Nostalgia-11

909 25 0
                                    

Sesampainya di Cafe Pelangi...
Karena sudah sangat merasa lapar, Zikri dan Syifa mencari tempat duduk dan memanggil waiters untuk memesan makanan.
"Widihh... Udah beda banget ya sekarang cafe pelangi!". Ucap Zikri tertegun.
"Beda apanya?". Tanya Syifa heran.
"Sekarang waiters nya lebih cantik-cantik!". Jawab Zikri exited.
Syifa mengernyitkan keningnya. "Iih... Zikri genit! Ntar aku bilang sama Tanteh Melly ah, kalo Zikri sekarang udah mulai genit!". Ancam Syifa.
"Iih, beraninya ngancem! Bilang aja kalo kamu cemburu kan?".
Syifa menggidikan bahunya. "Ogah banget!".
Zikri menyunggingkan senyum. Mereka berdua memesan makanan dan minuman yang diinginkan.

*****
Setelah selesai makan...
Ponsel Syifa berdering, Syifa mengambil ponselnya tersebut. Dilihatnya seseorang menelpon.

Mamah😘 is calling...

"Lho, Mamah? Ada apa ya?". Tanya Syifa bingung.
Dia menyentuh layar ponselnya untuk menerima telpon.

"Halo, mah?".
"Iya Syifa, kamu masih di sekolah sayang?".
"Nggak mah, aku lagi makan diluar. Tapi, abis makan mau ke sekolah lagi!".
"Oh gitu, berarti kamu pulang jam berapa?".
"Mungkin jam 5 sore, mah!".
"Ok. Jangan pulang larut malam ya sayang!".
"Iya mah...".
"Mana Zikri, mamah mau bicara!".
"Ok mah".
Syifa lalu memanggil Zikri. "Zik, mamah mau ngomong nih!". Ucapnya seraya memberikan ponselnya pada Zikri.
Zikri mengangkat alisnya. Dia lalu menerima ponsel Syifa.

"Halo, tan?".
"Iya, Zikri!".
"Iya, tan. Ada apa?".
"Tante cuma mau bilang sama kamu, tolong bawa Syifa pulang ke rumah dengan selamat! Dan juga jangan pulang larut malam ya!".
"Ok, tan. Siappp...".
"Ok, makasih Zikri. Kalo gitu Tante mau masak dulu ya, assalamu'alaikum".
"Ya, tan. Wa'alaikumsalam".
Telpon terputus dengan nada tut..tut...

"Udah?". Tanya Syifa.
"Iya, nih handphone nya!". Jawab Zikri sembari memberikan ponsel Syifa.
"Ya!," Syifa menerima ponselnya. "Udh yuk pulang!". Lanjutnya.
"Yuk!". Jawab Zikri singkat.
Zikri & Syifa pergi meninggalkan Cafe Pelangi dan bergegas kembali ke sekolah.

*****
Di perjalanan...
Syifa sangat asyik sekali melihat pemandangan gedung pencakar langit di Jakarta sembari senyum-senyum sendiri.
"Indah ya!". Ucap Syifa sembari terus memandangi gedung-gedung pencakar langit tersebut.
"Apaan?". Tanya Zikri bingung.
"Itu tuh gedung pencakar langit nya!". Jawab Syifa exited.
"Iya deh iya. O'iya, Syifa!". Panggil Zikri.
"Apa?". Tanya Syifa.
"Kamu inget nggak? Taman Indah yang dulu sering kita kunjungi!".
"Iya, masih inget!". Jawab Syifa.
Taman Indah adalah taman dimana Syifa dan Zikri selalu bermain bersama disitu, dari mereka masih kecil.
"Kesana yuk!". Ajak Syifa.
"Taman Indah?". Tanya Zikri.
"Iya lah!". Jawab Syifa.
"Hmm... Gimana ya? Kan kata mamah kamu nggak boleh pulang malam!, Sementara kerjaan di sekolah aja masih banyak!". Jelas Zikri.
Syifa murung. "Sebentar aja kok, pliss....". Ucapnya memohon-mohon.
Karena tak tega, Zikri akhirnya menuruti kemauan Syifa.

*****
Taman Indah.
Sesampainya di sana, banyak sekali pedagang kaki lima yang berdagang di sana. Syifa segera menarik tangan Zikri, dan mengajaknya membeli berbagai macam jajanan yang ada di sana.
"Zikri, beli gulali yuk!". Ajak Syifa.
"Inget sama yang dulu nih?". Tanya Zikri sembari senyum-senyum.
"Iya, aku mau cobain rasanya masih enak apa nggak!". Jawab Syifa.
"Rasanya masih sama kok!". Ucap Zikri.
"Emang udah cobain lagi?, Kamu kan kalau beli gulali pasti sama aku!". Jelas Syifa.
"Rasanya kayak gula dan manis!, Hahaha...". Ucap Zikri.
"Garing...". Syifa mengalihkan perhatiannya pada gulali yang dijual di seberang sana. Dia lalu bergegas menghampiri tempat di jualnya gulali tersebut tanpa melihat sekitar jalan.
Tanpa disadari, sebuah motor yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi menabrak Syifa yang sedang menyeberang dan membuatnya jatuh pingsan & terluka.
"Syifa....". Teriak Zikri exited. Matanya terbelalak melihat Syifa yang tubuhnya sudah terbujur kaku di jalan dengan luka di kepalanya.
Zikri menghampiri Syifa, dan segera menggendongnya. Orang-orang yang berada di sana juga ikut membantu. Syifa di naikan taksi, sementara Zikri menyusul dengan motornya.


Dear Sahabat [Sahabat Tapi Cinta] Selesai✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang