Amsterdam, Belanda-13

934 27 0
                                    

Bandara Soekarno-Hatta.
"Ayo, nak. 5 menit lagi pesawat kita berangkat!". Ucap mamahnya.
Zikri menganggukan kepalanya tak semangat.
"Iya, nak. Ayo kita berangkat!". Ajak papahnya.
Mereka pun menaiki pesawat dan berangkat.

*****
Amsterdam, Belanda.
Pukul 07:00.
Sesampainya di sana, Zikri bersaliman pada neneknya dan bersalaman pada kakak dan kakak iparnya. Sementara orang tuanya masih di mobil dan mengambil koper-koper milik mereka.
"Kamar aku dimana, kak?". Tanya Zikri pada Amanda kakaknya yang sedang asyik mengemil keripik pisang buatan nenek.
"Tuh, di atas dekat kamar gue". Jawab kakaknya dengan mulut yang penuh dengan keripik pisang.
"Yang mana?". Tanya Zikri.
"Nichole, kamu tolong anterin Zikri ke kamarnya ya. Soalnya kan aku lagi hamil muda". Ucap Amanda sembari mengelus pelan perutnya.
"Iya, sayang...". Jawab Nichole menyunggingkan senyumnya.
"Cie-cie yang menikah muda mah beda ama yang masih jomblo". Zikri mendengus kesal.
"Lho? Masih jomblo?. Kenapa Syifa nggak lu embat aja tuh, kan gak apa-apa lah sahabat jadi pacar!. Ya nggak, Manda!". Jelas Nichole.
"Iya tuh bener. Padahal dari dulu udah aku kasih tau kayak gitu. Dari jaman dulu kita pacaran sampe udah menikah sekarang!". Ucap Amanda.
Zikri mengatupkan bibirnya tanpa suara. Saat kedua orang tersebut membicarakan Amanda dia bergegas ke lantai atas dan menuju ke kamarnya.
"Eh, Zikri!. Tau nggak tuh dimana kamarnya?". Teriak Nichole.
"Eh, dia kenapa ya? Kok di omongin Syifa langsung kayak gitu?". Tanya Amanda heran.
Tak lama orang tua Zikri datang...
"Assalamu'alaikum". Ucap keduanya kompak.
"Wa'alaikumsalam". Jawab nenek, Amanda & Nichole kompak juga.
"Mamah....". Teriak Amanda yang langsung memeluk mamahnya itu.
"Aduh... Anak mamah ini tambah cantik aja sih...". Ucap mamah.
"Iya dong, mah. Amanda!". Ucapnya bangga sembari membusungkan dadanya.
"Papah nggak dipeluk nih?". Tanya papah.
Amanda melepaskan pelukannya dari mamahnya lalu tersenyum pada papahnya dan bergegas memeluk papahnya tersebut.
"Amanda kangen sama papah juga...". Teriak Amanda.
"Iya, papah juga kangen!". Jawab papahnya.
Setelah Amanda selesai melepas rasa kangennya pada orang tuanya tersebut, Nichole pun segera mengambil alih, dia mencium punggung tangan kedua orang tua istrinya tersebut.
"Eh, Nichole...". Sapa papah.
"Iya, pah". Jawab Nichole.
Mamah menghampiri ibunya (nenek Zikri) memeluk dan mencium punggung tangannya.

*****
Orang-orang di bawah sangat bahagia. Mereka dapat melepaskan rasa kangennya. Hari ini mereka bertemu dengan orang yang mereka sayang. Di satu sisi, Zikri sangat senang bisa bertemu & tinggal bersama nenek dan kakaknya, terlebih lagi kakaknya sedang hamil muda sekarang. Tapi, di sisi lain dia sedih karena harus meninggalkan Syifa, rumah & teman-teman SMA Garuda.
"Syifa, lu yang kuat ya. Gue di sini selalu bantu do'a untuk kesembuhan lu!". Ucap Zikri sembari menatap fotonya bersama Syifa di layar ponselnya.

 Ucap Zikri sembari menatap fotonya bersama Syifa di layar ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zikri!". Amanda menepuk bahu Zikri kencang hingga membuatnya terperanjat.
Zikri berdecak jengkel. "Kakak ngapain sih?, Masuk kok nggak ketuk pintu dulu!". Ucap Zikri jengkel.
"Hehehe... Sorry, zik. Lagian lu kan juga adik gue, harus banget gue izin dulu?". Jawab Amanda tak mau salah.
Zikri mendengus kesal.
"Zik!". Panggil Amanda.
"Apa, kak?". Jawab Zikri sembari terus memandangi layar ponselnya penuh harapan.
Karena penasaran Amanda mengintip sesuatu yang dilihat Zikri di layar ponselnya.
"Cie-cie, kangen Syifa nih ceritanya?". Amanda menggoda Zikri.
"Iya, kak!". Kali ini tanpa ada rasa gengsi, Zikri segera menjawab pertanyaan kakaknya itu.
Amanda mengambil ponsel Zikri. Beberapa detik kemudian tertawa.
"Hahaha... Muka lu kocak juga ya kalo di cubit gini pipinya sama Syifa!".
"Anjrit lu, kak," Zikri mengambil ponselnya. "Udah jangan lihat-lihat galeri gue terus, nanti betah, malah jadi cinta lagi!". Lanjutnya.
"Jayus lu, zik!, Gue juga punya kali foto sama Syifa!". Ucap Amanda sembari mengambil ponsel di saku celana nya.

 Ucap Amanda sembari mengambil ponsel di saku celana nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Liat tuh... Cantik kan gue!". Amanda menunjukkan foto di ponselnya pada Zikri.
"Iya cantik. Cantik banget Syifa". Jawab Zikri yang justru malah memperhatikan wajah Syifa.
"Gue bego, bukan Syifa!". Protes Amanda.
"Ya deh iya, kakak juga cantik". Ucap Zikri pasrah.
Zikri & Amanda berdua di kamar Zikri, tapi mereka tidak saling bicara. Melainkan asyik memainkan ponselnya masing-masing. Amanda yang terus asyik melihat foto-fotonya waktu jaman dulu dia masih duduk di sekolah dasar dan Zikri yang terus memikirkan keadaan Syifa di rumah sakit.
"Gimana ya keadaan, Syifa?". Pikir Zikri.
Seketika mata Amanda berlalu dari ponselnya dan memandangi wajah adiknya yang terlihat sangat gelisah itu.
"Zikri, ada apa?" Tanya Amanda.

Dear Sahabat [Sahabat Tapi Cinta] Selesai✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang