33

3.7K 468 14
                                    

(namakamu) hanya menatap wanita itu dengan tatapan datar, ia tidak suka melihat wanita itu, ia tahu wanita ini lah dalang dari semuanya, wanita yang selalu mengganggu Iqbaalnya.

"Kamu kemana aja baal?"

"Terserah gue mau kemana, lo bukan siapa-siapa gue."

Wanita itu, Mikaela salah satu masa lalu Iqbaal, kini (namakamu) tahu bagaimana Mika itu, pantas ia selalu menggoda Iqbaalnya, lihat saja penampilannya, tidak jauh dengan wanita penggoda di bar-bar.

"Baal ih."

"Lo bisa diem ga sih nenek lampir." Celetuk Alfi geram, ia sudah tidak tahan dengan kelakuan Mika itu.

"Gausah ikut campur."

"Jelas gue ikut campur, Iqbaal sahabat gue, Iqbaal calon adik ipar gue, lo jadi cewek tahu diri sedikit bisa? Jangan seenaknya, agresif, egois."

Perkataan Alfi mampu membuat Mika terdiam, selama ini Mika memang sudah berusaha untuk mendapatkan Iqbaal kembali, dan hasilnya nihil, Iqbaal selalu menolak, menolak dan menolak.

"Selama sebulan gue tahan, udah ga bisa gue tahan sama sikap lo Mik, lo sama kaya adik gue, lo perempuan, dimana hati lo selama ini? Gimana kalau lo di posisi adik gue? Apa lo sanggup? Apa lo bisa diem kaya dia disaat cowoknya selalu lo ganggu, jangan kira gue gatau, lo selama ini selalu buat ulah."

Lagi-lagi Mika hanya diam mendengar perkataan Alfi, sementara (namakamu) membulatkan matanya, bagaimana Alfi tahu tentang masalahnya.

"Gue tahu (nam..), dua cunguk selalu cerita sama gue tanpa lo tahu, mereka selalu ngabarin gue, ngasih tahu tentang lo disana, termasuk hati lo yang selalu gelisah karena masalah ini, gue tahu (nam..)."

"Bang."

"Lo adik gue satu-satunya, gue mau lo bahagia, gue gamau lo terluka lagi."

"Makasih bang."

"Maafin gue fi, maafin aku juga (nam..), ini semua salah aku, hati kamu selama ini ga tenang ya? Maafin aku yaa, aku akan berusaha selalu ada buat kamu, kamu ga perlu takut, aku selalu buat kamu, aku selalu cinta kamu sayang, kamu itu anugrah terindah yang aku punya."

"Iyaa sayang, gapapa kok, hati aku udah tenang kembali lihat kamu lagi, aku selalu percaya sama kamu."

Alfi yang melihat hanya tersenyum manis, ia tahu adiknya selalu bahagia jika bersama sahabatnya, ia juga tahu, sahabatnya selalu setia untuk adiknya, ia selalu percaya, Iqbaal tidak akan mengkhianatinya. Sementara Mika hanya menatap mereka dongkol.

Tidak terasa waktu sudah menunjukan jam pulang kantor, Iqbaal dan (namakamu) berniat akan menghabiskan malam minggu bersama di kota Bandung ini.

"Ohiyaaa baal, gimana uti sama teteh?"

"Allhamdulilah baik sih, kamu nanti tidur sama teteh yaa."

"Gampang itu mah."

"Kita ke rooftop ayo."

(namakamu) mengangguk lalu mulai memasuki gedung tua, kosong juga kotor, tapi di (namakamu) memandang takjup, di rooftop terlihat lebih baik, indah juga sejuk.

(namakamu) mengangguk lalu mulai memasuki gedung tua, kosong juga kotor, tapi di (namakamu) memandang takjup, di rooftop terlihat lebih baik, indah juga sejuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagus banget." Ujar (namakamu).

"Jangan lihat dari luarnya dong yang." Sahut Iqbaal.

"Hehe ya maap."

"Kamu mau makan lagi?"

"Engga ah."

"Loh kamu kan makan siang doang."

"Gamau, aku mau minuman yang anget."

"Yaudah bentar, nih pake."

Setelah menyerahkan hoodie, Iqbaal langsung memesan minuman hangat, wedang jahe atau paling tidak sekoteng. Cuaca Bandung memang sejuk dan dingin, cocok jika memesan minuman hangat juga cemilan.

"Wedang ya?"

"Iya yang, suka kan?"

"Sukanya kamu baal hehe."

"Ututu kok di tinggal udah bisa gombal."

"Serius tahu."

Iqbaal terkekeh kecil melihat wajah menggemaskan gadisnya, ah rasanya sudah tidak sabar untuk segera melamar gadisnya.

"Soon ya yang."

"Apaan baal?"

"Soon kamu jadi ibu dari anak-anakku."

"Ciee mau banget apa?"

"Mau lah."

"Ciee."

Iqbaal terkekeh kecil lalu setelah itu mereka menikmati wedang jahe juga pisang keju bersama, sambil menikmati indahnya malam hari di Bandung.

"Pulang kapan kamu yang?" Tanya Iqbaal.

"Besok huhu."

"Sebentar banget ih, masih kangen aku tuhh."

"Kamu tinggal sebulan kan, sebentar lagi baal."

"Tetep aja aku kan kangen."

"Manja ih."

"Udah lama aku ga manja-manja sama kamu, ndusel-ndusel sama kamu, ga di usapin sama kamu, ih kangenn aku tuhh" Rengek Iqbaal merajuk.

"Aduhh bayi besarku ini merajuk, makin sayang hehe."

"Sayang kamu jugaaa."

"Abis magang kamu ada kegiatan lain?"

"Beres sih, tinggal nyusun tugas akhir, tapi aku juga harus bikin laporan nih."

"Ciee semester akhir niyee."

"Kamu semester berapa si yang, lupa loh aku."

"6 Iqbaal."

"Iya deng hehe."

Fyi : Disini Iqbaal sama (namakamu) beda setahun aja yaa hehe, mereka udah 3tahun berarti hehe.

"Pelupa kamu."

"Abis otak aku isinya kamu doang, gimana dong yang?"

"Recehnya masih aja."

"Hehe."

Akhirnya mereka kembali menikmati malam itu berdua tanpa siapapun, menghabiskan waktu bersama kembali, walaupun hanya sebentar.

"Tetap begini baal."

"Sudah aku bilang kan, aku akan selalu berusaha kembali, untuk tetap seperti ini, aku mau hari tuaku bersamamu."

(namakamu) tersenyum lalu mengangguk, ia juga ingin seperti itu, semoga saja.

"Kamu bahagiaku selalu sayang, sampai kapanpun, kamu tujuanku, kamu duniaku, dan kamu surgaku (namakamu), aku cinta kamu semesta."

___________________________________

Haiiii.......
Asiqueee akhirnya bisa up kembali hehe, gimana bagian ini? Aku kasih bahagia dulu wakakak.

Tapi makin gajelas ya wkwk, ya gimana ya wkwk.

Udah itu aja ah, selamat membaca kawan, komen bawelnya ditunggu:)

POSESIF [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang