"Between lovers, a little confession is a dangerous thing"
***
Elena's Point of View
03.00 a.m
Saat ini kami sedang berada di High Roller Ferris Wheel On The Linq yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari The New York - New York Hotel. Bianglala ini adalah bianglala tertinggi di dunia. Terletak di Linq Hotel and Casino, bianglala ini memberikan pemandangan yang luar biasa. The Strip, Fremont Street, Downtown, The New York - New York Hotel Rollercoaster dan bahkan hotel tempat kami menginap bisa terlihat dengan jelas dari sini.
Setiap kapsul bianglala ini dapat menampung 40 orang. Tapi saat ini, hanya ada aku dan Jeff di kapsul ini. Bahkan kapsul lainnya kosong, tidak terisi sama sekali. Hanya ada kami di bianglala ini. Seperti di roller coaster tadi, Jeff membayar operator dua kali lipat dari gajinya agar mau mengoperasikan wahana yang seharusnya tidak beroperasi di jam tiga pagi.
Lima belas menit dalam keheningan, akhirnya Jeff membuka suara.
"Lena?" Jeff bangun dari duduknya untuk menghampiriku yang berdiri di dekat kaca kapsul ini.
"Ya." Aku menatapnya penuh tanya, mata hijaunya menatapku serius. Membuatku penasaran
"Apa sekarang kau menyesal telah mencintaiku?" Ia bergumam. Kedua telapak tangannya menangkup pipiku, membuatku menatap matanya.
"Apa maksudmu?" Aku semakin bingung, mengapa Jeff tiba - tiba bertanya seperti itu?
"Setelah kau melihat bagaimana kejamnya aku saat bertanding kemarin, apa kau menyesal telah mencintai dan mempercayaiku?" Ucapnya parau
"Tentu saja tidak." Jawabku tanpa berani menatapnya. Jeff akan tau kalau aku berbohong.
Saat ini kedua tangannya menggenggam kedua tanganku dan menarikku untuk duduk di kursi pojok yang ada di bianglala ini. Jeff duduk bersandar kemudian menarikku untuk duduk di pangkuannya. Aku meletakkan kepalaku di dadanya, tempat ternyamanku. Kami duduk di dekat kaca sehingga kami tetap dapat melihat pemandangan Las Vegas di jam 3 pagi dengan posisi yang seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Love Too Much
Любовные романы"Semua orang membutuhkan cinta, tapi akan berbahaya jika cinta tersebut berubah menjadi obsesi." Tangannya dengan setia menggenggam tanganku. Memainkan jemariku. "Sangat mungil and so fragile, kau tahu love? setiap kali aku menggengam tanganmu, aku...