Part 21

2.4K 180 8
                                    

***

Dipagi yg amat cerah ini Nayeon bertandang ke tempat dimana Joo Hyung dirawat, Nayeon memasuki ruangan Joo Hyung secara perlahan memastikan bahwa disana benar benar tak ada wujud laki laki itu.

Ternyata aman, Nayeon langsung berhambur menghampiri anaknya yg terkapar, 2 hari yg lalu pipi mungilnya dinodai oleh air mata perlakuan Nayeon, ia benar benar menyesal atas apa yg ia katakan kepada anak laki laki ini.

Nayeon masih sibuk menatap wajah Joo Hyung, pantas saja senyumannya begitu memikat sama persis dengan ayahnya, ternyata ia sudah memiliki dua malaikat sejak awal. Tapi Nayeon masih merasa sakit hati menatap wajah anak ini, setidaknya masih ada guratan wajah Jung serta Jungkook yg terbayang, Nayeon berulang kali menepis semua itu tapi apa daya Joo Hyung adalah anak mereka jadi mau gak mau ada yg melekat dalam wajah Joo Hyung, contohnya senyuman Jungkook dan tatapan teduh seoranga Jung Yerin.

Hari sudah semakin sore, Joo Hyung masih belum ada perkembangan. Nayeon gak mungkin disini terus, jadi ia putuskan untuk segera pulang.

"Cepat bangun ya sayang, kita mulai hidup baru bersama adiknya Joo Hyung nanti, ibu janji ibu gak akan pernah tinggalin Joo lagi selama ayahmu tidak mengusik kita. Ibu sayanggg banget sama Joo" dikecupnya lama sekali, Nayeon gak bisa membendung air matanya untuk Joo Hyung, selepas itu dia keluar. 

Brukk.. Nayeon menabrak seseorang di koridor rumah sakit saat ia tengah sibuk menghapuskan air matanya.

Nayeon buru buru meninggalkan orang yg baru saja ia tabrak, tanpa diduga orang itu menarik pergelangan tangan Nayeon.

"Nayeon ada yg perlu aku bicarakan" ucap Jungkook. Nayeon masih membelakanginya.

"Tidak ada yg perlu aku dengar.. surat cerainya ada diatas meja tolong ditanda tangani agar kita benar benar cepat selesai, apapun perkembangan Joo Hyung tolong kabari aku. Permisi" Nayeon benar benar tak sudi menatap wajah laki laki ini lagi, lagipula kalau saja ia menatap Jungkook mana bisa ia berkata seperti itu.


Jungkook :

[R] kamu kemana aja Nay?

[R] apa kamu baik baik aja?

[R] Joo Hyung sudah sadar, apa kamu gak mau kesini?

[R] dia selalu menanyakanmu, tolong jangan siksa dia.

[R] kalo kmu mau, aku bisa pergi seperti tempo hari.

Nayeon:
Untuk saat ini cari alasan yg tepat, aku akan kesana besok sore dan ku harap kau tak ada disana.
Jangan lupa tinggalkan surat cerai yg telah kau tanda tangani.


Sebilah kalimat yg amat singkat, butuh waktu lama untuk mendapatkan balasan dari Nayeon. Nayeon nya sendiri sengaja melakukan itu, ini balasan untuk Jungkook. Kalau saja ia tak ingat dengan Joo Hyung mungkin sekarang Nayeon sudah pergi jauh, meninggalkan suaminya yg gila ini, lebih tepatnya gila perempuan. Jungkook jadi agak takut dengan Nayeon, masalahnya apapun topik pembicaraannya yg dituju pasti soal sidang perceraian.

Sore harinya, ditengah kondisi badannya yg agak kurang fit Nayeon menyempatkan diri untuk menjenguk Joo Hyung dengan rentetan perjanjian yg telah ia buat oleh ayahnya. Nayeon mulai membuka pintu ruang rawat Joo Hyung, terlihat disana ada Joo Hyung yg tengah tenggelam dalam selimut hangatnya.

"Ibu kangen banget sama Joo" Nayeon dengan cepat memeluk anaknya, dengan cepat Joo Hyung pun membalas pelukan Nayeon lebih erat.

"Joo lebih kangen sama ibu" Joo Hyung membalas pelukan Nayeon, Nayeon mulai mengendurkan pelukannya dan menatap wajah anaknya yg agak murung.

"Kenapa mukanya di tekuk gituh?" Tanya Nayeon

"Joo lagi sebel sama ayah, tadi ayah izin keluar tapi ga balik balik, Joo Hyung kan jadi sendirian bu. Nanti kalo ayah udah dateng kita kelitikin bereng bareng ya bu" ujar Joo Hyung sambil menggelembungkan pipi mungilnya, Nayeon hanya tersenyum menaggapi aduan anaknya.

"Oh ya bu, Kapan kita ke JooJi? Joo udah gak sabar untuk bawa semua mainan Joo Hyung kesana, Joo udah gak perlu minjem mainannya Yoo Sung lagi karna mainan dari ayah Joo Hyung lebih keren dari pada mainannya Yoo Sung yg dari ayah Yoongi" adu Joo Hyung sambil menunjuk keranjang mainannya yg kini sudah penuh.

"Apa itu semua ayah yg belikan?" Melihat anggukan Joo Hyung, Nayeon jadi agak terperangah, seenggaknya ada hikmah dibalik kejadian ini, kejadian dimana Jungkook menyadari bahwa Joo Hyung benar benar anaknya. Tapi, kenapa kasih sayang itu hadir setelah ia tengah merencanakan hari persidangannya? Kenapa semua itu begitu singkat?.

Mendengar ada yg membuka pedal pintu ruangan Joo Hyung mereka semuapun menoleh, melihat siapa yg datang Nayeon buru buru pamit ke Joo Hyung untuk pulang, tanpa ia duga ada yg menarik pergelangan tangannya dengan cepat.

"Lepasin sekarang atau aku akan teriak" bisik Nayeon yg masih membelakangi Jungkook, tak ada pemberontakan dari Nayeon tapi Jungkook terkekeh medengar ancaman istrinya.








To Be Continued....

Intersection (Jjk - Iny) End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang