[5]

5.5K 542 121
                                    

Keesokan harinya(lagi :u)

Jeonghan yang baru sampai jam 5.30 itu berdiri mematung melihat Jisoo yang sudah duduk dibangkunya dan melamun.

Tunggu...semalam dia tidak secepat inikan?? Apa dia punya masalah?-Jeonghan.

Dia berjalan kearah bangkunya dan duduk. Matanya tak lepas menatap Jisoo yang masih melamun. Karena tak mendapat respon dari Jisoo, Jeonghan memegang tangan Jisoo.

"hey...."-Jeonghan

Jisoo kaget dan langsung melihat Jeonghan. Dia tersenyum paksa dan berbicara sedikit gugup.

"he-hey,aku baru tahu kau sudah datang. Um...apa kau tak mendengarkan musik?"-Jisoo

Jeonghan yang mendengarnya hanya menggelengkan kepala dan menatap serius Jisoo, sepertinya benar ada yang salah dengan Jisoo.

"katakan kau kenapa? Kau daritadi melamun dan saat aku memegang tanganmu kau seperti ketakutan denganku"-Jeonghan

"a-ah...itu...ngaklah,mana mungkin aku takut"-Jisoo

Namun Jeonghan tak menyerah bertanya tanya dengan Jisoo sampai matanya tertuju keleher Jisoo.
Dia kaget dan langsung menarik tengkuk Jisoo dan membuka kerah nya. Matanya membelalak kaget melihatnya dan menatap wajah Jisoo yang kini memerah menahan nangis.

"katakan....siapa yang melakukan ini kepadamu,Joshuji....."-Jeonghan

Jisoo menunduk dan tubuhnya gemetar. Dia takut Jeonghan murka dan akan menggila untuk membunuh orang akibat nya.

"aku akan berjanji agar tidak memukulnya, jadi jangan khawatir. Siapa yang melakukannya kepadamu.."-Jeonghan

Jisoo mendengarnya sedikit lega,sepertinya Jeonghan bisa membaca pikirannya gumamnya sendiri. Tak lupa juga tangan Jeonghan mengelus pipi Jisoo untuk menenangkannya dari menangis.

"dia......Mingyu dan Dino"-Jisoo

Elusan Jeonghan kepipi Jisoo terhenti. Matanya memerah nahan emosi mendengar nama kedua teman geng nya itu.

"kumohon jangan.....kau sudah berjanji...."-Jisoo

Jeonghan teringat dengan janjinya kepada Jisoo dan langsung berdecak kesal. Dia menarik tubuh Jisoo dan memeluknya erat. Wajahnya ia sembunyikan dibahu Jisoo.
Jisoo tahu jika Jeonghan sedang menahan amarahnya sekaligus menahan tangisannya.

Kenapa harus kau, Joshuji.....
-Jeonghan

.
.
.
.
.
Bel sudah berbunyi tanda jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Untuk pertama kalinya Jisoo bingung dengan Jeonghan yang tak beranjak dari bangkunya.

"han tidak membolos?"-Jisoo

Jeonghan hanya menggelengkan kepalanya dan menatap kearah depan.

"aku akan disini sekaligus menemanimu. Kemana saja kau pergi,aku akan ikut"-Jeonghan

Sepertinya Jisoo tahu kenapa Jeonghan begini. Dia tersenyum melihat tingkah Jeonghan yang menurutnya dingin, namun lucu disaat yang sama.

"terimakasih"-Jisoo

"dan aku akan bilang,segeralah cari kacamata baru. Kau terlihat tak cocok dengan kacamata besar itu. pipi dan hidungmu saja tertutup"-Jeonghan

"tapi kan Han tahu kalau aku lagi-" -Jisoo

" ya ya ya, aku tahu. Tapi aku hanya risih dengan kacamatamu itu. Karena kacamata itu, wajah cantikmu tertutup"-Jeonghan

Pipinya Jisoo memerah mendengar Jeonghan yang bilang seperti itu. Dia menunduk agar pipinya yang merah itu tak terlihat. Jeonghan menyadari hal itu dan sedikit tersenyum melihat kelakuan Jisoo.
.
.
.

Hong, is that you? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang