Setelah merayakan ulang tahun (namakamu) di kota kembang kemarin, akhirnya keluarga Pranata juga Iqbaal memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Kota yang terkenal ke padatannya, tapi juga kota penuh kenangan.
Saat ini mereka sudah kembali ke Jakarta, Iqbaal juga sudah berada di apartemennya, rasa kantuk menyerang dirinya saat ini. Sementara (namakamu), gadis itu tengah memasak, ia berniat akan membawakan makan untuk Iqbaal.
"Masak apa sih anak ibu?"
(namakamu) menoleh melihat sang ibu tengah menatapnya dengan senyuman manisnya, ah jika begini ia teringat kembali dengan masa kecilnya, yang penuh dengan kebahagiaan.
"Bikin sambel goreng udang belimbing wuluh ibu, sama cah kangkung."
"Wih enak tuhh dek."
"Iyaa aku masak buat Iqbaal bu, kasian dia di apart pasti langsung tidur, engga ada yang masak."
Ibu (namakamu) tersenyum, ia bahagia juga beruntung memiliki putri sebaik juga sepengertian gadis ini, tidak terasa waktu begitu cepat, Linda seperti baru kemarin menggendong sang putri, namun sekarang putri kecilnya sudah tumbuh menjadi gadis baik juga lemah lembut.
"Yaudah biar ibu yang siapin, kamu ganti baju sana."
"Siap ibu."
Mereka terkekeh kecil, setelah itu (namakamu) melangkah menuju kamar, untuk berganti pakaian yang lebih sopan juga enak di pandang.
Tidak lama (namakamu) kembali dengan wajah cerianya, Linda yang melihat gadisnya hanya tersenyum.
"Makasih ibu, aku berangkat dulu yaa."
"Iya hati-hati."
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Dengan wajah ceria (namakamu) berangkat sambil bersenandung kecil, ia bahagia bisa terus bersama dengan keluarganya, juga bersama Iqbaal. Kebahagiaannya terasa lengkap saat ia bersama Iqbaal.
Tidak terasa (namakamu) sudah sampai di apart Iqbaal, ia melangkah menuju apart Iqbaal, sampai di depan kamar apart, (namakamu) langsung saja menekan tombol angka-angka itu, iya (namakamu) tahu password nya.
Pemandangan yang pertama (namakamu) lihat adalah, kekasihnya Iqbaal tengah terlelap manis, wajah polosnya tentu mengundang tawa gadis ini.
"Baal bangun."
Iqbaal menggeliat, membenamkan wajahnya di bantal, (namakamu) hanya terkekeh kecil lalu kembali membangunkan Iqbaal.
Iqbaal sedang tidurr kawan.
"Hei bangun, aku udah siapin makanan buat kamu Iqqi."
"5 menit lagi yang."
"Ih bangun Iqqi, atau aku marah."
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF [2]
FanfictionCinta itu indah, (namakamu) berharap ia mendapatkan laki-laki sempurna yang mengerti dirinya, namun takdir berkata lain, laki-laki yang dia dapatkan justru berbanding terbalik, ia mendapatkan laki-laki yang mencintainya dengan caranya sendiri - Pose...