part 24

33 7 6
                                    

Min yoongi
Jeon hyuni




Typo

Hyuni merasa jahat, rasanya iya ingin sekali memeluk yoongi tapi entah kenapa rasa egoisnya begitu besar menahannya untuk tidak bicara pada yoongi.

"Hyuni" panggil yoongi membuat hati hyuni bergemuruh kencang , tapi hyuni tetap diam iya ingin yoongi membujuknya lebih keras lagi . Ya hyuni munafik karena tidak bisa mengikuti isi hatinya.

"Hyuni aku mohon maafkan aku"

Sungguh rasanya hyuni tidak bisa seperti ini ,tapi iya tidak bisa mulut nya terasa kaku untuk bicara . Hingga belah bibirnya mengeluarkan ucapan kasar.
"Sudahlah" kecut hyuni membuat yoongi hanya diam iya tidak bisa berbuat apapun lagi.

Hening tidak ada percakapan keduanya larut dalam pikirannya masing masing begitupun dengan jimin, hingga jimin mengalah untuk mengangkat percakapan.

"Hyuni, 2 hari lagi oppa akan menikah, cepatlah sembuh ne" jimin mengecup kening hyuni lembut, lalu mengajak yoongi keluar , jimin tau hyuni tidak bisa membenci yoongi tapi iya hanya butuh waktu saja.

Setelah keduanya keluar hyuni terdiam menatap kosong ke atas, rasa bersalahnya membuat dia terus kepikiran dengan kata katanya tadi.
Oppanya akan menikah, kelulusannya juga tinggal menghitung hari, iya tidak bisa seperti ini terus ,iya harus bersikap dewasa ,biarkan saja yoongi menjadi guru private "mianhae oppa" gumamnya,

Seketika hyuni teringat jungkook yang membeli makanan tapi belum kembali juga.
"Mungkin iya pulang kerumahnya"
Pikir hyuni.

Jimin dan yoongi sedang duduk di tempat tunggu, tn dan ny.park sudah di beritahu awalnya mereka panik tapi jimin berbohong bahwa hyuni kecapean saja , tapi tidak seutuhnya berbohong memang hyuni kelelahan setelah berlari.

Jimin menatap yoongi yang termurung , iya tau yoongi pasti sangat sedih karna hyuni tidak bisa memaafkannya.
"Hyung aku yakin hyuni tidak marah padamu haya saja iya butuh waktu yang tepat untuk bisa bicara dengan mu"
Jelas jimin.

Yoongi menghela nafasnya pelan menatap lelangitan, benar kata jimin mungkin hyuni butuh waktu untuk mau bicara lagi dengannya.

-
_
_

Setelah diperbolehkan untuk pulang, hyuni di antar oleh eomma dan appanya kerumah, pikirannya masih terasa kacau hyuni merasa otak nya ingin pecah saja.
Iya bersender di surga kapuk itu, dia masih butuh istirahat untuk memulihkan tenaganya.

Pintu di ketuk dari luar
Tok, tok, tok

"Tidak di kunci"
Tanpa memandang kearah pintu karna iya sudah tau siapa orangnya

"Hyuni"
Panggil ny. Park,hyuni hanya bergumam untuk menjawabnya.

"Ada apa kau memikirkan sesuatu? "
Ny. Park duduk di tepi ranjang mengelus lembut rambut halus beraroma strawberry itu.

"Anniya eomma, aku hanya memikirkan untuk wisudaku nanti"
Senyum terpaksa yang hyuni keluarkan, lalu memeluk pinggang eommanya manja.

"Kenapa harus dipikirkan syang, tenang nanti ketika wisudamu eomma dan appa akan datang, kita akan mempending pekerjaan demi mu"
Ny. Park mencium kening anak nya lembut. ny. Park tau hyuni bukan hanya memikirkan wisuda saja pasti ada sesuatu, tapi iya tidak mau terlalu menekannya untuk mengaku.

FIGHTING FOR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang