part 23

10.4K 193 13
                                    

Pagi ini revan terlampau cepat berangkat kekantor, dia sengaja menghindari Melha. Bahkan dia melewatkan sarapan pagi ini, revan harus bergerak cepat.

Sesuai yang dia katakan pada mamanya kemarin, dia akan langsung pindah ke apartemen nya sore ini.

Revan sedang membenahi barang2 nya, menata serapi mungkin.

"Huuuuh...." Revan membuang napas lelah

Sepertinya malam ini dia akan tidur nyenyak, karena lelah seharian.

Dan dia akan coba melupakan rasa tak pantasnya pada melha, karena dia tahu jika melha akan menolak rasa yang dia punya.

Revan merebahkan tubuhnya di kasur, matanya menerawang memikirkan kedepannya.

'sepertinya ini jalan yang terbaik' batin revan

*†******†*****

Beberapa hari sebelum revan pindah

Melha masih berdiam diri dikamar, dia tidak tahu ingin melakukan apa.

Belakangan ini dia jarang keluar kamar, sedikit menenangkan pikirannya.

Tapi perasaan melha terasa janggal, kenapa dia tidak bertemu dengan revan setelah kejadian malam itu..

'apa kak revan masih marah sama aku?' batin melha

Saat2 sarapan juga tidak ada revan, makan malam juga tidak ada revan

Pagi ini melha turun ikut sarapan dengan yang lainnya. Dan hanya ada melha, mama dan papanya. Lagi2 tidak ada revan batinnya

"Ma.. kak revan mana, koq gak ikutan sarapan?" Tanya Melha ke mamanya

"Revan sudah berangkat sayang, katanya ada meeting penting"

Melha hanya diam menunduk, berdamai dengan pikirannya sendiri

"Ada apa sayang" lanjut mamanya resah

Melha menggeleng diam, dia membuang nafasnya dalam

Melha tidak semangat menjalani aktivitas.

Keesokannya begitu juga, melha melihat bangku kosong yang biasa dipakai revan jika sedang makan bersama

Jawaban mamanya masih tetap sama, membuat melha tetap sabar.

Dia menunggu revan, sepertinya dia butuh bicara

"Maaa.. kak revan kemana ya, koq sibuk terus" tanya nya pada mamanya

Mamanya hanya diam, tak memiliki jawaban apapun. Karena revan belakangan ini terlihat sibuk

Mamanya begitu khawatir dengan  melha yang begitu mencemaskan kakaknya, sepertinya dia harus menanyakan langsung pada revan.

Hingga malam saat revan mengutarakan keinginannya ingin pindah ke apartemen, mamanya semakin sedih untuk mengatakan pada melha.

Karena yang ditanyakan melha setiap hari adalah revan, hingga sampai melha mendesak mamanya. Sampai akhirnya mamanya memberitahu kan dimana keberadaan revan.

"Maaa.. kak revan dimana?"

"......"

"Maaa.. melha mohon dimana kak revan"

"Sayang, rev-"

"Apa mama merahasiakan sesuatu dari melha" desak melha memotong ucapan mamanya

"Revan pindah ke apartemen, dia lebih sibuk belakangan ini. Dan dia memilih tinggal di apartemen, karena memang lebih dekat dari kantor" jawab mamanya jujur

Kecewa.... Sungguh kecewa hati melha

Begitu tidak pentingkah dirinya bagi revan, sehingga merahasiakan semua ini darinya

Tidak memikirkan perasaannya yang begitu kehilangan kakaknya

Rasanya melha ingin menangis, tapi dia tahan. Dia tidak ingin menumpahkan air mata nya di depan mamanya

"Apa mama tau alamat apartemen kak revan" tanya nya gemetar

Mamanya hanya menggeleng

"Baiklah ma, melha masuk ya" jawab melha lesu

Melha berdiri di balkon kamarnya, dia masih memikirkan revan

Sepertinya dia butuh bicara, ya sepertinya dia harus menghubungi revan

Melha bergegas mengambil ponselnya dan menghubungi revan.

Tapi... Lagi2 nomor revan tidak bisa dihubungi

Melha begitu frustasi, tidak tau lagi harus gimana

Lalu melha teringat kantor, ya...

"Besok aku akan ke kantor menemui kak revan" ucapnya pada diri sendiri

*****†*******

Seperti yang melha pikirkan kemarin, hari ini selesai ngampus, melha mendatangi kantor kakaknya

Dia coba menghubungi nomor kakaknya kembali, hasilnya tetap sama tidak bisa dihubungi

Dengan keputusan akhir, akhirnya melha memasuki kantor tersebut dan melewati resepsionis, karena sudah biasa datang sewaktu papanya masih menjabat direktur dulu.

Melha mendatangi meja sekretaris, dan menanyakan keberadaan kakaknya

"Mbak Alana, kak revan nya ada di dalam?"

"Maaf bu, pak revan sedang keluar beberapa jam yang lalu" jawabnya sopan

"Kak revan kemana ya mbak, emmm perginya sama siapa?" Tanyanya lagi

"Pak revan, hari ini ada jadwal menemui client, dan dia pergi bersama asistennya Reynald"

Melha mengangguk "kira2 pulangnya jam berapa ya mbak" masih terus bertanya

"Kemungkinan malam bu, karena mereka sedang melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek"

"Ya udah makasi ya mbak" melha berlalu meninggalkan kantor

Sepertinya melha tidak akan menyerah, dia menghubungi seseorang dan mencari tau alamat apartemen revan

Dan melha berhasil mendapatkannya

######

Kak, plis jangan hindari aku

Isi pesan yang dikirimkan melha ke Revan

Namun tidak ada jawaban

Kita butuh bicara kak, aku mohon 😂

Lagi2 melha mengirimkan pesan, dan sepertinya tidak ada tanda2 akan dibalas revan

'Kak revan dimana ya' batin melha

'Apa aku harus ke apartemennya kak revan?'  Ucapnya pada diri sendiri

Melha menimbang-nimbang, seperti nya ini jalan satu-satunya.

Terjebak RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang