2 tahun kemudian...
Sudah dua tahun Iqbaal sendiri, tanpa kehadiran gadis manisnya, rasa bersalah itu masih ada, andai waktu bisa di kembalikan, ia tidak akan pernah melakukan kesalahan itu, kesalahan yang mengakibatkan gadisnya pergi dengan nyisakan rasa bersalah juga luka.
Saat ini Iqbaal tengah sibuk dengan beberapa dokumen pentingnya, tidak lama lagi ia akan meeting di salah satu resto yang sudah di pesan, ia akan meeting dengan salah satu model productnya nanti, model itu berasal dari Korea Selatan.
"Pak Iqbaal silahkan, tamu anda sudah menunggu."
"Baik, terima kasih."
Iqbaal mulai beranjak dan melangkah menuju resto tersebut, jaraknya tidak jauh, resto itu tepat di sebelah kantor yang Iqbaal pegang.
"Sorry for waiting a long time, can you start now?"
Gadis itu mengangguk lalu mendongak, matanya membulat saat tahu siapa laki-laki di depannya, laki-laki yang berhasil membuat ia bahagia juga terluka, Iqbaal. Semantara Iqbaal juga terkejut saat tahu klien nya adalah gadis yang selama dua tahun ini ia tunggu.
"(namakamu), ini kamu?"
"Mohon maaf, silahkan di lanjutkan meeting nya."
"Baik."
Mereka melakukan meeting dengan baik, pekerjaan tetap pekerjaan, tidak boleh di campuri urusan pribadi, dan model asal Korea itu adalah (namakamu) Adzkya, mantan kekasih Iqbaal.
"Apa kabar?" Tanya Iqbaal basa-basi.
"Baik sekali, bagaimana denganmu di Indonesia?" Tanya (namakamu) kembali.
"Menyedihkan."
"Kenapa?"
"Karena kamu pergi."
(namakamu) hanya diam saat mendengar perkataan Iqbaal, ia tidak mau apa yang telah ia lakukan hancur hanya karena melihat Iqbaal.
"Oh iya, mana istrimu?" Tanya (namakamu) mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Istriku?"
"Iya istrimu."
"Aku belum menikah dan aku menunggumu disini."
Dan lagi perkataan Iqbaal mampu membuat (namakamu) bungkam, ia tidak mau semuanya hancur, usaha yang ia lukukan di Korea bukan satu hal yang mudah.
"Maaf Iqbaal, aku harus pergi."
"Apa kamu tidak mau mendengar penjelasanku 2 tahun lalu? Apa kamu tidak rindu aku (nam..)? Apa kamu tahu betapa tersiksanya aku selama 2 tahun tanpa kamu, dan apa kamu tahu? Aku masih disini dengan perasaan yang sama."
Perkataan Iqbaal mampu menghentikan langkah (namakamu).
"Dan kamu tidak tahu Iqbaal, betapa gilanya aku di Korea, kamu tidak pernah tahu betapa terlukanya aku selama di Korea."
"Maaf."
"Aku permisi, calon suamiku sudah menunggu."
Deg.
Perkataan (namakamu) mampu membuat Iqbaal bungkam, hatinya kembali terluka, jantungnya seakan berhenti berdetak saat mendengar kenyataan pahit itu.
"Dan aku kembali kehilangan." Batin Iqbaal.
(Namakamu) Adzkya, model asal Korea, namanya sudah melejit di Korea, sudah dua tahun ia menekuni dunia modeling, dan sekarang ia memutuskan untuk pulang dan menikah dengan laki-laki yang setahun belakangan ini menemaninya di Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF [2]
FanfictionCinta itu indah, (namakamu) berharap ia mendapatkan laki-laki sempurna yang mengerti dirinya, namun takdir berkata lain, laki-laki yang dia dapatkan justru berbanding terbalik, ia mendapatkan laki-laki yang mencintainya dengan caranya sendiri - Pose...