06

3.3K 282 20
                                    

     Sepertinya Tuhan masih memberi Changkyun kesempatan. Itu terbukti dengan ia kembali terbangun di pagi hari ini. Sakit kepalanya hilang, namun di gantikan oleh rasa lemas yang luar biasa. Bahkan ia tak sanggup hanya sekedar untuk duduk. Dan sudah setengah jam lamanya ia bangun namun tak bergerak sedikitpun dari tempatnya.
Yang bisa Changkyun lakukan hanya diam, berharap tenaga kembali pada tubuhnya.

   Pendengarannya menangkap suara pintu yang di buka. Namun ia hnya bisa menoleh ke sumber suara. Dia mendapati salah satu hyungnya yang keluar dari balik pintu, Kihyun.

"pagi Kyunie" sapa Kihyun.

Changkyun hanya tersenyum. Jujur tenggorokannya terasa sangat kering.

   Kihyun yang merupakan orang yang cukup peka dapat menangkap kejanggalan dari member termuda tersebut.

"Wae Kyunie?" tanya Kihyun seraya mendekat ke arah Changkyun. Mendudukan diri di tepi tempat tidur.

Changkyun menggelengkan kepala seraya tersenyum. Berusaha meyakinkan salah satu hyungnya itu. Tapi memang dasarnya Kihyun yang terlalu peka atau bagai mana. Dia tetap menatap Changkyun dengan tatapan menyelidik.

"katakan pada hyung, kyunie! Kenapa dari tadi kau hanya diam, tersenyum, dan menggelengkan kepala?"

"a-aniya h-hyung." Changkyun menjawab dengan terbata dan serak. Bukan karena gugup, tapi tenggorokannya tersendat.

    Mendengar suara Changkyun yang sangat serak, membuat Kihyun panik seketika.

"kenapa suara mu begitu serak? Kau butuh minum?" tanya Kihyun.

Changkyun kembalin menganggukan kepala.

  Dengan segera Kihyun keluar dari kamar untuk mengambil air. Sedangkan Changkyun kembali diam.

   Setelah beberapa saat Kihyun kembali dengan segelas air mineral.

"jja, minum lah!" Kihyun memberikan gelas berisi air tersebut pada Changkyun yanga masih berbaring.

   Changkyun berusaha bangun, tapi tenaganya benr-benar hilang. Hingga ia kembali jatuh terbaring. Kihyun yqng melihat hal tersebut menyerngit bingung.

"bisa tolong bantu aku meminumnya Hyung? Tenagaku hilang entah kemana, bahkan untuk duduk pun aku tak sanggup" lirih Changkyun.

   Kihyun sempat kaget. Tapi dengan cepat ia menguasai diri. Dengan perlahan ia membantu Changkyun untuk minum. Dan setelah di rasa cukup, Kihyun meletakan gelas di atas nakas.

"sekarang instirahat lah! Hyung akan bawakan sarapanmu kemari"

   Kihyun hendak bangkit, tapi tangannya di tahan oleh Changkyun.

"nanti saja hyung. Emm....bisakah hyung temani aku sebentar? Aku merindukan Hyungku yang ada di Sanghai"

Kihyun mengangguk. Dia ikut membaringkan tubuhnya di samping Changkyun. Kemudian memeluk maknae tersebut. Karena Kihyun tahu, saat ini yang di butuhkan Changkyun adalah kehangatan keluarga. Meskipun Kihyun bukan keluarga Changkyun secara biologis, tapi Kihyun akan menjadi keluarga nya disini.

"gumawo hyung" lirih Changkyun seraya menenggelamkan wajahnya di dada Kihyun.

   Sejujurnya Changkyun sangat terpuruk sekarang. Terlepas dari berita mengejutkan tentang penyakitnya, ia juga sangat merindukan keluarga nya yang sudah lama tidak ia temui. Jarak dan kesibukan masing-masing yang menjadi kendala nya.

"gwenchana Kyunie. Kau juga dongsaeng ku" Kihyun mengelus kepala Changkyun.

"loh Kihyun-ah apa yang kau lakukan?" itu suara Minhyuk.

Thank You Hyung    [ Im Changkyun ] ✔ FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang