" sasha kembali menangis dengan pertanyaannya sendiri.

"Udah mending gini aja bi. Keyla udah berangkat dari jam berapa? Kira-kira udah terbang belum"

"Belum lama non keyla berangkat ke bandara mau terbang. Kalo pengen ketemu silahkan susul deh den sama non nya, sebelum terlambat"

"Makasih ya bi kita pergi" pembantu tersebut mengangguk. Aziz segera membawa sasha menaiki motornya. Untung saja Aziz membawa motor jadi jika ada kemacetan memudahkan dia untuk akses masuk dan mempercepat jalannya ke bandara.

Selama perjalanan menuju bandara sasha terus saja menangisi keyla.

"Kenapa kayak gini sih ziz? Sisil udah ninggalin aku selamanya, sekarang keyla juga ninggalin aku. Mereka tega banget sih ziz, mereka jahat aku benci mereka. Hikss hikss.. aku sayang mereka ziz, apa mereka gak sayang aku. Mereka gak pernah memikirkan perasaan aku gimana. hikss.. hikss.. dengan kayak gini aku tersiksa ziz tersiksa. Aku bisa apa tanpa mereka. Sekarang aku sendiri"

"Sha dengerin gue. Masih ada gue disini lo tenang aja gue pasti selalu ada buat lo. Gue sahabat lo kan? Gue juga sayang lo. Bukan lo doang yang kecewa, gue juga sebagai sahabatnya merasa tidak dihargai sama sekali sama keyla. Selama ini apa kita dianggap angin lalu gitu sama dia. Gue juga sama terpuruk. Pertama karena salah satu sahabat kita ninggalin kita selamanya sekarang keyla juga sama ninggalin kita apalagi dia tanpa kabar kayak gini. Jadi sekarang lo tenang aja, kita pasti susul keyla secepatnya" sasha mengangguk dan mulai tenang. Mereka telah sampai di bandara Soekarno Hatta. Dengan segera mereka mencari keyla. Lautan manusia membuat mereka sedikit kesusahan mencari keyla. Tak sengaja mata sasha melihat postur tubuh yang seperti keyla. Dengan segera dia mengejarnya dan benar saja itu adalah keyla. Sasha memeluk keyla dengan erat dan menangis dalam pelukannya.

"Key? Lo kenapa? Apa gue punya salah sama lo? Lo harusnya bilang. Kenapa lo pergi gitu aja. Lo tega ninggalin gue disini sendirian. Gue gak punya siapa-siapa lagi disini sekarang" keyla menepis pelukan sasha dan sedikit menjauh.

"Lo juga tega sama gue. Lo udah sakitin perasaan gue. Lo gak pernah mikir disini tuh gue kayak gimana" ketusnya.

"Maksud lo apa key" tanya sasha. Sedangkan Aziz hanya akan menyaksikan terlebih dahulu jika sudah terlewat baru dia akan membantu menyelesaikan.

FAKE FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang