Part 18 : Hadiah Teristimewa

62 9 4
                                    

Ojan sama Shilla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ojan sama Shilla

Dikta dan Shafiya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikta dan Shafiya

****

Selamat membaca😊

Aku percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi ada alasannya. Orang berubah agar kita bisa belajar melepaskan, hal-hal yang salah sehingga kita menghargai mereka ketika mereka benar, kita percaya kebohongan sehingga kita akhirnya belajar untuk tidak mempercayai seorangpun kecuali diri kita sendiri. Dan kadang hal-hal baik jatuh terpisah sehingga hal-hal yang lebih baik bisa jatuh bersama.

****

Tangan Dikta mengulurkan kotak persegi ukuran kecil entah pada siapa. Mereka yang berada di sana hanya menatap bingung, terutama Shafiya dan Ashilla.

"Happy birthday".

Ashilla menyenggol bahu Shafiya dan membisikkan sesusatu. "Ambil Sha. Itu pasti buat lo".

Shafiya menatap Ashilla dengan raut wajah yang seolah mengatakan. 'Gimana ini'.

Kotak persegi yang diulurkan Dikta seolah melambai agar Shafiya mengambilnya. Tapi Shafiya ragu, antara ingin mengambil kotak itu atau tidak. Takut ternyata Dikta hanya mempermainkannya. Karena Shafiya mengingat sifat Dikta yang ketus belakangan ini.

"Ambil" ujar Dikta tapi tatapannya tidak jelas, entah ke Ashilla ataupun Shafiya.

Perlahan tangan Shafiya terulur mengambil kotak persegi itu. Saat hampir Shafiya bisa menggapainya tiba-tiba kotak itu menjauh dari jangkauan tangannya. Dan kotak itu terulur lebih dekat di hadapan Ashilla.

Semua yang disana menatap adegan itu tidak percaya. Setau mereka Dikta sudah move on dari Ashilla dan sedang mendekati Shafiya, tapi entah kenapa Dikta seperti mempermainkan Shafiya.

Ragu-ragu Ashilla mengambil kotak yang di berikan Dikta. "Ma-kasih" ujarnya gugup. Ia tak enak hati dengan Shafiya.

Tiba-tiba lengan kekar Dikta merengkuh tubuh Ashilla kedalam pelukkannya. "Sekali lagi HBD ya Shill, doanya selalu yang terbaik buat lo. Gue sayang lo Shill" bisik Dikta dengan suara yang sedikit di keras supaya Shafiya dapat mendengar ucapannya.

My TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang