Hari ini Iqbaal mengajak (namakamu) ke tempat pemakaman ibundanya, entah mengapa Iqbaal ingin mengajak gadisnya ke sana, sampai di sana Iqbaal langsung menaburkan bunga dan juga mendoakan mendiang ibundanya.
(namakamu) pun sama, ikut mendoakan ibunda Iqbaal, ia berharap bunda Iqbaal di tempatkan di tempat yang mulia.
"Assalamualaikum bunda, ini Ale dan maaf Ale baru bisa nengokin bunda lagi, bun Ale kangen bunda, pengen ketemu bunda lagi, bunda Ale kesini ga sendiri, Ale bawa calon mantu bunda, namanya (namakamu) Adzkya."
Iqbaal mengusap pelan batu nisan sang bunda, rasa rindu kini mendominasi perasaannya, Iqbaal ingin merasakan lagi pelukan hangat bundanya, ia ingin bundanya kembali.
(namakamu) hanya mengusap pelan bahu Iqbaal, ia tahu rasanya kehilangan seseorang yang paling berharga, rasa kehilangan membuat hatinya merasakan sakit ketika oma nya pergi lebih dulu, oma yang paling ia sayangi.
"Bunda, (namakamu) gadis yang Iqbaal sayangi mirip sekali dengan bunda, Iqbaal merasakan hidup kembali saat melihat (namakamu), bunda tahu? Hidup ku menjadi kelabu saat aku kehilangan bunda dan juga dia, tapi hidupku kembali berwarna saat bertemu (namakamu), gadis manis yang berhasil membuatku bahagia, andai bunda disini, aku ingin memperkenalkan langsung bun, tapi aku tahu, bunda disana sudah bahagia, doakan aku bunda, agar aku bisa melamar gadisku dengan cepat."
(namakamu) hanya tersenyum malu mendengar perkataan Iqbaal itu.
"Kak udah siang, ayo pulang."
Iqbaal mengangguk lalu mengecup pelan nisan ibundanya, setelah itu beranjak untuk meninggalkan pemakaman.
"Bunda ale pulang dulu, assalamualaikum."
Sekarang Iqbaal dan (namakamu) berada di rooftop, mereka memilih menghabiskan waktu disini.
"Gitar siapa?"
(namakamu) melihat Iqbaal membawa gitar berwarna hijau toska entah dari mana adanya gitar itu.
"Punyaku, tapi aku simpen disini."
Setelah itu Iqbaal mulai memetik gitarnya yang mengasilkan suara.
Jreng.
Melihat tawamu
Mendengar senandungmu
Terlihat jelas dimataku
Warna warna indahmu
Tepat, Iqbaal menatap bola mata coklat muda itu, mata yang selalu memancarkan ketulusan juga kenyamanan, baginya (namakamu) adalah semesta untuknya.
Menatap langkahmu
Meratapi kisah hidupmu
Terlihat jelas bahwa hatimu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki
Bagi Iqbaal, (namakamu) adalah gadis yang terbaik untuknya, gadis yang berhasil meluluhkan es yang sempat tertanam dalam dirinya, karena gadisnya pula hidup Iqbaal jauh lebih berwarna.
Sifatmu nan s'lalu
Redakan ambisiku
Tepikan khilafku
Dari bunga yang layu
Iqbaal menatap gadisnya yang sedang tersenyum manis, senyuman yang mampu membuat Iqbaal bangkit, senyuman kesukaan nya setelah senyuman sang bunda.
Saat kau disisiku
Kembali dunia ceria
Tegaskan bahwa kamu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki
Iqbaal berharap hubungan bisa bertahan lama, walaupun ia tahu takdir sudah di atur oleh maha kuasa, namun tidak salah bukan jika ia berharap jika gadis manisnya yang akan menemaninya di hari tua nanti.
Belai lembut jarimu
Sejuk tatap wajahmu
Hangat peluk janjimu, wohoo
Belai lembut jarimu
Sejuk tatap wajahmu
Hangat peluk janjimu
Anugerah terindah yang pernah ku miliki
Iqbaal menghentikan nyanyian lalu menatap gadisnya, ia bahagia jika gadisnya juga bahagia.
"Bagus banget suara nya kak."
Iqbaal terkekeh geli melihat gadisnya, lalu mengusap pelan rambut gadisnya.
"Salah ga kalau aku berharap kamu yang akan menemaniku di hari tua nanti?"
(namakamu) terkekeh lalu menggelengkan kepalanya, menurut nya berharap itu suatu hal yang wajar.
"Berharap itu wajar kak, asal tahu batasannya, kalo tidak nanti kamu yang akan jatuh dengan harapan yang kamu buat."
Iqbaal mengangguk mengerti lalu tersenyum manis menatap gadisnya.
"Ah betapa berutungnya aku punya kamu (nam..), bodoh kalau aku pergi ninggalin kamu."
(namakamu) tersenyum lalu menatap Iqbaal dengan jarak yang begitu dekat, Iqbaal sangat tampan, mata indahnya dan juga bibir pink nya yang membuat seluruh gadis terpesona.
"Kak kalau masa lalu kamu kembali? Apa kamu bakal ninggalin aku?"
Iqbaal tersenyum lalu menggelengkan kepalanya, mana mungkin ia meninggalkan ke bahagiaanya demi masa lalu.
"Dengerin aku, bodoh kalau aku ninggalin berlian demi sebiji jagung, bagiku dengan adanya kamu di hidupku sudah cukup (nam..), kamu kebahagiaanku, kamu gadisku, dan aku tidak akan pernah meninggalkan kamu demi masa laluku, masa lalu bagiku cukup untuk di simpan di dalam memori, dan kamu harus tahu, aku akan selalu mencintaimu, sampai jantung ini berhenti berdetak."
(namakamu) tersenyum lalu memeluk Iqbaal, ia merasa bersyukur Tuhan telah mempertemukannya dengan Iqbaal, baginya Iqbaal mempunyai cinta yang tulus, ia merasa sangat di cintai, ia merasakan ke bahagiaan saat bersama Iqbaal.
"Terima kasih sudah mencintaiku dengan tulus kak."
Iqbaal tersenyum lalu mengecup lembut puncak kepala (namakamu).
"Itu salah satu tugasku (nam..)."
(namakamu) menyerit bingung saat Iqbaal berkata seperti itu.
"Kamu mau tahu tugasku?"
(namakamu) mengangguk dengan wajah yang penasaran.
"Tugasku tidak banyak, yang paling utama adalah membuatmu bahagia, yang kedua mencintaimu dengan tulus, dan yang ketiga menjagamu."
(namakamu) tersenyum malu saat Iqbaal berkata itu, ah betapa beruntungnya ia memiliki Iqbaal.
"I love u more Ibaal."
_______________________________
Hallo gais kembali lagi, gatau kenapa mentok banget ini otak, jadi baru bisa up skrng.
Ohiya selalu ditunggu tanggapan dan kritikannya, dan jangan lupa juga untuk vote dan komentar, terimakasih.
See u xo(:
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF [2]
FanfictionCinta itu indah, (namakamu) berharap ia mendapatkan laki-laki sempurna yang mengerti dirinya, namun takdir berkata lain, laki-laki yang dia dapatkan justru berbanding terbalik, ia mendapatkan laki-laki yang mencintainya dengan caranya sendiri - Pose...