PART 50

1.5K 58 4
                                    

"Maafin mamah kalo selama ini belum bisa jadi yang terbaik buat kamu.Tapi mamah cuma pengen kamu bahagia dan menjadi ibu terbaik buat kamu"serkas bu Rani dengan suara serak seperti akan menangis. Sasha menghentikan tangisnya,dia merasa bersalah dengan apa yang telah dikatakannya barusan.Dia beranjak dari duduknya sambil menghapus beberapa buliran air bening yang berjatuhan di pelupuk matanya.Sasha melangkahkan kakinya ke kamar ibunya yang tak jauh dari kamarnya.

TOKK..TOKK

"Mahh,mamah jangan nangis mamah gak boleh marah.maafin Sasha kalo Sasha gak nurut sama mamah Sasha sayang kok sama mamah.mamah bukain pintunya ya mah"

"mahh mamah denger Sasha kan mah"

"Sasha minta maaf"

"Mamah gak boleh gini mah.Sasha cuma punya mamah"

"Mamah sayang sama Sa---"

"Buka aja pintunya gak mamah kunci kok"ujar bu Rani dari dalam kamarnya.Sasha membuka pintu kamar ibunya,disana bu Rani sedang duduk dipinggi ranjangnya dengan satu bantal yang berada di pangkuannya.Sasha mendekat kearahnya kemudian memegang tangan ibunya dengan air mata yang masih mengalir di pelupuk mata indahnya.

"Mah maafin Sasha.Sasha nyesel ngomong kayak gitu.Sasha janji mulai sekarang akan nurut sama mamah"Dengan ragu-ragu dan pertimbangan yang kurang matang Sasha memutuskan sesuatu.

"Mah..Sasha mau dijodohin sama mamah"Bu Rani yang sedang melamun pun mengedipkan matanya beberapa kali dan melihat Sasha yang menunduk diatas pangkuannya.

"Beneran?kamu gak bohong kan sayang"Sasha mengangguk dan memaksakan seulas senyumnya.

"Mamah tau kamu pasti nurut sama mamah. Mamah sayang sama kamu, mamah yakin pilihan mamah terbaik buat kamu , mamah janji tidak akan mengecewakan"tambahnya.

"Sasha juga yakin pilihan mamah terbaik"

***

Reza sedang bermain game di lapotop kesayangannya sambil menunggu kedatangan papahnya yang belum juga pulang.Sudah menghabiskan beberapa waktu untuk bermain game Reza lalui.

"Papah kemana sih"gumam Reza sambil melihat jam tangannya.

Reza mencoba menelpon nomor papahnya namun panggilannya selalu ditolak mentah oleh papahnya.Lagi-lagi Reza mencoba dan mengirimkan beberapa pesan untuknya. Terdengar suara seseorang sedang mengunci pintu, mungkin itu papah Reza. Reza beranjak dari tempat tidurnya untuk memutuskan keberadaan papahnya.

"Papah" Panggil Reza, namun tidah dihiraukan. Malah papah Reza melenggang begitu saja kearah kamarnya, Reza mencoba mengejarnya.

"Pah. Papah kenapa sih pah"

"Kamu masih tanya kenapa bapakmu ini? anak macam apa kamu. Harusnya kamu nurut sama papah, papah gak suka punya anak pembangkang. Kamu hanya tinggal sama papah, jika tidak nurut akan nurut pada siapa lagi kamu" Kini papah Reza mengeluarkan suaranya.

"Jika kamu tidak mau nurut, selain tidak papah restui papah akan pergi dari rumah ini"

"Loh kok papah gitu sih pah. Nanti Reza sama siapa? Reza gak punya siapapun lagi selain papah disini. Apa papah tega tinggalin Reza sebatang kara?"

"Papah akan lakukan semua itu jika kamu terus saja seperti ini"

"Oh baiklah pah Reza akan nurut sama papah kali ini saja, asalkan papah mau restuin hubungan Reza sama Sasha"

FAKE FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang