Part 18

2.2K 186 12
                                    

Votenya jangan lupa yaa,, tinggal pencetkan. Apa susahnya to? Gak rugi juga kan cuma tinggal pencet aja. Jadilah pembaca yang baik. Terima Kasih!!!




"Joo Hyung!"Sentak Jungkook saat tau Joo Hyung sudah tidak ada lagi ditempat. Segera ia meninggalkan antrian dan mencari ke tempat yang mungkin dikunjungi Joo Hyung.

Segelintir orang berkumpul disuatu tempat. Ramai. Berisik. Mungkin saja ada Joo Hyung di keramaian yang entah apa sebabnya itu. Pikir Jungkook. Jungkook mulai mendekati kerumunan.

"Ada apa ya?" Tanya nya pada orang-orang disekitar.

"Ada anak jatuh dari Eskalator." Jungkook merinding. Harapan nya hanya satu, jangan Joo Hyung, jangan Joo Hyung, jangan Joo Hyung.

Langkah Jungkook mentok saat melihat Joo Hyung lah yang menjadi korban. Kepala Joo Hyung banjir darah. Matanya tertutup rapat. Kaki Jungkook bergetar. Ia sangat merasa bersalah. Mengangkat Joo Hyung yang sudah bersimbah darah saja ia tak sanggup.

Orang-orang menolong, membantu mengangkat Joo Hyung ke mobil Jungkook untuk dibawa ke Rumah Sakit.secepat mungkin, sebelum nyawa anak itu habis. :D


***

"Kamu gila Jungkook.. kamu gila.. apa yg kamu lakukan sama Joo Hyung sampai dia masuk ruang ICU kayak gini? Satu jam yg lalu kalian masih telfon aku dalam keadaan baik baik aja, tapi kenapa Kook? Kamu apain anak aku didalam sana? "Nayeon baru saja sampai tapi dia sudah sefrustasi ini mendengar anaknya yg menjadi korban eskalator itu.

Kalian tau, untuk menelfon seorang Nayeon saja Jungkook mati matian mengumpulkan nyawanya karna sudah berani mengusik anak kesayangannya itu. Tak salah jika sekarang Nayeon marah besar.

"Jungkook..ya Allah kamu itu ayah macam apa sih, kalau tau semuanya akan kaya begini aku gak akan biarin kamu bawa Joo Hyung pergi berduaan begitu, aku bodoh.. kamu ini kan gak suka sama Joo Hyung, iya kan?!!!!"

"Jungkook..jawab aku! kamu apain anak aku? Aku gak akan pernah maafin kamu kalo terjadi apa apa sama Joo Hyung" Lirihnya dari depan pintu ruang ICU, melihat kepala Joo Hyung yg diperban dan tak sadarkan diri. Nayeon sudah hampir jatuh di depan pintu, saking lemasnya melihat keadaan anak kesayangannya itu.

"Aku teramat sangat minta maaf karna sudah membuat Joo Hyung seperti ini, aku gak tau semuanya akan terjadi.. aku menyesal" Jungkook dengan sifat heroiknya kini menghampiri Nayeon yg sudah terduduk di depan ruangan itu, Jungkook memeluk tubuh Nayeon erat erat, Nayeon juga menyambut hangat pelukannya, mungkin memang itu yg ia butuhkan walaupun masih dengan nangis darah dan sedikit melontarkan kalimat sumpah serapahnya untuk Jungkook.

"Kamu seenaknya bilang maaf, kamu gak tau seberapa hancurnya hati aku saat melihat anak laki lakiku lagi terkapar dak berdaya diruangan itu, kamu puaskan Jungkook? Inikan yg kamu mau? Iyakan?" Nayeon terus memukuli dada bidang Jungkook yg masih terus membekapnya, Jungkook juga tak marah atas apapun yg mengenai tubuhnya, karna baginya yg terpenting adalah bagaimana cara menenangkan istrinya.

"Maaf bu, pak kami kekurangan pasokan darah, keadaannya semakin darurat, pasien kritis. Diantara kalian pasti ada yg satu golongan" Jungkook masih memapah Nayeon untuk bangun dari lantai saat melihat seorang suster yg kekuar dari ruangan ICU, Nayeon hanya bisa bengong karna apapun itu mereka bukan kedua orang tuanya Joo Hyung pasti darah mereka tak cocok.

"Tapi sus.. kami buk..."

"Apa golongan darah anak saya sus?" Nayeon dengan cepat memotong pembicaraan Jungkook.

"B bu.. kami tak punya banyak waktu untuk meminta pasokan darah dari pusat"

"Kook..Jungkook .. golongan darah kamu B kan? Ayo cepatt sana" ujar Nayeon yg begitu antusias.

Intersection (Jjk - Iny) End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang