Bagian 1

112 7 1
                                    

Angin malam di Jogja menyeruak masuk melalui celah-celah baju. Menghantarkan kerinduan. Menghantarkan pula sunyi yang disusul dengan hati yang sepi.

"Wedang Jahe-nya satu Pak De." Sahut anak gadis yang kedinginan.

"Monggo, ditunggu."

Beberapa menit kemudian...

"Silahkan, Wedang Jahe-nya."

"Matur Suwun Pak De."

Sejatinya rasa sepi ialah ketika kita berada di keramaian. Tak ada seseorang yang menemani, hanya ada rasa sunyi dan sepi dihati.

Beberapa menit setelah memesan Wedang Jahe dipinggir jalan, Bulan pun membayarnya. Bulan memutuskan untuk pergi dari tempat itu, tidak tau akan kemana lagi, dia hanya mengikuti langkah kakinya pergi.

Sekarang Bulan ada didalam Toko Bunga di sebrang jalan, walaupun sudah malam Toko Bunga di Jogja masih saja ramai pengunjung. Setelah lama mondar-mandir pemilik toko itu bertanya pada bulan.

"Cari bunga apa mbak?" Tanya si pemilik toko.

"Bunga Lily."

"Oh bunga Lily toh, ada mbak, ditunggu." Balas si pemilik toko antusias.

Bulan hanya tersenyum.

Beberapa menit kemudian pemilik toko kembali lagi dengan membawa bunga lily ditangannya.

"Ini mbak bunga lily nya."

Setelah membeli bunga lily, Bulan memutuskan untuk pulang, karena malam sudah semakin larut, dia tidak tega jika membiarkan nenek-nya khawatir.

Tidak lama setelah membeli bunga, Bulan telah sampai didepan pagar rumahnya, karena Toko Bunga itu tidak jauh dari rumahnya.

Bulan membuka pagar dengan hati-hati, bermaksud takut mengganggu jikalau nenek-nya sudah tidur.

Masuklah Bulan kedalam rumahnya. Ternyata didapati nenek-nya sedang ada diruang tv, masih belum tidur karena menunggu cucunya pulang.

"Akhirnya kamu pulang, nenek tidak bisa tidur, kalo kamu belum pulang." Sahut nenek dengan suara bergetar.

"Maafin Bulan Nek, Bulan baik-baik aja, sekarang nenek tidur ya." Balas Bulan dengan mata sendu.

Nenek-nya langsung masuk kedalam kamarnya.

Tetapi Bulan malah keluar rumah, dan duduk diteras sambil memandangi langit malam yang disertai Bintang dan Bulan yang bersinar mantap diatas sana.

Bulan rindu seseorang yang selalu menemaninya melihat Bintang dan Bulan dilangit.

Cerita Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang