[3]

6.5K 604 146
                                    

"SIALAN!!!"-Cheol

"aku heran,kok bisa si tukang kerdus gak bisa dapetin nomor Yeoja itu"-Wonwoo

"Namja btw,bukan Yeoja"-Mingyu

Cheol tak berhenti menghancurkan barang-barang diruangan khusus,mungkin dia masih emosi tentang hal tadi.
Beda dengan Mingyu,dia hanya kecewa saja dan memerlukan waktu sendirian sebelum pikirannya kacau.

Lagian ini kesalahan Dino juga sih memilih hukuman seperti itu,padahal dia sudah tahu sifat Cheol bagaimana.

"tapi...ntah kenapa aku seperti familiar dengan namja tadi"

Semuanya beralih menatap Mingyu setelah ia berbicara seperti itu.

"maksud mu apa??"

"aku seperti pernah melihat namja itu,disekolah mungkin.tapi gk tahu siapa dia-"

Mingyu pun menatap semua temannya dan sedikit bingung.

"kenapa kalian menatapku begitu?"

"ya habis kau terlihat serius begitu,yodah kami juga ikutan serius"-Minghao

"oh kalau gue kekamar mandi mau buang air kecil,kalian ikutan kekamar mandi gitu!!?"

"of course"

Sahut yang lain membuat Mingyu tercengang. Yang lain hanya tertawa melihat reaksinya.

"kami bercanda woy Hahaha!"-Jun

Semuanya masih tertawa ria sampai tak sadar jika Cheol sudah duduk disamping mereka. Dino yang daritadi tertawa melihat kearah samping.

"UNTAA!!!"

Tanpa pikir panjang,Cheol langsung menjewer adik kelasnya itu karena masih kesal.

"bilang apa tadi!?"-Cheol

"AW! aku cuma bilang kalau Hyung sangat tampan sampai bisa ngegoda org lain"-Dino
.
.
.
.
.
Keesokan harinya.

"shua,punya dua pena?? Punyaku ketinggalan dirumah saat mengerjakan tugas"

Jgn tanya siapa itu yang mendekati Jisoo. Sipendek dengan paras manis dan putih yang sedikit jutek(?)

"sebentar,aku lihat dulu dikotak pensilku"

Jisoo membuka kotak pensilnya dan mencari pena cadangannya agar diberikan kepada Woozi.

Namun salah satu pemuda disana berpura pura jalan dan menjatuhkan kotak pensil Jisoo hingga berserakan dilantai.

"aah! Maafkan aku,nerd. Aku tak melihatmu tadi" ucap siswa laki laki itu dengan nada meminta maaf walaupun terlihat jelas jika dia sedang tersenyum licik.

Woozi yang melihatnya mencegah tangan Jisoo untuk mengutip alatnya yang jatuh. Lalu mendekati pemuda tadi.

"ambil"-Woozi

"A-apa?"

"AKU BILANG AMBIL!! JADI COWO TANGGUNG JAWAB DONG! DASAR BANCI TAU NYA NGERJAIN ORANG!"

pemuda itu dan yang lain menatap Woozi horror. Tentu saja,dia itu sangat disegani. Walaupun pendek dia itu pintar dalam apapun,bahkan dia sering berolahraga sehingga dia memiliki sedikit otot perut.

"ta-tapi kan aku tak sengaja!!"

"kalau tak sengaja silahkan kutip dan minta maaf kepada Joshua"

"eh..aku tak apa Zi,aku bisa mengambilnya sendiri"

"nah dia bilang begitu, yasudah dia saja! Aku lagi buru buru mau ke kan-"

"kau belum pernah melihat kursi terbangkan? Mau kuperlihatkan??"

Hong, is that you? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang