Nayeon pov.
Pagi ini aku sudah stay ditoko, buru buru memasuki ruanganku dengan Jihyo. Aku penat dirumah, Joo Hyung yang tertidur pun masih terlelap di dekapanku.
"Hyo aku bosen deh, aku jaga kasir ya.. biar si Momo aku suruh ke dapur aja" pintaku, Jihyo terlihat sedikit mengangguk.
"oh yaudah, Joo Hyung biarsama aku aja" ucap Jihyo dengan pandangan yang masih terfokus pada laptopnya.
"aku taro di keretanya ya, kalo nangis kasih saja susu yang ada di bagian sampingnya" Jihyo terlihat mengangguk, aku dengan cepat langsung keluar dari ruangan tersebut. Jihyo memang sempat meminta maaf beberapa waktu lalu jadi masalah kami pun selesai.
Sampai siang ini konsumen yang datang belum juga menyusut, masih ramai ramainya, akupun turut senang karna usaha yang aku dan Jihyo buat kini berjalan lancar.
"totalnya Rp.112.000.00,-.. terim.."
"loh.. mbak.." tegasnya, aku masih memutar mutar otakku, sepertinya aku kenal dengan orang ini.
"astaga.. ibunya Joo Hyung ya? mari mari kita duduk dulu disana" ajakku ramah sambil memandang wajah cantiknya.
"tapi, saya buru buru mbak" risaunya.
"oh okey kalau begitu kapan kapan datang lagi kesini ya, bisa tolong tulis nomor telfonmu disini" pintaku yang menyerahkan selembar struk dan pulpen.
"sebentar.." aku buru buru mengambil beberapa macam roti dari etalase etalase dihadapanku dan memasukannya pada kantung belanjaan ibunya Joo Hyung sebagai bonus.
"terima kasih banyak ya mbak, lain kali saya datang lagi kesini" ucapnya, lalu berlalu menghilang di balik pintu kaca toko.
Aku masih mengamati struk yang berisikan nomor telfonnya. "Jung Yerin"nama yang bagus, cocok dengan wajah cantiknya. Memang tak akan terbayang bahwa ia ibunya Joo Hyung, pantas Joo Hyung ganteng ibunya saja secantik itu, pasti laki laki selingkuhannya pun juga ganteng, aku yakin.
Setelah sepi aku langsung memasuki ruanganku dengan Jihyo dan melihat Jihyo yang tengah menenangkan Joo Hyung yang menangis, aku segera menghampirinya.
"Jihyooo.. kok gak bilang Joo Hyung nangis?" aku langsung mengambil Joo Hyung dari tangan Jihyo.
"gak apa kok, lagian kerjaanku juga udah selesai" ujarnya diselingi senyum manisnya. Tak lama setelah itu aku langsung menceritakan semuanya pada Jihyo atas kejadian didepan kasir tadi.
Mendengar itu Jihyo sedikit terkejut dan ikut bahagia, seenggaknya aku menemukan jejak ibunya Joo Hyung, jadi kalau ada apa apa dengan Joo Hyungku bisa langsung menghubunginya.
End-Author
Malam ini Jihyo turut mengundang Nayeon dan keluarganya untuk sekedar berkumpul dirumahnya, lama sudah mereka tidak membuat acara bareng karna sibuk dengan bisnis yang mereka geluti. Jihyo dan Yoongi tengah mempersiapkan semuanya, ini hanya untuk ajang kumpul bareng. Tapi, sampai selarut ini Nayeon dan Jungkook belum juga datang.
"coba yah telfon Jungkook"risau Jihyo sambil menggendung anak laki lakinya Yoo Sung.
"gak diangkat bun" Yoongi masih mengotak atik handphonenya.
"coba Nayeon" ujar Jihyo, Yoongi menggeleng cepat.. Mereka berdua merasa kecewa padahal tadi waktu di toko Nayeon janji untuk datang.
Dilain tempat Nayeon tengah membujuk Jungkook untuk datang ke rumah Jihyo, cuma untuk sekedar ajang bbqan.
"Jungkook.. pliss aku gak enak sama Jihyo dan Yoongi, kita udah lama loh gak kumpul bareng. Apa kamu gak mau kumpul sama sahabat lama kamu?" Nayeon masih sibuk mengelus elus pipi suaminya yang sudah mulai ditumbuhi bewok*lucu kali yaa*
"males Nay, lagian Yoongi ada ada aja deh bikin acara bukan dihari libur kek gini, besok aku masuk pagi" ujar Jungkook datar.
"yaudah kalo emang kamu gak mau dateng mending kamu anterin aku kesana aja, aku udah dandan secantik ini masa gak jadi.. biar aku yang wakilin kamu, biar malu sekalian egoisnya kebangetan jadi orang" cecar Nayeon yang mulai bangkit dari kursinya.
"isshh dosa apa aku Nay sampek punya istri sebawel kamu" dengus Jungkook sambil berjalan menuju kamar, ntah mau apa, jangan bilang mau tidur.
_5 menit kemudian_
Jungkook turun dengan baju yang sudah berbeda, Nayeon tersenyum sumringah melihat tingkah suaminya yang kadang super mengejutkan. Ia buru buru menghampiri Jungkook sambil menggendong Joo Hyung.
"nah gini dong, ini baru namanya suamiku" Nayeon mengecup jail pipi suaminya yang agak cemberut. Lalu buru buru mereka bergegas kerumah Jihyo dan Yoongi.
Sesampainya dirumah Jihyo dan Yoongi kini mereka bisa bernafas lega karna sabahatnya mau memenuhi undangan datang kerumanya.
"ahhh ada Mina juga"ujar Nayeon yang Speechless melihat Mina yang juga sahabat karibnya.
"Nabongs.. kamu kok segini segini aja sih?"ledeknya.
"jagoannya namanya siapa Nay?" tanya Mina yang mengusik tidur Joo Hyung yang ada di dekapan Nayeon.
"Joo Hyung"
"Jim liat deh si Jungkook hebat banget, baru sebulan gak ketemu tiba tiba anaknya udah sepantaran anak gua aja" ledek Yoongi kepada Jungkook yang tersenyum kecut, sedangkan Jimin masih tertawa renyah yang sebenarnya ia tak mengetahui apa yang Yoongi bicarakan, sesungguhnya memang dia tak tau apa apa.
Merekapun akhirnya terhanyut bersendah gurau bersama, melepas penat masing masing karna memang waktu yang membelit mereka sampai sesibuk ini, apalagi dengan Mina dan Jimin yang kini harus tinggal di Spore karna proyek barunya Jimin.
Mina dan Jihyo masih bergelut dengan bumbu daging yang mereka buat. Jungkook, Jimin dan Yoongi tengah berlomba lomba menyalahkan batu bara. Sedangkan Nayeon masih sibuk menimang Joo Hyung yang lagi rewel.
Sampai akhirnya Jungkook dan Nayeon pulang pada pukul 2 dini hari, karna waktu sangat berjalan cepat mereka tak ada yang sadar dengan waktu, Jungkook pun besok masih tetap harus bekerja dihari sabtu beda dengan Yoongi dan Jimin makanya ia memutuskan untuk pulang.
To Be Continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
Intersection (Jjk - Iny) End ✔
Fiksi Penggemar"Menyesal! itulah yang aku rasakan. Maafkan aku yang telah menyakiti hatimu. Maaf, Maaf dan Maaf" - Jjk "Aku tak menyangka kamu tega melakukan itu padaku. Ingin rasanya membencimu, namun rasa cinta ini lebih besar daripada rasa benci ini kepadamu."...