" Kamu tau, aku masih mencintaimu. Rasa yang sama seperti dulu. Tapi ketika aku mengingat masa lalu kita. Aku kembali mundur."
.
.
.
.
.
." AUDREAY ELENENCE BUKA PINTUNYAAA!!" teriak seseorang dari balik pintu kamar Audreay.
" Allahu akbarrr!!" teriak Audreay kaget.
"Eh buset, itu suara siapa astaga, kayaknya Kak Satya keluar deh"-Audreay
" Siapa disana?" tanya Audreay sudah malas - malasan menjawab teriakan di luar kamarnya.
" Dih lo ya, banyak tanya. Buka dulu pintunya maemunah!"
Seseorang disana terus saja berteriak tidak jelas. Tidak henti - hentinya dia mengeluarkan suara super kencangnya di depan kamar Audreay. Sudah lima belas menit berlalu, namun orang itu tidak juga berhenti berteriak.
Sungguh tenaga yang hebat !
Patut diacungi kelingking.
Eh salah ya, jempol maksudnya:)
" Nama gue Audreay. Bukan maemunah bege. Nggak mau buka pintu ah, bodo amat." ketus Audreay yang tak peduli dengan teriakan hebat di luar sana.
Audreay sebenernya sudah menebak siapa orang dibalik pintu itu. Namun, dia masa bodoh abaikan saja.
Tiba - tiba sudah tidak ada teriakan di luar kamar Audreay. Apa mungkin orang itu sudah habis tenaganya lalu koid di tempat dan dibawa lari tikus - tikus disana? Entahlah.
Maaf tapi kalian salah besar.
Audreay yang awalnya acuh tak acuh menjadi penasaran juga. Dia akhirnya menyudahi aktivitas istirahatnya lalu berjalan menuju pintu.
Ketika Audreay sudah membuka pintunya, dia terlonjak kaget,
" Aaaaaa yaampun!!"
(͡° ͜ʖ ͡°)
Dan apa yang terjadi,
Hening sesaat,
.
.
.
.
.
.
.
.
." Kakakkkkkk!!! Huwa kakak!! Ya Allah ini lo bukan kak? Beneran ini lo? Hah? Hiks.."
Audreay langsung memeluk tubuh kakaknya itu sangat erat. Dia cukup kaget bahwa orang yang sedari tadi teriak - teriak itu adalah Ragel, laki - laki 20 tahun dengan mata hazel sama seperti Audreay, hidung mancung, rahang kokoh yang menjadikannya semakin cool serta bibir merah yang menjadi daya pikatnya yang tak lain adalah kakak kandung Audreay sendiri.
Mereka memang jarang bertemu, sekalinya bertemu pasti Audreay duluan yang akan mengeluarkan air mata. Adik satu - satunya itu memang sangat menyayangi kakaknya. Namun, keduanya saling enggan menunjukkan rasa sayangnya secara terang - terangan. Mereka lebih suka bercanda yang berakhir dengan pertengkaran kecil. Bukan menjadi masalah, karena pasti setelah itu Audreay akan memaksa kakaknya untuk membelikannya bunga. Ya, Audreay yang terkesan cuek itu memang sangat menyukai bunga. Terutama bunga lily. Ada alasan tersendiri mengapa Audreay sangat menyukai bunga lily, tak lain adalah karena bunga lily memiliki mahkota yang indah dan wanginya sangat harum. Selain itu, ada alasan kuat lainnya mengapa dia sangat menyukai bunga lily.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Te Vayas
Novela Juvenil" Maaf, aku pergi " - Audreay " Silakan, tapi aku tidak akan berhenti mengejarmu" - Arkan . . . . Ini bukan tentang cinta yang perlu kebersamaan, bukan tentang rasa yang perlu balasan. Tapi ini adalah cinta yang perlu perjuangan, perlu pengorbanan...