06.25
Gadis berambut sebahu itu masih betah bergulung dengan kasur empuk dan selimut tebalnya. Sinar sang surya yang menerpanya seakan tak ada artinya.
Dia semakin menenggelamkan wajahnya di balik selimut supaya tidurnya tak terganggu. Tapi suara gedoran pintu yang keras dan suara cempreng milik wanita yang telah melahirkannya membuat tidurnya terganggu.
"AFA BANGUN UDAH PAGI!" teriak wanita itu dari balik pintu kamar putrinya.
Afa masih saja berusaha untuk tidur kiranya saat ini masih pukul setengah enam.
"AYO NAK NANTI KAMU TELAT INI UDAH JAM ENAM DUA LIMA"
Seketika Afa bangun dari tidurnya dengan posisi duduk dan melihat ke arah jam dinding di kamarnya.
Mata Afa melotot sempurna saat melihat jam dinding itu. Sesegera mungkin dia mengambil handuk dan berlari terbirit-birit ke arah kamar mandi.
Wanita di balik pintu kamar putrinya masih terus saja menggedor-gedor dan berteriak-teriak membangunkan putrinya.
Padahal putrinya sudah mandi. Dan salah Afa tidak memberitahu bahwa dirinya sudah bangun. Mungkin karna panik.
Sepuluh menit Afa lakukan untuk mandi dan berpakaian hari ini. Jika tidak dalam keadaan darurat maka dia membutuhkan waktu hampir setengah jam.
Kemudian dia membuka pintu kamarnya yang masih menampakkan mamanya dengan raut wajah kesal.
Alih-alih dia meminta maaf dia malah nyengir dan menuruni anak tangga secepatnya.
"Ma aku gak sarapan ya!" Ujarnya saat sudah berada di meja makan Sedangakan mamanya masih berada di anak tangga dengan perasaan kesal.
"Aku minum susu aja. Udah telat" dia pun langsung mengambil susu putih di meja makan yang sepi itu. Pasalnya papa dan abangnya pasti sudah berangkat dari tadi.
Setelah meneguk susu putih itu hingga habis dia menyalimi dan berpamitan untuk berangkat sekolah pada mamanya.
·····
Tengah lapangan dengan sinar matahari yang terik di sanalah Renafa Defortu Aulya berada bersama murid-murid terlambat. Dengan posisi hormat kepada bendara merah putih.
Hukuman yang sudah menjadi tradisi bagi murid yang telat yaitu berdiri tegak hormat pada bendera selama satu jam atau lebih tergantung berapa lama murid itu terlambat ke sekolah.
Untungnya Afa yang telat dua menit datang ke sekolah jadi dia hanya di hukum dua jam. Tapi pegal, capek dan panas tak dapat di pungkiri.
Air keringat terus saja membasahi tubuhnya. Sehingga seragam sekolahnya agak menempel kebadannya dan sedikit menampakkan lekukan tubuhnya yang ramping.
Dan hal itu di jadikan tontonan gratis oleh para laki-laki mata keranjang yang tengah di hukum juga. Afa yang menyadari bahwa dirinya tengah di tatap bingung apa ada yang aneh dengan penampilannya saat ini?.
Mulai dari ujung sepatu hingga bagian dada ia pandangi tidak ada yang salah. Dan untuk bagian dada keatas ia mencoba mengingat-ingat dengan penampilannya tadi. Juga tidak ada yang salah. Terus mengapa dirinya di tatap oleh para murid terlambat sama seperti dirinya ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Admire Or Love
Teen FictionBerpendidikan tinggi tak menjamin seseorang mengetahui segalanya. Pasti ada satu hal yang tidak di ketahui. Contohnya aku. Aku yang tak mengerti sama sekali tentang permasalahan hati. Katakan saja aku ini gadis bodoh. Memang aku ini bodoh. Bodoh da...