Vote dulu sebelum me-Reading😙
"Masa lalu selalu berhasil membuat suasana hati berubah. Entah itu perubahan yang baik atau tidak. Tapi yang jelas perubahan itu ada walau hanya sekedar mengingat saja"
-Ftim83-
Happy Reading gaes❤️🐣🌚🐻
"Kalah strat lo sama si bangsat!" Ujar Rafly yang baru saja datang kemudian langsung menyomot gorengan yang di beli Rendy.
"Eh goblok, asal nyomot aja. Minta dulu kek gak berkah masuk ke perut lo" Rendy tak terima jika gorengannya di ambil, bukan Rendy pelit tapi dia akan ikhlas jika sahabatnya ini meminta terlebih dahulu, supaya berkah.
Rafly mencibir "Alah sok alim lo" sambil terus saja memakan gorengan yang tadi ia ambil, tanpa takut tidak berkah ataupun Rendy tidak ikhlas.
"Udah deh gue lagi pusing" potong Aland tegas yang sedari tadi hanya menonton adegan demi adegan yang di lakukan sahabatnya ini. Semuanya langsung kicep mendengar ucapan Aland yang tegas.
"Tadi maksud lo siapa yang kalah start sama si bangsat?" Tanya Yovan yang begitu kepo sedari tadi mendengar penuturan sahabatnya ini. Tapi dia baru memiliki kesempatan untuk bertanya sekarang.
Rafly menjawab dengan tunjukan dagu kepada cowok yang sedang memasang muka sedatar-datarnya melebihi tembok. Yovan dan Rendy langsung mengikuti arah tunjuk dagu itu.
"Aland?!" Pekik Rendy dan Yovan bersamaan. Rafly mengangguk kemudian menyomot lagi gorengan yang hanya tinggal satu itu dengan santai.
Aland yang merasa namanya di sebut langsung menatap ke arah ketiga sahabatnya, tapi tatapannya lebih fokus kepada Rendy yang suaranya begitu jelas di telinganya.
"Apaan?" Tanyanya malas.
"Lo gak denger apa yang di tanyain sama Yovan tadi?" Tanya Rendy mastikan bahwa Aland memang tidak menyimak apa yang sedang di bicarakan .
Aland menggeleng.
"Lo kalah strat lagi sama si Idam Land" ujar Rafly polos. Mata Aland langsung melotot bayangannya langsung teringat ke masa lalu.
"Maksud Lo apa ngomong kayak gitu. Hah!?" Nada suara Aland begitu tinggi. Masa lalu itu selalu mampu membuat singa dalam tubuh Aland bangun.
"Sabar dulu Land dengerin penjelasan Rafly" ujar Yovan menengahi takut terjadi keributan di kantin sekolahnya ini. Walaupun sudah sering terjadi keributan di kantin sekolah ini karena ulah sahabatnya pula. Tapi kali ini dirinya tidak mau terjadi keributan.
Rendy mengangguk sedangkan Rafly sudah menunduk takut ketika dirinya keceplosan. Dirinya tau jika ucapannya tadi sudah berada di ambang pintu untuk membuka kenangan masa lalu Aland.
"Jelasin" nada dingin, datar, dan tegas sudah menjadi ciri khas Aland sejak dua tahun terakhir ini.
"Kemaren gue ke cafe deket kantor polisi itu. Tujuan gue ke sana mau pesen meja buat makan malam keluarga mertua kakak gue yang baru dateng dari Bali. Tapi gak jadi gegara udah ada yang boking cafenya. Pas gue tanyain atas nama siapa ternyata Idam. Dan karena gue penasaran kenapa Idam sampek nyewa cafe segala mangknya gue mutusin untuk pergi ke cafe itu lagi malam harinya. Dan pas gue baru aja nyampek depan cafe mata gue langsung nangkep sosok bidadari turun dari mobilnya si Idam. Dan bidadari itu Afa. Nah gue kira lo suka sama si Afa, soalnya gelagat lo beda kalo sama dia gak kayak ke cewek lainnya. Maka dari itu gue ngomong kayak tadi. Maaf ya Land kalo gue salah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Admire Or Love
Roman pour AdolescentsBerpendidikan tinggi tak menjamin seseorang mengetahui segalanya. Pasti ada satu hal yang tidak di ketahui. Contohnya aku. Aku yang tak mengerti sama sekali tentang permasalahan hati. Katakan saja aku ini gadis bodoh. Memang aku ini bodoh. Bodoh da...