"Jangan melihat objek yang bikin hati lo sakit, Fiya. Kalo lo ga suka pura-pura gak lihat aja. Itu akan lebih baik. Jangan menyiksa hati lo, sekedar hal kecil pun bisa bikin hati lo terluka lebih dalam"
***
Pagi ini kicauan burung membangunkan gadis cantik yang sedang tertidur pulas di atas ranjang. Ia melirik sekilas jam dinding, ternyata sudah pukul 06.30. Gadis ini langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Hanya 20 menit gadis itu sudah siap dengan baju rajut putih dan celana jeans hitam. Ia sedang menata rambut nya yang dibalut dengan kupluk putih, sangat lucu. Shafiya memoleskan wajahnya make up tipis. So perfect..
Tok.. tok.. tok..
Suara ketukan pintu terdengar. Buru-buru Shafiya beranjak dari tempatnya dan membukakan pintu.
Mama Ines muncul dari balik pintu "Ada teman-teman kamu udah nunggu di bawah"
"Iyya bentar lagi Shasa turun, ma. Kak Shilla udah bangun?" Tanya Shafiya.
"Belum, kaya gatau kakak kamu aja. Mana pernah dia bangun pagi" ujar Ines.
"Yaudah nanti biar Shasa aja yang bangunin"
"Gausah, mama aja biar sekalian"
"Okedeh. 5 menit lagi Shasa turun ma"
Ines pergi berlalu ke kamar Ashilla yang tepat berada di sebelah kamar Shafiya dan Shafiya kembali masuk ke kamarnya untuk memeriksa kembali barang-barang yang akan ia bawa liburan. Supaya tidak ada yang tertinggal.
Setelah siap Shasa turun ke bawah, terlihat di ruang tamu sudah ada teman-temannya yang sedang berbincang dengan bang Tama.
"Itu Shasa" ujar Raya. Membuat semua mata tertuju kepada seorang yang sedang menuruni anak tangga.
Mata Dikta tidak bisa lepas dari sosok itu. Sampai Shafiya tiba di dekat mereka pun, Dikta masih menatap Shafiya yang sangat cantik menurutnya. Shafiya yang di tatap seperti itu menundukan kepalanya malu.
"Duh calon pacarnya Bayu cantik banget" celetuk Bayu.
"Siapa Bay?" Tanya bang Tama.
"Shafiya" seru Bayu dengan cengiran khasnya.
"Ga rela kalo ade gue sama lo" ujar Shilla yang baru saja turun.
"Shilla gausah cemburu, mas Bayu bakalan berlaku adil ko" ujarnya sambil mengedipkan sepelah mata kearah Shilla.
"Dih ngaco lo. Ayo ah berangkat nanti kalo kesiangan macet" ajak Shilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twin
Novela JuvenilShafiya Clarissa Dirgantara mencintai sahabatnya secara diam-diam dan berakhir kekecewaan. Shafiya fikir sahabatnya itu mencintainya juga, terlebih karena mereka memang sudah dekat lama. Tapi harapan tidak sesuai realita. Ternyata sahabatnya malah m...