🍃04

137 34 22
                                    

Senyummu meneduhkan. Jangan dihapus dari pandanganku. Karena aku tak bisa menjamin, aku akan selalu membuatmu tersenyum seperti saat ini.
~Arkan~

Pukul 07.00 WIB Fortelen Internasional High School

Seorang siswa cantik turun dari mobilnya dengan tergesa - gesa. Dia segera berlari menuju gerbang, dan sayangnya gerbang telah ditutup oleh pak satpam beberapa menit yang lalu. Audreay menghembuskan napas dengan kasar.

"Telat beneran gue. Gimana nih," ucap Dee risau.

Tak jauh beberapa meter di sebelah kiri Audreay seorang cowok dengan motor ninjanya mendekat ke arahnya.

"Lo telat ya, Dreay. Ikut gue gih. Gue kasih jalan pintas, ayok!"ucap Arkan santai.

Audreay hanya menatap Arkan bingung. Antara meng-iya-kan ajakannya atau justru menolaknya. Tapi setelah dia berpikir, dia anak baru disini daripada bolos mending ikuti tawaran Arkan.

"Eh, iya. Gue ikut deh," ucap Dee canggung.

Setelah mereka mengelilingi sekitar sekolah agak lama, akhirnya motor Arkan berhenti tepat di bawah pohon besar.

"Lho, kok malah kesini sih Ar, lo mau apa - apain gue ya, "tuduh Audreay yang agak menjauh dari posisi Arkan.

"Eh, lo jangan mikir macem - macem dulu, gue beneran mau bantu lo, di belakang pohon ini ada tembok yang jadi pembatas belakang kantin,  jadi kita bisa lewat kantin nanti, "jelas Arkan.

"Ohh, gitu, sorry ya gue tadi su'udzon ke lo, "tukas Audreay agak malu.

"Yoi, no problem. Ayok, cepetan manjat. Lo bisa manjat kan?"tanya Arkan.

"Manjat? Gila ya lo, gue pakek rok kali, nanti yang ada lo malah ngintip rok gue," ucap Audreay sewot.

"Ni anak bisa nggak sih sekali aja nggak nethink sama gue,"ucap Arkan dalam hati sambil menatap Audreay kesal.

"Nggak bakal deh, yakin. Ngapain gue ngintipin lo, nggak nafsu gue sama lo,udah cepetan ayok,"ajak Arkan.

Arkan berjongkok di depan Audreay dengan posisi membelakanginya, lalu dengan ragu Audreay naik ke punggung Arkan.

"Aduhh, cepetan Dreay. Lo berat!!"eluh Arkan.

"Aelah, iya iya, bentar lagi ni juga nyampek atas,"jawab Audreay ketus.

Setelah kurang lebih 10 menit Audreay digendong Arkan sambil berusaha mencapai atas tembok akhirnya dia sudah masuk area sekolah tepatnya kantin.

"Eh, btw, thanks ya Ar, gue pergi dulu. Byeee,"jawab Audreay seenak jidat.

"He, tungguin Dreay, dasar lo nggak tau balas budi. Tungguin napa!!"teriak Arkan sebal.

______________________________________

Setelah kejadian tadi pagi, Audreay agak takut bertemu dengan Arkan, mungkin takut dipojokin atau diminta balas budi, entahlah. Di kelaspun posisi duduk Audreay sebisa mungkin menjauh dengan Arkan, namun apalah daya, yang namanya satu kelas pasti tidak bisa tidak ketemu, apalagi jika ada tugas kelompok semacamnya.

Dan hari ini, entah setan mana yang merasuki pikiran Bu San, guru Fisika yang terkenal killer seantero sekolah, bahkan dunia lain pun juga mengenal Bu San karena kesadisannya memberi tugas yang tak diduga - duga dan tanpa belas kasihan tidak bisa diganggu gugat tanpa penolakan dari siapa saja.

No Te VayasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang