4. Jeff's Past

6.4K 338 3
                                    

Judul ceritanya ku ganti dari "Too Much Love" jadi "To Love Too Much" yaaa. Covernya juga.

Enjoy reading! xoxo

previously

"I love you, Lena." Jeff berbisik ditelinga Lena.

"Kau benar aku memang selfish. Tetapi kau harus tahu bahwa aku lebih dari selfish, love. Masih banyak sisi burukku yang belum kau ketahui." Jeff menatap Lena yang tertidur pulas dengan sorot mata tajam yang sulit diartikan.

***

Jeff's Point Of View

Sepertinya mengamati Lena tidur adalah hobby baruku. Bagaimana tidak? Lena terlihat seperti malaikat saat tidur pulas seperti ini. Kulitnya yang putih pucat, bibir tipisnya yang merah sempurna, hidung mungilnya yang sangat menggemaskan serta pipinya yang sering memerah saat mendengar pujianku. Lena adalah definisi dari kata sempurna yang sesungguhnya. Ini sudah 5 jam sejak dia tertidur dalam dekapanku tapi aku tidak pernah bosan memandanginya. Katakanlah aku gila, aku tidak peduli. Lena adalah milikku dan tidak ada yang boleh menyentuhnya, menyakitinya, apalagi merebutnya dariku karena siapapun yang berani melakukannya akan aku habisi bagaimanapun caranya. Mungkin Lena akan takut jika mengetahui sifatku yang ini but who cares? Aku akan melakukan apapun untuk membuatnya selalu disisiku. Apapun!

Mungkin kalian berfikir aku adalah pria gila yang terobsesi dengan gadis baik seperti Lena yang tentu saja tidak pantas untukku. Tapi bagaimana jika ini bukan hanya obsesi? Aku mencintainya pada pandangan pertama, tepatnya 2 tahun lalu saat Lena dan orang tuanya menghabiskan libur musim panas di California

Flashback

Saat ini adalah musim panas di California. Jika semua orang sedang berlibur ke pantai bersama keluarganya, aku sedang bertarung di ring tinju demi membalaskan dendamku kepada pria sialan yang ada di depanku ini. Saat ini aku ada di arena tinju illegal yang berada di pinggiran kota. Terletak didalam bangunan tua yang terbengkalai. Tempat ini jauh dari keramaian dan tak tersentuh oleh polisi karena pemiliknya adalah mafia gila yang berkuasa. Di tempat ini kita boleh bertarung tanpa aturan. Bahkan hingga lawanmu mati pun diperbolehkan dan mendapat uang banyak tentunya jika kau berhasil keluar dari ring ini sebagai pemenang. Sebelum menjadi petinju profesional, aku selalu menghabiskan weekend untuk bertarung disini demi mendapat uang dengan cepat sekaligus meluapkan emosiku yang uncontrol.

Aku menghajar pria dihadapanku ini tanpa henti, tanpa ampun dan terus menerus hingga darah berceceran keluar dari hidung dan mulutnya. Aku hanya ingin pria ini mati karena pria ini yang telah menculik ibuku saat aku berusia 15 tahun dan membunuh ibuku tidak lama setelah anak buahnya membunuh ayahku. Sejak saat itu aku kehilangan semuanya. Keluarga, kasih sayang, kebahagiaan, semuanya telah direnggut dariku jadi tidak ada jalan lain selain membalas dendam. Dan penantianku selama sebelas tahun tidak berakhir sia - sia. Here I am! Aku sudah menjadi petinju profesional, berpengaruh di negara ini dan bisa membuat bisnisnya hancur. Sebentar lagi aku bisa membunuhnya. Sebentar lagi karena aku bisa mendengar nafasnya putus - putus.

"Oh oldman! Apa semudah ini membunuhmu? Come on, ini baru 15 menit. Aku sudah menantikan ini selama 11 tahun. Jangan membuat pertarungan ini membosankan." Ucapku tenang dengan senyum mengejek. Tubuh Arnold sudah tumbang dan tidak mampu berdiri lagi. Darah bececeran dimana - mana dan sorak sorai penoton yang membuat pertarungan malam ini semakin panas.

"Maafkan aku, Jeff. Kumohon. Lepaskan aku dan aku akan memberikan seluruh bisnisku kepadamu." Ucapnya tersengal karena menahan sakit.

"Aku tidak akan memaafkanmu, sialan! Kau merenggut orang tuaku dariku! Aku menghabiskan masa remajaku bertarung di tempat ini agar mendapatkan uang untuk bertahan hidup tanpa harus merepotkan kakek nenekku. Semua itu karena kau, Arnold! Pria kejam yang tidak memiliki belas kasihan." Bisikku ditelinganya dengan nada dingin untuk menutupi kesedihanku. Kenangan buruk itu terus membebaniku sampai saat ini. Seandainya saat itu aku adalah Jeffrey Calazans yang seperti saat ini, berpengaruh dan kuat pasti aku bisa melindungi orang tuaku dari pria kejam ini. Dunia memang kejam, dan terkadang kita terpaksa menjadi kejam agar bisa bertahan di dunia yang kejam ini.

To Love Too MuchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang