Kelas X-2 & X-5 -3

1.9K 51 0
                                    

Kelas X-2.
Syifa masuk ke dalam kelas, dan menaruh tasnya di kursi tempat ia duduk.
"Hai syif!". Sapa Ucup.
Sebenarnya bukan Ucup, nama aslinya adalah Yusuf Adrian, tapi dia suka sekali dipanggil Ucup.
"Iya hai, gue tau nih lu pasti kalau nyapa gue kayak gini ada maunya deh?". Tebak Syifa yang sepertinya sudah sangat tahu.
Sudah lumrah jika Ucup menyapa atau berkata-kata manis pada anak perempuan pasti dia ingin liat pekerjaan rumah (PR).
Kebetulan karena Syifa memang anak yang berprestasi dan selalu juara kelas, jadi Ucup lebih sering meminta contekan kepada Syifa.
"Hehehe... Tau aja lu syif!". Jawab Ucup seraya cengengesan.
Syifa mendengus kesal.
Syifa mengambil sesuatu dari dalam ransel berwarna hijau tosca nya.
"Nih cup!". Syifa memberikan sebuah buku tulis yang penuh dengan catatan pada Ucup.
"Kok buku catatan fisika?". Tanya Ucup heran.
"Di situ kan ada rumus-rumus nya Ucup...". Jawab Syifa.
"Tau lu cup! Tiap hari mau enaknya doank, ngk mau usaha!". Celetuk Dea. Bernama lengkap Dea Ayunda, dia adalah teman sebangku Syifa, dan teman yang paling dekat dengan Syifa di sekolah.
"Diem lu Dea! Gue nggak ngomong sama lu!". Balas Ucup kesal.
Dea menjulingkan matanya seraya menjulurkan lidahnya pada Ucup.
Tapi Ucup mengabaikannya.
Karena dia sedang fokus mencari rumus dari pr nya tersebut, di buku catatan Syifa.
Tak lama kemudian, bel masuk dibunyikan...
"Anjrit... Gue belum selesai nih!!!". Teriak Ucup heboh, karena rumus yang di carinya belum ketemu juga.
"Eh, syif!". Panggil Ucup.
"Apa?". Tanya Syifa.
"Lu tuh ya, mentang-mentang pinter, rumus fisika ada yang nggak lu catet!". Ucap Ucup.
"Dih? Emang apa?". Tanya Syifa tak percaya.
"Unbelievable! Itu mah lu nya aja yang g*bl*k cup!". Celetuk Dea.
"Enak aja lu de!, Gue itu lagi ngomong sama Syifa, bukan lu!". Protes Ucup.
"Bodo amat! Syifa itu temen gue, ya jadi gue berhak dong untuk ikut-ikutan ngomong!". Jelas Dea.
"Ahh... Suka-suka lu Dea!". Ucup mengalah.
"Itu ada kok cup, makanya lu tuh kalo kerjain pr di rumah jangan di sekolah!". Ucap Syifa seraya menunjuk buku catatan miliknya.
"Woy, ada Bu Endang!!!". Teriak Andre yang sedari tadi sedang memantau di depan pintu kelas.
Anak-anak pun sontak berbondong-bondong duduk di tempatnya masing-masing, dan merapihkan kelas.
Bu Endang adalah guru fisika yang memang terkenal sangat sadis dengan hukumannya pada anak-anak yang suka datang terlambat.
Bu Endang memasuki kelas, pelajaran dimulai...

*****
Kelas X-5.
Hari ini adalah hari keberuntungan bagi anak kelas X-5, karena hari ini adalah pelajaran biologi.
Kenapa di bilang beruntung?
Karena gurunya yang baik hati, cantik, anggun dan sangat tidak pelit dengan nilai. Namanya Bu Ayu, sesuai dengan orangnya.
"Assalamu'alaikum anak-anak".
"Wa'alaikumsalam...". Jawab anak-anak kompak.
"Hari ini, ada 2 jam pelajaran ibu di kelas ini ya?". Tanya Bu ayu.
"Ya, Bu". Jawab anak-anak.
"Kalo mau 5 jam juga nggak apa-apa kok Bu...". Ucap Ipul menggoda Bu Ayu.
Anak-anak sekelas bersorak pada Ipul.
"Apa sih lu pada! Sirik aja deh!". Protes Ipul.
Bu ayu berdesis. "Eittss, jangan pada berisik dong. Mau dimulai nggak nih belajarnya?". Tanya Bu Ayu dengan lemah lembut.
"Iya Bu...". Jawab anak-anak kompak.
Pelajaran biologi pun dimulai...

*****
Bel istirahat berbunyi...
"Eh syif, mau ke kantin bareng nggak?". Tanya Dea.
"Nggak deh de, gue mau sama Zikri aja!". Tolak Syifa.
"Oh, ok deh. Kalo gitu gue sama Indah duluan ya!". Ucap Dea seraya menggenggam tangan Indah.
Yang dijawab dengan anggukan oleh Syifa.
"Bye!". Dea & Indah seraya melambaikan tangan.
"Ya bye!". Jawab Syifa.
Tak lama Zikri datang.
"Hai, syif!". Sapa Zikri.
"Iya, kok lama sih?". Tanya Syifa.
"Iya sorry, tadi saya abis kerjain tugas biologi banyak banget!". Jelas Zikri.
"Biologi? Tumben Bu Ayu ngasih tugas banyak?". Tanya Syifa heran.
"Tau tuh". Zikri memasang raut wajah kesal.
"Terus sekarang udah selesai?". Tanya Syifa.
"Belum, ada yang sulit. Nanti kamu bantuin saya ya!". Pinta Zikri.
Syifa mendengus. "Iya deh iya...".
"Ya udah yuk ke kantin, gara-gara kebanyakan tugas, saya jadi laper!". Jelas Zikri.
"Iya yuk, aku juga laper!".
Mereka berdua pun pergi ke kantin, untuk membeli makanan.

Dear Sahabat [Sahabat Tapi Cinta] Selesai✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang