🍃10

39 10 0
                                    

Memandangimu itu butuh sarapan. Karena aku harus sekuat tenaga menahan senyuman setiap kali disuguhi wajah manis itu
~Arkan~

Suara deru mesin mobil yang berhenti terdengar di depan rumah Audreay. Arkan mengantarkan Audreay sesuai apa yang telah di pesankan pada mamah Audreay.

" Thanks Ya Ar buat malam ini. Kapan - kapan ajak makan lagi boleh lah,"

" Hmmm iya sans ae. Dih lo makan mulu yang dipikirin. Okelah kapan - kapan gue traktir makan lagi,"

" Wehh baik juga lo. Hehee. Yaudah gue masuk dulu. Ati - ati di jalan,"

" Oke. Langsung tidur aja. Nggak baik begadang,"

" Gue cabut dulu," lanjut Arkan yang hanya diangguki oleh Audreay dengan senyuman kecil yang menghiasi wajahnya.

Suara klakson mobil Arkan mengakhiri pertemuan mereka. Kini Audreay hanya tersenyum tidak jelas di depan rumahnya.

✒✒✒

Pukul 06. 30 WIB FORTELEN INTERNATIONAL HIGH SCHOOL

" Pagi Cindy," ucap Audreay yang usil mengageti Cindy dari belakang tempat duduknya.

" Astaga Dreay. Kaget gue. Aneh - aneh banget lo," balas Cindy yang memegang dadanya sambil bernapas tak teratur.

" Hehe iya deh. Sorry,"ucapnya sambil meletakkan tas nya di bangku dekat Cindy.

" Kenapa lo hari ini? Kok kayaknya seneng banget," tanya Cindy sambil memicingkan matanya.

" Hemmm. Kepo lo. Gue emang lagi seneng," jawab Audreay sambil menatap langit - langit kelas dengan mata yang berbinar - binar.

" Dih gitu ya lo. Oke lah gue juga kalo lagi seneng nggak bakal kasih tau lo. Wlee," balas Cindy sambil mengeluarkan smartphone-nya dari saku rok abu - abunya.

" Eh jangan gitu dong, gue kan cuma..,"

Belum sempat Audreay melanjutkan ucapannya, seseorang memanggilnya dari pintu depan kelas.

" Audreay, lo dipanggil Arkan. Suruh ke kantin kayaknya," ucap laki - laki berkaca mata itu.

"Tuh Dreay. Lo disuruh ke kantin sama Arkan. Udah sono. Palingan ditraktir lagi lo," ucap Cindy.

" Hem, yaudeh gue kesana. Duluan ya," balas Audreay.

" Oke," ucap Cindy.

✒✒✒

Audreay celingak celinguk tidak jelas menatap semua arah di kantin itu. Dia bingung mencari keberadaan bangku Arkan. Apa jangan - jangan dia hanya dikerjain? Nggak mungkin tapi kayaknya.

Saat Audreay masih bingung mencari bangku Arkan. Seseorang memanggil namanya dan melambaikan tangannya.

" Audreayy, sini," teriak Arkan agak keras.

" Okeee," balas Audreay agak kencang.

Sesampainya di meja Arkan..

" Dasar Cabe!! Cewe murahan kayak lo nggak pantes deketin Arkan. Lo mau tikung gue ha? Gue itu udah lama naksir sama Arkan. Lo jangan ganggu hubungan gue sama Arkan cewek sialan. Dasar PHO!! Bitch goblok!!" Disa mendorong Audreay hingga tubuhnya jatuh membentur lantai.

Seketika Audreay tersentak dan syok dengan apa yang dilakukan Disa barusan. Berdiripun ia tak mampu karena kakinya terkilir serta muncul luka goresan akibat benturan keras bergesekan dengan lantai tadi.

" Apa - apaan ini! Lo kenapa sih Sa, heran gue sama lo. Kita nggak pernah ada hubungan apapun. Jangan sekali - sekali lo ganggu Audreay. Lo itu yang harusnya nyadar! Jaga harga diri lo sebagai cewek dong! Mana ada cewe nekat ngejar - ngejar cowok yang udah jelas - jelas nggak suka sama lo. Jangan pernah deketin gue lagi. Inget!!" Ucap Arkan meledak - ledak dan menekan setiap kata - katanya.

No Te VayasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang