"We loved these men, and why wouldn't we? In the beginning they make us feel special and comfortable and loved. It's later when........"
- Psychology Today website (post about NPD)
***
Third Person's Point of View
Hari ini adalah hari ulang tahun Lena. Tepat hari ini, Lena berusia sembilan belas tahun. Jeff telah bekerja sama dengan Jack, Ayana, dan Rea dalam menyiapkan kejutan untuk Lenanya di halaman belakang rumahnya. Rencananya mereka akan membuat pesta kecil - kecilan di rumah Jeff. Tanpa sepengetahuan Lena, tentunya. Jeff juga telah menyiapkan kado dan kejutan yang tidak akan terlupakan oleh Lena.
Minggu lalu, Jack, Rea dan Ayana berencana untuk mengerjai Lena habis - habisan dengan cara membuat Lena dimarahi oleh para pelanggan cafe. Dapat dipastikan Lena yang penakut dan sensitive akan menangis hanya karena dimarahi oleh satu pelanggan, setelah itu sepulang kerja mereka akan merayakan pesta ulang tahun Lena dan memanjakan Lena setelah seharian dimarah - marahi. Tapi Jeff langsung menatap mereka dengan tatapan membunuh. Saat itu Jeff berkata, "Aku tidak suka melihat Lena sedih apalagi menangis. Aku akan membunuh siapa saja yang membuat Lena sedih dan menangis. Pilihan ada di tangan kalian." yang membuat mereka langsung membatalkan ide konyol mereka.
Dan disinilah mereka. Memasang balon, menyiapkan minuman dan makanan serta peralatan untuk pesta barbeque nanti malam. Karena saat ini musim dingin dan danau di belakang rumah Jeff membeku, jadi mereka akan membuat api unggun di teras belakang rumah Jeff yang menghadap danau dan taman tulip. Jeff ingin, suasana pestanya lebih kekeluargaan dan tidak dihadiri banyak orang. Jadi hanya Jack, Rea dan Ayana saja. Jack sempat mengusulkan untuk mengundang teman - teman terdekat Lena saat high school tapi Jeff menolak dengan alasan "aku tidak suka jika terlalu ramai." Dan Jack hanya bisa pasrah karena keputusan ada di tangan Jeff yang notabenenya adalah penyelenggara acara ini. Meskipun Jack tahu, Lena pasti akan sangat senang bila teman - teman high schoolnya di undang karena mereka sudah lama tidak bertemu apalagi semenjak Lena menjadi kekasih Jeff kehidupan Lena hanya tentang bekerja dan Jeff.
"Bagaimana, guys? Sudah siap semua? Aku akan menjemput Lena."
"Seratus persen siap, Jeff. Jemput Lena dan cepat kita mulai pestanya. Aku sudah lapar."
"Baiklah." Jeff tersenyum senang melihat semua persiapan sudah selesai. Ia tidak sabar melihat reaksi Lena saat tau bahwa Jeff dan teman - temannya telah menyiapkan pesta. Jeff segera menyalakan mesin mobilnya dan menuju ke rumah orang tua Lena karena Lena ada disana.
Ya, hari ini Jack's cafe & grill tutup lebih awal dengan alasan kehabisan stok bahan sehingga cafe ditutup lebih awal, itu alasan yang mereka berikan kepada Lena. Meskipun kenyataannya sepulang dari cafe mereka langsung ke rumah Jeff. Dan Lena tidak dijemput oleh Jeff dengan alasan "I'm so sorry Lena tapi aku sedang ada urusan dan kunci rumah ku bawa, minta Ayana untuk mengantarkanmu ke rumah orang tuamu. Aku akan menjemputmu jam 6." Dan Lena hanya bisa menurut. Meskipun sebenarnya ia sangat sedih karena Jack, Rea, Ayana dan Jeff melupakan hari ulang tahunnya. Sejak pagi mereka semua bersikap biasa saja dan seakan lupa bahwa hari ini adalah hari spesial bagi Lena.
Suara deru mesin mobil menyadarkan Lena dari lamunannya. Hari sudah semakin gelap tapi dari Jendela kamarnya Lena dapat melihat bahwa Jeff ada di dalam mobil tersebut. Lena langsung keluar dari kamarnya dan menuruni tangga menuju pintu depan untuk membukakan pintu. Saat Lena membuka pintu, pemandangan Jeff dengan senyum lebarnya dan tiga bucket bunga daisy membuat Lena tersenyum.
Saat ini Lena menggunakan dress putih sepanjang lutut dengan lengan panjang dan potongan dada yang tidak terlalu rendah. Dress tersebut sangat pas membentuk lekuk tubuhnya. Dress putih tersebut terlihat elegan dan sopan saat digunakan oleh Lena karena tidak terlalu pendek dan bagian bawah dress yang lebar sehingga tidak terlalu membentuk bagian belakang Lena. Jeff terpana melihat Lenanya berdiri di depannya. Benar - benar seperti malaikat, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Love Too Much
Romance"Semua orang membutuhkan cinta, tapi akan berbahaya jika cinta tersebut berubah menjadi obsesi." Tangannya dengan setia menggenggam tanganku. Memainkan jemariku. "Sangat mungil and so fragile, kau tahu love? setiap kali aku menggengam tanganmu, aku...