07

3.2K 261 11
                                    

     Setelah kejadian tadi pagi, Changkyun    memaksa untuk ikut manggung. Para hyung melarang keras, namun seolah Changkyun berubah menjadi keras kepala, ia tetap pergi.
Ia tak memperdulikan Kihyun dan Jooheon yang mendiaminya.
     Bukan tanpa alasan Changkyun memaksa ikut, dia hanya tidak ingin menjadi beban para hyungnya. Lagi pula sudah teriakan para Fans menjadi obat tersendiri bagi Changkyun.

    Tiga lagu mereka nyanyikan, dan semuanya terlihat normal. Termasuk Changkyun. Meski ia merasa tubuhnya kembali melemas, tapi dia berusaha bersikap seolah dia baik-baik saja.

"kau harus kuat Changkyun! Jangan terus merepotkan hyungdeul" batin Chankyun, menyemangati dirinya sendiri.

    Kini seluruh member sedang istirahat di belakang panggung. Changkyun memilih untuk menyendiri, dan para hyung nya juga tidak ada yang mau berbicara padanya sejak dia ngotot ingin ikut.
    

    Sudut bibirnya terangkat naik membentuk sebuah senyuman. Situasi seperti sekarang mengingatkannya saat No Mercy dulu, dimana dia tidak di sambut dengan baik saat itu.

   Senyumannya luntur saat dia merasakan perutnya kembali bergejolak naik. Sebelum para hyungnya mengetahui keadaannya, ia bangkit dari duduknya. Berjalan keluar se santai mungkin, berusaha tak menimbulkan kecurigaan. Karena Changkyun tahu, meski para hyungnya sedang mendiaminya, mereka akan tetap menghawatirkannya saat mengetahui kalau dia kambuh.

    Setelah cukup jauh dari tempat para hyungnya, ai segera berlari ke arah toilet secepat yang ia bisa. Tangan kanannya sibuk membekap mulutnya sendiri.

    Changkyun langsung memuntahkan apa yang dari tadi terus mendesak untuk di keluarkan ke westafel. Changkyun terkejut saat melihat apa yang keluar dari mulutnya. Bukan lagi bubur makanan yang telah di telannya yang keluar dari mulutnya, melainkan cairan kental berwarna merah pekat dengan bau anyir yang disebut dengan darah.
    Changkyun terus memuntahkan cairan tersebut tanpa henti. Beruntung keadaan toilet sepi, jadi tidak ada yng melihat kondisinya sekarang.

   Setelah beberapa saat, akhirnya Changkyun berhenti muntah. Dia segera menyalakan keran dan membasuh mulutnya, beserta wajahnya.

   Changkyun menegakan kepalanya, kenatap bayangannya sendiri di cermin. Seulas senyuman getir tersungging di wajahnya.

"apa kita akan sanggup bertahan? Jujur saja aku tersiksa dengan keadaan sekarang. Terus hidup bergantung pada pil pahit itu, dan terus menyusahkan hyungdeul. Bagaimana menurutmu? Apa kita menyerah saja?" Changkyun bertanya pada pantulan dirinya sendiri di cermin.

   Sesaat kemudian dia tertawa pelan, mentertawakan kelakuannya sendiri. Namun di detik kemudian wajahnya berubah datar saat kepalanya mulai pening dan pandangannya memburam.

"apakah aku akan kembali membuka mata setelah ini?" setelah berkata demikian, tubuh Changkyun ambruk dan kegelapan menjemputnya.

    Chngkyun tergeletak di lantai toilet. Darah mulai mengalir dari hidungnya. Dan tubuhnya terkadang mengejang.

-------

    Sementara itu di belakang panggung, Kihyun mulai khawatir karena Chngkyun tak juga kembali, setelah keluar dari ruang istirahat.
     Kihyun segera bangkit, dan memutuskan untuk mencari Changkyun.

"mau kemana hyung?" tanya Hyungwon.

"mencari Changkyun" jawab Kihyun.

"tapi kita sudah sepakat hyung" timpal Jooheon.

"aku tahu, tapi bagai mana kalau Changkyun kenapa-napa? Kondisinya sedang tidak stabil"

    Kihyun tetap pergi mencari Changkyun. Sedangkan para member lain saling tatap untuk sejenak, sebelum akhirnya mereka bangkit dan ikut mencari Changkyun.

Thank You Hyung    [ Im Changkyun ] ✔ FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang