Sudah seminggu Afa bersekolah di SMA Nusantara jadi banyak tempat dan ruangan yang dia ketahui. Juga beberapa nama murid yang sering menyapanya atau lebih tepatnya para fans-nya. Baik laki-laki ataupun Perempuan.
Sikap Afa juga sudah mulai terlihat yaitu periang, ramah, dan sedikit banyak bicara tidak seperti awal masuk sekolah Afa lebih pendiam dan tidak banyak bicara. Mungkin karena malu? Atau kebiasaan saat di sekolahnya dulu?
Oh ya teman sekelas Afa masih belum ada yang tahu dia pindahan dari sekolah mana termasuk Nesa dan Defa. Pasalnya saat Afa di tanya dia pindahan dari sekolah mana Afa slalu mengalihkan pembicaraan. Dan itu slalu berhasil membuat temannya lupa akan pertanyaan-nya.
Seperti sekarang saat Radit bertanya pada Afa asal sekolahnya dimana tapi Afa malah mengalihkan pembicaraan "Asal sekolah lo sebenarnya mana sih Fa? Pas perkenalan lo gak nyebut dari mana!"
Afa yang sedang duduk santai di kursinya mendapat pertanyaan seperti itu langsung stuck seketika. Tapi dua detik kemudian dia berhasil merubah mimik mukanya sesantai mungkin.
"Eh lo udah ngerjain tugas Fisika gak? Kan PRnya banyak tu!" Dengar dengan mudahnya Afa mengganti topik.
"Oh iya, gue lupa PR Fisika gue masih kurang separuh" ujar Radit heboh sambil menepuk jidadnya. Dan Radit bisa melupakan pertanyaan pada Afa.
Mungkin Afa sudah mengetahui jika Radit ini tidak mengerjakan PRnya? Atau Dewi fortuna sedang berpihak padanya? Yang jelas saat Afa mengganti topik dia slalu berhasil.
"Selamet-selamet" ujar batin Afa sambil mengelus dadanya.
"Udah cepetan sana ngerjain PRnya nanti keburu Bu Nike datang" titah Afa yang di angguki oleh Radit.
"ANJIR KA IDAM GANTENG BANGET!" Teriak Defa heboh se antero kelas saat melihat layar ponselnya.
Afa yang berada di sampingnya langsung kaget begitu juga dengan teman-teman yang lain.
"Apaan sih Def teriak-teriak segala!" Kesal Afa sambil mengelus-elus telinga bagian kirinya.
"Tau nih sih toa sekolah teriak-teriak mulu kerjaannya" sungut Dito tak kalah kesal dengan Afa.
Defa malah tidak merespon ucapan teman-temannya dia malah menghampiri bangku Afa sambil menunjukkan gambar di HPnya.
"Nih lihat ganteng banget kan" ujar Defa sambil memperlihatkan postingan dari laki-laki yang bernama Idam dengan begitu antusias sedangkan Afa hanya tersenyum simpul.
"Dasar maniak cogan" cibir Dito yang mendapat juluran lidah dari Defa.
"Dia tuh yah Fa kakak kelas kita Namanya Raditya Idam Malik termasuk Most Wanted lah di sekolah ini, dia juga ramah, baik gak jahat kayak si Dito itu" cerita Defa sambil membandingkan dengan Dito.
"Apaan lo sebut-sebut nama gue?" Sentak Dito karena namanya di sebut dalam percakapan yang menurutnya tidak ada hasilnya.
"Siapa juga yang sebut nama lo. Salah denger kali lo. GR banget lo jadi cowo!" Bohong Defa.
"Jelas-jelas gue denger lo nyebut nama gue" geram Dito dia benar-benar mendengar namanya disebut oleh si Toa sekolah kenapa dia masih bohong? Dasar cewek!
"KALIAN BISA DIEM GAK!" teriak Nesa karena konsentrasinya terganggu oleh perdebatan Defa dan Dito.
Teriakan Nesa membuat kelas langsung sunyi seketika tak ada yang bersuara sedikitpun. Mereka yang tadinya berdiri langsung duduk di tempat duduknya termasuk Defa yang tadinya berada di bangku Afa.
Beginilah jika Nesa sudah teriak tak ada yang berani membuka suara walaupun Nesa hanya Bendahara kelas. Kelas Hening dan tenang.
Kring... kring.... kring...
KAMU SEDANG MEMBACA
Admire Or Love
Novela JuvenilBerpendidikan tinggi tak menjamin seseorang mengetahui segalanya. Pasti ada satu hal yang tidak di ketahui. Contohnya aku. Aku yang tak mengerti sama sekali tentang permasalahan hati. Katakan saja aku ini gadis bodoh. Memang aku ini bodoh. Bodoh da...