Coklat & Chatting-16

854 31 3
                                    

Chocolate shop, Amsterdam.
   "Apa gue beliin coklat aja ya untuk ngerayain ulang tahun Syifa?!". Pikir Zikri sembari melihat bermacam kue coklat di sana.
Tiba-tiba saja seseorang menepuk bahu Zikri dari belakang. Zikri pun menoleh..
Ternyata yang menepuk bahunya tadi adalah penjaga toko coklat ini. Penjaga tersebut menanyakan Zikri akan membeli coklat apa?. Zikri pun memesan coklat yang diinginkannya. Setelah pesanan selesai dibuat, dia membayarnya dan segera pergi dari toko coklat itu.
   Zikri pulang ke rumah dengan raut wajah bahagia. Sembari menjinjing kantung berisi kue coklat.

*****
Rumah nenek.
"Assalamu'alaikum". Zikri mengucapkan salam.
Lalu, neneknya membukakan pintu. "Wa'alaikumsalam".
Zikri mencium punggung tangan neneknya.
"Dari mana, nak?". Tanya nenek.
"Ini nek, dari toko coklat". Jawab Zikri.
"Oh... Ya udah ayo masuk". Neneknya mempersilakan Zikri untuk masuk.
   Sebelum itu, Zikri melepas sepatunya dan meletakkannya di rak. Lalu, dia duduk di sofa ruang keluarga. Di sana juga ada Amanda, Nichol, Mamah Zikri & Sherina.
Ruang keluarga.
"Wih... Pada lagi kumpul nih? Kebetulan dong!". Ucap Zikri.
"Bawa apa tuh, zik?". Tanya Amanda sembari menunjuk kantung plastik yang di bawa Zikri.
"Ini, kue coklat!". Jawab Zikri sembari menunjukkan isi kantung yang dibawanya.
"Owh... Bagi dong!". Teriak Amanda.
"Ayo kita makan bareng-bareng nih...". Zikri membuka kotak kue coklat tersebut dan segera mengambil pisau.
"Sherina juga mau?". Tanya Zikri sembari mencubit pelan pipi keponakannya tersebut.
"Mau dong, om...". Jawab Amanda.
Zikri berdecak jengkel. "Yah... Yang di tanyain anaknya, kok jadi emaknya yang jawab!". Protes Zikri.
"Anak gue kan masih kecil, belum bisa bicara". Jawab Amanda.
"Iya deh iya...".
"Zikri!". Panggil mamahnya.
Zikri menoleh. "Ada apa, mah?". Tanya Zikri.
"Ini ada acara apa? Kok tumben kamu beli coklat?". Jawab mamah dengan pertanyaan.
"Ini kan 13 Juli, mah. Hari ulang tahun Syifa!". Jawab Zikri exited.
"Ya ampun.. kamu itu benar-benar masih ingat ya sama Syifa. Walaupun sudah 2 tahun kalian pisah!". Jelas mamah kagum.
Zikri menjawabnya dengan senyuman.
"Udah yuk, kita do'akan yang terbaik di ulang tahun Syifa ini. Tapi, do'anya dalam hati aja ya!". Perintah Zikri.
"Siap bos...". Jawab Amanda.
   Semua yang ada di ruang keluarga itupun berdo'a.   Termasuk Sherina yang ikut mengangkat kedua tangannya sembari celingak-celinguk melihat orang-orang di sekitar yang sedang berdo'a sembari memejamkan mata.
   "Ya Allah... Saya ingin bisa di persatukan lagi dengan Syifa... Saya ingin, saya dengan syifa bisa bersama kembali seperti dulu, walaupun Syifa tak pernah tahu bagaimana perasaan saya padanya. Jaga dia, dan lindungilah dia. Aamiin...". Itulah do'a yang dipanjatkan Zikri dalam lubuk hatinya yang terdalam. Dia ingin bisa bersama lagi dengan Syifa.
"Selesai...". Ucap Zikri menyelesaikan do'a.
   Amanda melihat anaknya yang masih mengangkat kedua tangannya. "Eh, Sherina mau do'a juga ya?". Tanya Amanda sembari tersenyum manis pada anaknya itu.
Semua yang berada di ruang itu perhatiannya teralihkan pada Sherina dan mereka pun tertawa melihat tingkah lakunya. Anak kecil ini membuat gemas setiap orang yang melihatnya. Wajahnya yang cantik benar-benar mirip dengan ibunya (Amanda).
"Udah yuk, sekarang kita potong kuenya!". Teriak Zikri sembari memotong kuenya.
Setelah selesai dipotong, Zikri membagikan kue-kue yang sudah di potongnya tersebut.
   Semua sangat menikmati kue nya, termasuk Sherina. Bibirnya yang mungil itu tidak terlihat lagi, karena dipenuhi oleh coklat.
Tangan-tangan mungilnya juga penuh dengan coklat. Zikri sangat senang melihat ponakannya itu. Dia sering sekali mencubit pipi keponakannya itu, karena sangat gemas dengan tingkah lakunya yang lucu.
"Sherina... Udah ya makan coklatnya.. nanti kamu batuk lho!". Pinta Amanda.
Sherina menggelengkan kepalanya.
"Iih... Kok nakal sih, jangan kayak om kamu dong, sayang...". Amanda melirik pada Zikri yang sedari tadi melamun dan tak memakan kue nya.
"Woy!". Teriak Amanda pada Zikri.
Zikri terperanjat. "Eh?," Dia pun menoleh. "Apaan sih, lu?". Tanyanya kesal.
"Widihh... Santai dong!. Lu kenapa sih ngelamun terus?". Tanya Amanda pada Zikri.
Zikri menggelengkan kepala. "Udah ya, gue ke kamar dulu. Mau mandi nih, gerah". Menekankan pada kata gerah.
Amanda mengangguk mengiyakan. Zikri pun ke atas sembari membawa kue coklatnya.

Dear Sahabat [Sahabat Tapi Cinta] Selesai✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang