Jangan lupa klik bintang di pojok bawah kiri ya😉
Se sulit-sulitnya soal olimpiade tetep aja sulitan pertanyaan tentang perasaan yang masih abu-abu ini
-Ftim83-
Happy Reading gaes🐣❤️🌈
°°°°°°°
"Tadi gimana remidinya? Lancar?" Tanya Idam pada gadisnya dengan suara sedikit berteriak agar suaranya terdengar.
Afa mengangguk "Alhamdulillah lancar" balasanya kemudian kembali ke kegiatan awalnya. Memandang jalanan di samping kanan kirinya.
Pikirannya menerawang ke kejadian tadi. Kejadian saat dirinya bertemu lagi dengan seorang Aland. Bukan lama tak bertemu tetapi lama tak bertegur sapa.
Semenjak dirinya sudah mempunyai 'status baru', Aland menjauh darinya. Semuanya berubah, ya Afa akui dirinya baru mengenal Aland, tetapi dirinya nyaman ketika bersama Aland.
Entah nyaman karena apa, sifat Aland yang mana, tapi itulah yang Afa rasakan.
Rasa yang ia rasakan saat bersama Aland berbeda dengan yang ia rasakan pada siapapun. Termasuk dengan laki-laki yang sedang memboncengnya saat ini. Entahlah dirinya masih bingung dengan rasanya ini.
Apakah benar ia menyukai Idam? Apakah keputusannya untuk berpacaran dengan Idam adalah hal yang tepat?
Hingga sampai di depan rumahnya Afa masih tetap saja berfikir tentang rasanya yang abu-abu. Dia Turun dari motor Idam kemudian menyerahkan helm yang ia kenakan kepada pemiliknya.
Afa berlalu begitu saja masuk ke dalam rumahnya tanpa menawarkan Idam untuk mampir walaupun hanya basa-basi semata. Idam tak mencegah gadisnya itu, dia membiarkannya saja.
Dirinya sudah merasa ada yang berbeda dari diri gadisnya semenjak keluar dari ruang remidinya tadi. Gadisnya lebih banyak melamun jika di tanya, jawabannya selalu baik.
Idam berfikir positif saja mungkin soal remidi yang di kerjakan gadisnya itu sangat sulit, walaupun tadi Afa bilang remidinya lancar. Idam yakin gadisnya besok akan kembali seperti semula, Afa hanya butuh sendiri saja sekarang.
Idam melajukan motornya meninggalkan komplek perumahan Afa.
°°°°°°°
"Di bawah rame banget sih?!" Gerutu Afa di dalam selimut tebalnya. Tidurnya terusik oleh suara-suara bising yang berasal dari lantai bawah itu. Sejak pulang sekolah tadi Afa langsung masuk ke kamarnya dan langsung tidur tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu.
Afa bangkit dari kasur empuknya dan berjalan gontai menuju kamar mandi, dirinya ingin mandi terlebih dahulu barulah ia akan mencari tahu sumber suara berisik yang telah mengganggu tidurnya itu.
Afa hanya butuh tiga puluh menit untuk mandi dan berpakaian, dan Afa sudah siap bertemu dengan orang yang sudah membuat suara berisik itu.
Jika itu teman-teman abangnya ia akan memerahinya satu persatu. Ia yakin itu pasti teman-teman abangnya. Teman-teman papa dan mamanya pasti tidak mungkin karena mereka pasti tau aturan.
"Sudah gue tebak" gumam Afa pelan saat melihat ruang tengahnya sudah penuh dengan manusia-manusia absudr itu. Ruangan yang biasnya rapi, bersih dan harum kini berubah menjadi seperti rumah gembel. Malah melebihi kapal pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Admire Or Love
Dla nastolatkówBerpendidikan tinggi tak menjamin seseorang mengetahui segalanya. Pasti ada satu hal yang tidak di ketahui. Contohnya aku. Aku yang tak mengerti sama sekali tentang permasalahan hati. Katakan saja aku ini gadis bodoh. Memang aku ini bodoh. Bodoh da...