9

6.5K 614 2
                                    

Pagi ini seperti biasa Iqbaal dan (namakamu) berangkat bersama, menggunakan motor lalu meminum susu kemasan seperti biasa.

(namakamu) senang akan moment ini, dimana hanya ada mereka berdua, dengan posisi yang cukup (namakamu) senangi, ketika sedang memeluk Iqbaal di atas motor, lalu menghirup perlahan maskulin Iqbaal yang selalu membuat ia candu.

Sampai di kampus mereka menjadi sorotan kembali, namun Iqbaal tidak memperdulikan, ia malah merangkul pinggang gadisnya dengan erat.

Iqbaal kembali posesif jika di kampus, ia tidak ingin ada satu orang pun yang mengambil gadisnya.

"Kak malu tahu."

Iqbaal terkekeh kecil lalu menatap gadisnya dengan lembut.

"Ada aku."

Iqbaal dan (namakamu) mulai melangkah memasuki area kampus, mereka masuk kelas tepat pukul 9 pagi, jadi masih ada waktu 30 menit untuk berdua.

Seperti biasa mereka selalu menjadi sorotan, ada yang menatap kagum, iri bahkan benci.

"(namakamu) kemana aja lo?"

(namakamu) menoleh mendapati Alvin di belakang sana, lalu menatap Iqbaal yang tengah menatap Alvin dengan tatapan kebencian.

"Berapa kali gue bilang, jangan ganggu punya gue."

Alvin tersenyum miring lalu menatap Iqbaal dengan sinis.

"Peduli anjing gue dengerin perkataan lo, (nam..) lo tahan sama sikap posesif dia? Kalo gue jadi lo, udah gue putusin sekarang juga."

Iqbaal semakin membenci Alvin saat mendengar perkataan Alvin itu.

"Bangsat maksud lo apa?"

Rahang Iqbaal mengeras, ia tidak terima dengan perkataan Alvin mengenai dirinya.

"Vin cukup, gue tahu Iqbaal gimana, asal lo tahu, ini cara dia mencintai gue, lo ga perlu sok tahu disini."

Alvin semakin menatap sinis Iqbaal, dari awal ia tidak suka dengan Iqbaal, dan bertekad untuk merebut (namakamu) dari Iqbaal.

"Gue gaakan tinggal diem (nam..), gue akan rebut lo dari cowok bajingan ini."

"LO YANG BAJINGAN BANGSAT, LO BAHKAN LEBIH RENDAH DARI GUE ALVIN, SEKALI LAGI GUE LIAT LO REBUT MILIK GUE, NYAWA LO GUE HABISIN, GUE GA MAIN-MAIN ALVIN."

Setelah itu Iqbaal menarik (namakamu) untuk meninggalkan Alvin disini, namun Alvin dengan cepat menarik lengan (namakamu).

"LEPASIN TANGAN KOTOR LO BAJINGAN."

Alvin tersenyum miring, lalu menarik tangan (namakamu) dengan keras hingga kulit putih (namakamu) berubah kemerahan.

"Aww shhhh."

Iqbaal terkejut melihat (namakamu) terluka seperti itu, ia tidak terima gadisnya di perlakukan seperti ini.

"LEPASIN CEWEK GUE BANGSAT."

Bruk.

Iqbaal akhirnya menyerah, ia tidak bisa lagi menahan diri untuk memukul Alvin saat ini, ia tidak ingin gadisnya terluka, namun Alvin dengan mudah membuat lengan (namakamu) terluka seperti ini.

(namakamu) hanya diam mematung, bingung harus berbuat apa, mau tidak mau (namakamu) mengirim pesan untuk Alfi.

"Abang tolong Iqbaal bang."

"Lo tenang dek."

Alfi berusaha memisahkan mereka, mereka berdua sama-sama terluka, luka di wajah Alvin jauh lebih parah di banding Iqbaal.

"Kalian berdua ikut ke ruangan saya."

Itu suara pak Broto, mau tidak mau Iqbaal dan Alvin memasuki ruangan pak Broto, (namakamu) juga Alfi ada di ruangan pak Broto.

"Ada yang bisa di jelaskan tuan Dhiafakhri dan tuan Lucas?"

"Begini pak, saya hanya tidak suka Alvin telah membuat tangan gadis saya terluka, itu buktinya dan saya tidak suka terlebih Alvin akan merebut apa yang sudah menjadi hak saya."

Pak broto mengerti bagaimana anak didiknya ini, ia sudah mengenal Iqbaal lebih dulu di banding Alvin.

"Saya mengerti Iqbaal, tapi apa kamu tidak bisa menyelesaikannya dengan baik? Di sini kamu ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, harus bisa menjadi contoh yang baik untuk junior kamu."

Iqbaal mengangguk mengerti, namun ia juga tidak terima jika gadisnya di perlakukan tidak baik oleh Alvin.

"Saya mengerti pak, sangat mengerti, awalnya saya bisa mengontrol emosi saya, namun makin ke sini anak ini semakin menjadi pak."

"Yasudah silahkan kembali, untuk saat ini saya kasih keringanan."

"Terima kasih pak."

Setelah itu mereka berempat keluar dari ruangan pak Broto, (namakamu) langsung membawa Iqbaal ke uks, sementara Alfi langsung kembali ke kelas dan membiarkan Alvin sendiri disini.

"Kak maaf, gara-gara aku kamu terluka gini."

Iqbaal tersenyum lalu mengangguk, padahal sebenarnya ini adalah bentuk Iqbaal menjaga gadisnya.

"Bukan salah kamu (namakamu), aku hanya menjaga kamu, btw gimana tengan kamu, sini aku obatin."

"Gausah kak, gapapa, aku obatin kamu dulu."

Iqbaal tersenyum lalu mengangguk, ia membiarkan (namakamu) mengobatinya, perlahan Iqbaal menatap wajah serius (namakamu) ketika mengobatinya, (namakamu) terlihat dewasa jika sedang serius seperti ini.

Tanpa mereka sadari, ada dua orang, laki-laki dan perempuan menatap mereka dengan tatapan sinisnya, mereka tidak ingin, Iqbaal maupun (namakamu) bahagia.

"Kamu cantik."

(namakamu) menoleh mendapati Iqbaal tengah menatapnya intens, (namakamu) hanya tersenyum tipis lalu kembali mengobati luka Iqbaal.

"Kak jangan bertengkar lagi, aku tidak mau kamu terluka kak."

Iqbaal tersenyum lalu mengangguk mengerti, ia juga tidak ingin melukai dirinya, namun emosi mengalahkan semuanya.

"Kamu tenang saja, aku gapapa, yang penting kamu selalu aman denganku, ini salah satu tugasku kan, menjagamu dari siapapun, lebih baik aku yang terluka dari pada kamu (nam..), habis ini aku obati tangan kamu."

(namakamu) mengangguk mengerti, lalu membiarkan Iqbaal mulai mengobati memar di lengannya.

"Masih sakit?"

(namakamu) mengangguk, memang rasanya masih sedikit sakit, Alvin menarik tangan cukup keras, hingga meninggalkan bekas kemerahan.

Cup

(namakamu) terkejut melihat Iqbaal mengecup lembut lengannya, (namakamu) merasakan hatinya menghangat jika di perlakukan seperti ini.

"Kak."

Iqbaal tersenyum penuh arti, ah gadisnya memang paling bisa membuat ia tersenyum bahagia, hanya karena hal sederhana.

"Kenapa?"

"Makasih."

Iqbaal mengangguk lalu membawa (namakamu) ke dekapannya, mereka sama-sama merasakan ke nyamanan juga ke hangatan.

"Anything for you sugar."

_______________________________

Hallo wattys, maafkan kengaretanku wkwk, masih ada minat ga sih wkwk

Makin absurd kan ya wkwk, tapi boleh dong tanggapannya.

Jangan lupa vote dan komentar
Makasih xoxo(:

Mohon maaf juga ada beberapa bahasa yang sedikit kasar.

POSESIF [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang