Syifa Diajak Jadi Anggota OSIS-4

1.4K 50 5
                                    

Koridor.
"Eh, syif!". Panggil Zikri.
"Apa?". Tanya Syifa.
"Jadi kan mau bantuin pr saya?". Tanya Zikri.
"Iya," jawabnya singkat. "O'iya coklat yang kamu janjiin mana?". Tanya Syifa.
Zikri menepuk jidatnya. "O'iya, tadi lupa beli di kantin!".
Syifa mendengus kesal. "Alesan ah!, Kalau mau di bantuin, kamu beliin aku coklat dulu!". Pinta Syifa.
"Iya deh iya, kamu tunggu di perpus aja ya!". Perintah Zikri.
"Siap bos!". Ucapnya seraya memberi hormat pada Zikri.
Zikri pun pergi berlari ke kantin, sementara Syifa menunggunya di perpustakaan.
Perpustakaan.
Syifa duduk di salah satu tempat duduk di perpustakaan sambil membaca sebuah buku novel fiksi remaja ditangannya.
Saat sedang membaca, seseorang dari belakang menepuk pelan bahunya.
"Syifa!". Teriak seseorang tersebut.
Syifa tersentak, dia pun segera menoleh. Dilihatnya laki-laki berpostur tubuh yang tinggi dan dengan potongan rambut yang rapih.
"Eh, kak Angga!". Ucapnya seraya tersenyum manis.
"Boleh gabung?". Tanya Angga.
"Oh, boleh kok boleh!". Syifa menganggukan kepalanya dan mempersilahkan Angga duduk di sampingnya.
"Makasih!".
Dijawab dengan anggukan oleh Syifa.
Beberapa menit hening tak ada pembicaraan antara Angga & Syifa.
Angga mencoba memulai pembicaraan.
Angga berdehem. "Syifa!". Panggilnya.
Syifa menoleh. "Iya ada apa kak?". Tanya Syifa.
"Kamu mau ikut jadi anggota osis nggak?". Tanya Angga menawarkan.
"Anggota osis? Bagian apa?". Tanya Syifa.
"Sekretaris ketua osis!". Jawab Angga.
Syifa berdehem panjang. "Lho, emang belum dapet pengganti kak Maca?. Gimana ya kak? Saya bingung!".
"Belum. Yah, padahal saya lagi butuh banget lho:(".
Karena tak tega. "Ya udah deh kak, saya mau!". Jawab Syifa exited.
"Beneran?". Tanya Angga.
"Iya bener!".
Angga terlihat sangat senang sekali.
"Ya udah, kalo gitu saya permisi ya, masih banyak tugas soalnya!". Ucap Angga pamit.
"Ya kak". Jawab Syifa singkat.
"Bye!". Angga melambaikan tangan.
Syifa membalasnya dengan lambaian tangan juga.
Syifa melanjutkan membaca bukunya, tak lama Zikri datang.
"Syifa...". Teriaknya kencang, hingga membuat anak-anak di dalam perpustakaan meliriknya dengan tajam.
"Hei! Ini perpustakaan! Bukan pasar!". Jelas Bu Inka (petugas penjaga perpustakaan).
"I-iya Bu maaf". Zikri tersipu malu dan dia segera duduk di samping Syifa.
Syifa yang sedari tadi menahan ledakan tawanya, akhirnya dia kelepasan juga.
"Jangan tawa!". Protes Zikri.
"Abisnya sih kamu, udah tau ini perpus. Ngapain coba teriak-teriak?". Syifa melanjutkan tertawanya.
Zikri berdesis. "Mau nggak nih coklatnya?". Menunjukkan sebatang coklat pada Syifa.
"Iya-iya deh mau!". Jawab Syifa cepat.
Zikri memberikan coklatnya pada Syifa. "Ayo, sekarang kamu bantuin saya kerjain tugasnya!". Pinta Zikri.
"Yang mana nih?". Tanya Syifa seraya membuka-buka lembaran halaman.
"Yang hal. 57 tuh!". Ucap Zikri.
"Ok!".
Syifa & Zikri pun belajar bersama di perpustakaan.

*****
Koridor kelas X-2.
"Makasih ya syif!". Ucap Zikri.
"Ya sama-sama!," Jawab Syifa. "Udah ya, aku masuk dulu ke kelas!". Lanjutnya.
"Iya!". Jawab Zikri singkat.
"Bye!". Melambaikan tangan.
Yang di jawab dengan lambaian tangan juga oleh Zikri.
Zikri pun sama, dia kembali ke kelasnya.
Tak lama bel masuk dibunyikan...

*****
Bel pulang berbunyi...
"Bye syif..". Indah & Dea melambaikan tangannya pada Syifa dan meninggalkannya di parkiran sekolah.
"Syifa!". Teriak Zikri, dan segera menghampiri Syifa.
"Ayo pulang!". Ajak Syifa.
"Ya!". Jawab Zikri singkat.
Syifa dan Zikri mengambil sepedanya di parkiran sekolah dan segera pulang ke rumah bersama.

Dear Sahabat [Sahabat Tapi Cinta] Selesai✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang