-Hari 10, Tahun 20XX, Kota Ambarawa.... Di markas Special Unit.
"Apa semua orang sudah hadir hari ini ??" tanya pak Joe pada Ketua Tim Alpha dan Beta..
_Faizal POV...
kupikir harus nya sih udah ...
"Seperti yang anda lihat pak, semua nya sudah berkumpul" jawab kak Alex sebelum aku menjawab pertanyaan pak Joe.
"Baiklah apa kalian tidak berniat berpamitan pada para perempuan ??" ujar pak Joe sebelum kami berangkat.
"Kemarin sudah kok pak" sahut Riki setelah mendengar apa yang dikatakan pak Joe..
Yah kemarin juga waktunya agak singkat untuk berpamitan, dan syukur nya mereka tak boleh ikut.... Huft apa yang akan terjadi kalau mereka ikutan.
"Baiklah kalau begitu kalian semua... Kembali lah dengan selamat dan bawa kembali orang-orang yang masih selamat ke tempat yang aman, dan .... Lakukan itu sebelum waktu 3 hari kalian habis..." ujar pak Joe setelah memberikan kami sedikit perlengkapan.
errrr.... 1 pistol dengan 15 Recoil ?? apa ini cuman Candaan ?? ....
"Faiz wajah mu terlihat sangat suram... Apa karena senjata mu sama dengan semua nya ??" tanya kak Alex saat melihat ekspresi wajahku ...
"yah Kupikir kita bakalan makai Rifle atau sejenis nya, tapi bukan yah...." kataku seraya memasuk kan pistol ke sarungnya yang ada dipinggang ku.
"Pak Joe ... *meletak kan pistol* saya cuman butuh peluru nya saja" kataku setelah pistol itu diterima oleh pak Joe.
"Kau merakit pistol mu sendiri ??" tanya pak Joe bingung.
"Bukan pak, ini saya bukan merakit tapi beli ... yah gitu... " jawab ku dan pergi ke anggota tim ku yang sedang melihat-lihat kendaraan yang akan kami pakai.
"Apa mobil truck nya Keren, sampai-sampai kalian gak bosen ngelihatin terus ??" tanyaku pada Riki dan yang lain nya..
"Ya kan ini mobil pertama dalam misi kita, jadi yah kagum sedikit lah" ujar nya seraya menepuk bahuku.
"Iya ... btw senjata nya kita cuman Pistol doank ???" tanya Irfan kepada ku.
"Yah maaf aja yah gw bisa jadi Nero (*Dari DMC 4) " akupun langsung tertawa dan yang lain ikut tertawa..
Di saat semua sudah siap kami pun berangkat... TUNGGU.
"Pak Joe apa kami akan melakukan misi di Luar Indonesia ?" tanyaku setelah mengingat daerah tempat dimana kami melakukan misi penyelamatan itu.
"Iya .... Di perbatasan Australia ada Lab yang harus nya Dikarantina... tapi karena ada sesuatu yang berbahaya para tentara disana takut untuk masuk..." ujar pak Joe sambil memasang wajah serius.
"dan kami dikirim sebagai penyelamat kan ?? bukan untuk Umpan kan ?" tanya Kevin.
"... Aku memberi kalian misi untuk menyelamatkan, bukan untuk Umpan .." kata-kata pak Joe makin berat...
"Yah terserah lah lagian ... Semoga aja gak jadi Resident Evil." kata Kevin, lalu dia pun pergi ke Mobil Truck box dan masuk kedalam nya.
"Baiklah ayo kita masuk dan berangkat... Pak Joe, butuh berapa jam sampai kami sampai disana ??" tanya Riki
"3 - 4 Jam, dan kalian tak perlu mengganti kendaraan karena mobil kalian juga akan diangkut pesawat 3-a15" ujar pak Joe ..
"OK .... jadi kita bisa tidur lagi 3 jam yah ...." ujarku seraya masuk ke mobil Box ..
"LU kerjaan nya Tidur mulu yak/..." celetuk Anggi padaku..
"Suka-suka gw lah anjay...." balas ku dan masuk.
Setelah itu mobil kami pun berangkat menuju lab yang harus dihancurkan dan sebelum itu ... semoga saja kami Berhasil menyelamatkan orang-orang yang ditinggalkan disana..
dan Aku tak pernah menyangka kalau misi ini akan mengubah hidup ku................--Setelah 3 jam lebih seperempat ... kami pun sampai di lab itu ...
".... INI LAB APA PABRIK ???" tanya Riki dengan suara keras.
"lha kan ini bukan Indo jadi maklum lah ... Btw Faiz, lu Gak apa- apa ??" tanya Bryan padaku...
yang muntah-muntah di pinggiran mobil Box yang terparkir...
"Maaf gw lupa kalo gw Takut naik pesawat ...." kataku yang disusul dengan tawa mereka semua.
"Kalau begitu kita akan berpencar .. dibagi dua tim apa dua orang ??" tanya Anggara pada Kak Alex.
"Excuse me, You all is the special Unit who is sent here From Indonesia ??" tanya orang asing itu.. tidak Itu Para Tentara Militer ?? 6 orang juga ??
"Oh, Yes Sir we are .... And who are you all ???" tanya kak Alex curiga karena kai tak diberitahu soal bantuan dari luar ...
"We are is spy, who is sent you all here is Joe right ?" lanjut orang itu...
"of course yes..." jawab Jevon dan Tim kami pun dari 10 orang bertambah menjadi 16 orang.. Untung saja para perempuan tak ikutan anjay...
"kak aku mau bekerja sama dengan Riki ... Apa boleh ??" tanyaku pada kak Alex..
"Riki kan anggota tim mu jadi kupikir tak apa, Lagian kita tak bisa mempercayai orang-orang asing begitu saja..." balas nya.
"Ok Makasih kak ...." aku sedikit terselamatkan, karena aku tak pandai bahasa inggris....
"Duo koplak itu gak apa-apa kalo dibiarin ??" tanya Risky yang sedari awal diam terus.
"Ultimate Anti Hero Bekerja sama dengan Profesor Kritis itu jauh lebih baik daripada Semut dan Lebah..." kata kak Alex ...
"Ok kalau begitu kita akan berpencar dan kak aku akan ke kantor pusat nya .. Apa boleh ?" tanyaku pada kak Alex.
"memang sedari awal aku ingin memintamu untuk ke situ." balas kak Alex dan Kami pun masuk bersama dengan 6 orang itu...
Aku dan Riki pun langsung mengikuti jalan utama dan ... Lab itu seperti labirin pabrik yang berlumuran darah di sana-sini...
"oy Faiz .. Kita gak salah jalan kan ??" tanya Riki dengan cemas.
"Tenang aja ... sedari awal gw udah Hapal jalan nya... " jawab ku santai lalu membuka sebuah pintu...
"eeeh yang bener ??" dia seperti sudah melupakan peta yang kemarin kami lihat.
".... ya gitu lah .. oi oi oi .... lu bercanda kan ???" aku pun terkejut saat melihat apa yang ada di depan ku jauh- jauh didepan sana ada sesuatu yang sangat mengerikan dan .... SIAL DIA Melihat kami ???
"Riki ... di depan kayak nya ada monster jelek ..." kataku seraya membuka Kotak yang kudapatkan dari Niki...
"Anjrit .... INi sih kayak Resident evil njir......." balas Riki lalu dia pun berniat menembak makhluk itu..
"oy jangan main tembak dulu ... biar gw aja yang nembak pake ini...." cegah ku padanya.
Akupun mengeluarkan Silent Sniper prototype buatan Niki untuk ku... dan *Shut..... .....crasssshhh* aku menembak tepat mengenai kepala nya.
"wuih GG Njir ... Btw itu cuman 1 ??" tanya Riki dengan kagum..
"Apa nya ??" akupun balik bertanya padanya.
"Musuh nya lah" jawab nya dan dia pun melihat sekeliling ....
"1 doank kayak nya .. Tapi yah Kita harus hati-hati ... Iya kan ??" balas ku padanya dan aku pun mengeluar kan White Gun Rose Black, lalu mengisi amunisi nya.
"Wuih Ebony dan Ivory njay" sahut Riki setelah dia melihat kedua pistol ku.
"Diam lah kau cuk ..." aku pun melangkah maju dan setelah melewati beberapa lorong,akhir nya kami pun sampai di kantor pusat Lab itu.
"Ini Tempat nya ??" tanya Riki yang lalu kuabaikan dan masuk kedalam sana ...
Aku pun kaget saat melihat tempat ini bersih tanpa ada noda darah sekalipun di tebok ataupun dilantainya.... AKu pun bergegas maju ke meja kerja yang ada disana dan membaca beberapa dokumen yang ada, lalu ......
Aku mengetahui kalau sebenar nya Lab ini bertujuan untuk membuat, mengendalikan, dan menguasai dunia menggunakan Iblis yang mereka ciptakan dari Manusia .... HAH ????? Bukan nya ini bisa aja memulai perang dunia Ke- 3 LHO ..... NJAAAYYY ... akupun menemukan sebuah kertas memo yang bertuliskan "|Whoever.. comes here... please save..... the girls in.. the safe area tube|" yang tulisan nya ditulis dengan darah ....
"Faiz apa lu nemuin sesuatu ??" tanya Riki setelah dia melihat-lihat apa yang ada di sini...
"Gw bisa nemuin Gudang senjata canggih yang mungkin aja harga 1 peluru nya mencapai 1 milyar dan senjata nya sendiri 1 Trilyun ....." jawab ku dan dia reflek kaget dan tak percaya ...
"Nuklir Gitu ???" tanya nya dalam keadaan bingung.
"Ya Bukan Nuklir juga kaleee.... Ini senjata bagus-bagus lho ...." Ucap ku seraya memperlihatkan nya beberapa foto senjata yang mungkin tersimpan di suatu tempat disini.
"AYo KITa Cari Selagi masih sempet ..." Dia pun langsung mencoba mencari di beberapa sudut kantor ini ..
"Gak usah di cari lah ..." kata ku yang langsung saja hampir terkena amarah darinya.
"OY Ini Senjata bagus lho .... masa lu gak mau sih ??" tanya nya dengan amarah yang membara.
"Lha iya itu Di sebelah kantor nya ini ada ruang penyimpanan, jadi ayo kita pergi sebelum waktu buat ngumpul sama yang lain nya." ujar ku dan dia ...
"Kenapa lu gak ngomong daritadi njir... Ayo kita go to get The Weapon" Kata nya
"Ok -OK" jawab ku dan kami pun keluar ... dan tak lupa aku membawa kartu Verifikasi kunci untuk jaga-jaga dan beberapa Formula beserta vaksin yang mungkin saja berguna untuk nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality yang Hampir seperti Drama ....
RastgeleIni cuma cerita (Hampir sepenuhnya) asli dari si Author... Dan tambahan sedikit dari para Ceue Barbar... . Plus crossover #Run, sh*t i'm not gonna die from them !!**...