JU 11

642 73 5
                                    

"Jadi.. Ada yang mau menjelaskan situasi sebenarnya padaku?"

Suara Chanyeol seolah-olah sedang menangkap basah pelaku yang bertindak kriminal.

"Aku..." -Krystal

"Kami..."

Baik Krystal dan Sehun saling pandang. Kemudian dengan cepat memutuskan kontak mata dan mengalihkan pandangannya.

"Sudahlah kita bahas nanti. Sehun kau sakit apa?" kyungsoo menengahi

"Entahlah aku kelelahan,jadi semalam aku demam tinggi."

"Sebenarnya rumahmu dimana? Kenapa kau.."

Belum selesai menyelesaikan perkataannya Sehun memotong,

"Ini rumah Krystal. Dan yah,semalam aku benar-benar tidak bisa tidur dan kekamar Krystal seperti biasanya dan tidur dengannya semalam."

"Apa?" Kompak,Chanyeol dan Kyungsoo menatap Sehun tak percaya.

Krystal pov

Aku sedikit meringis melihat wajah tak percaya dari dua orang yang memang tak mengerti situasiki dengan Sehun. Terutama saat Sehun dengan mudahnya mengatakan 'Kekamar Krystal seperti biasa dan tidur dengannya'.
Rasanya aku ingin menendang Sehun saat itu juga.

"Jadi Krys.."

Interupsi Chanyeol langsung membuatku mengalihkan pandanganku padanya.
Kyungsoo juga menatapku,aku rasa dia meminta penjelasannya padaku.
Aku mengumpat dalam hati,karena Sehun meninggalkanku berdua dengan dua manusia yang dipenuhi rasa penasarannya.

"Kami sudah bersama sejak kecil,dan sering tidur bersama dikamarku sampai sekarang."

"Astaga.. Jadi kau dan Sehun sudah.."

"Aw.. Kyung,sakit bodoh."

Kyungsoo memukul bagian belakang kepala Chanyeol dengan sangat keras. Aku yakin rasanya sangat sakit.

"Aku tidak bodoh dengan menyerahkan mahkotaku seenak jidat sebelum menikah."

"Maafkan Chanyeol yang kelewatan."

"Tidak Kyung.. Aku tau,kau juga pasti terkejut melihat hal tadi."

Author pov

Besoknya semua kembali berjalan seperti biasa, hanya saja terkadang Chanyeol dan mulut embernya sering keceplosan.

"Sehun,kudengar kau sakit. Apa sekarang baik-baik saja?"

"Hm.."

Jiyeon mencoba bersabar lagi dengan respon Sehun yang seperti itu.

"Lalu,apakah nanti kita bisa latihan?"

"Tidak. Aku sibuk."

Lalu Sehun mulai berjalan menjauh menuju kelasnya.
Dikelas sudah ada Jongin dan Amber juga yang ikut bergabung.
Jongin dan Amber adalah perwakilan sekolah untuk lomba renang. Kategori putra dan putri.

"What's up dude? Are you oke?"

"I'm fine Amber." jawab Sehun

"Lalu kenapa mukamu terlihat masam."

"Aku tadi bertemu Jiyeon,dan dia mengajakku latihan untuk acara promnight nanti."

"Lalu? Kau menerimanya?" tanya Jongin cepat

"Tidak. Aku lelah. Dan ya,aku mengatakan aku sibuk."

Setelahnya semua saling berpandangan. Kecuali Sehun yang membenamkan wajahnya pada lipatan tangannya.

~°°~

"Kenapa kau berubah?"

"Bukan aku! Tapi kau Jongin!"

"Aku tidak pernah berubah padamu,bahkan aku sangat menyayangimu."

"Kau yang mulai sok sibuk,tak pernah memberi kabar padaku,bahkan ketika aku butuh.. Kau tak pernah menjawab panggilanku!"

"Kau tau aku sibuk di asrama. Ketika turnamen aku berharap semua segera berakhir agar aku bisa segera menemuimu Jiyeon!" teriak Jongin frustasi

"Sudahlah aku rasa hubungan kita lebih baik kita akhiri saja."

"Kau.. Semudah itukah kau?"

"Ya! Aku muak harus berpura-pura baik-baik saja padahal sebenarnya aku tidak."

"Jika aku menang,semua hadiahnya aku berikan padamu!"

"Aku tidak butuh uang itu! Aku masih bisa mencari sendiri dengan caraku!"

Jiyeon yang sudah kesal berjalan meninggalkan Jongin. Namun,perkataan Jongin menghentikan langkahnya.

"Apakah dengan cara bekerja di bar adalah caramu mendapat uang? Dengan kau duduk didekat lelaki brengsek di bar dan menuang minumannya lalu kemudian tidur dengannya!! Apa benar? Jawab aku Jiyeon!"

"Ya benar!! Dan setidaknya aku tak perlu merepotkanmu lagi!"

"Lalu apakah kau meninggalku agar kau mendapatkan Sehun dan menikmati kehidupan yang layak? Apa benar tebakanku?" ucap Jongin sambil tersenyum remeh pada Jiyeon.

"Ya! Tebakanmu benar! Dan jangan berharap lagi padaku! Karena aku tak segan-segan memusnahkan siapa saja yang menghalangiku sialan!!"

Jiyeon segera berlari meninggalkan Jongin sambil menahan tangisnya. Dia juga cukup terkejut Jongin mengetahui tentang pekerjaan paruh waktunya itu.
Dia berharap Jongin tidak memberitahunya pada yang lain.
Jiyeon yang dikenal sebagai anak pengusaha sukses dan tinggal dikawasan elit adalah nilai plus pertama dimata para pria.
Oleh sebab itu banyak yang mengejarnya. Baik di sekolah ataupun sekolah tetangga.
Namun,semua itu hanya kedok. Kedok untuk menutupi kehidupannya yang sebenarnya.
Jiyeon yang sebenarnya adalah anak dari keluarga yang tidak harmonis, dia hidup dengan Ayahnya yang suka mabuk-mabukkan dan Ibunya seorang pencuci piring di restoran.
Dan mereka tinggal dirumah atap yang ukurannya tidak terlalu besar.

"Aku pulang~"

"Hei! Bocah! Berikan aku uang!"

"Aku tidak punya Ayah."

"Cepat berikan! Atau kau kujual ketempat perdangan wanita!"

Jiyeon benci dengan Ayahnya. Dengan keadaan keluarganya. Oleh karena itu dia merencanakan sesuatu yang licik agar rencananya berhasil.

"Sedikit lagi, setelah aku mendapatkan Sehun.. Semua akan berjalan dengan baik."


Tbc

Jangan lupa vote dan komen ya:)

Maafin juga klo ngebosenin.
Ini work pertama aku soalnya.
See u in the next chapter~

Just You [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang